19. -JALAN-JALAN

1 1 1
                                    

Hari perhari Yunara lewati, kini mereka bertiga sedang menikmati sarapan pagi mereka.

Obrolan obrolan kecil menemani mereka.

"Aku tak menyangka kakek akan menerima ku"ucap Karina

"Sudah ku bilang bukan? Suatu saat nanti kakek ku bakal merestui hubungan kita"tekas Ravindra

"Tapi semua itu berkat Yunara"kata Karina langsung menoleh ke arah Yunara

Yunara yang di toleh langsung ikut memasang kan wajah nya ke Karina, lalu tersenyum manis.

"Tidak kak, semua yang aku lakukan itu bukan apa apa. Tapi memang dijalankan oleh takdir. Kak Ravindra dan Kak Karina itu memang lah jodoh. Jadi penghalang penghalang di antara kalian akan terbuka sendiri nya seiring berjalan nya waktu. Percaya lah"jelas Yunara

Mendengar hal itu, Karina kembali tertegun kepada Yunara. Ada rasa malu sedikit di dalam benak Hati Karina. Karna yang istri itu adalah Yunara, tapi kenapa seolah-olah dirinya yang sebagai istri disini.

"Baiklah aku sudah selesai. Aku akan berangkat"

"Apa kau ada meeting penting lagi hari ini Ravin?"

"Aku juga tidak tau, rekan ku kemarin tidak datang, meeting pun di batalkan. Aku kesulitan tanpa dirimu sekertaris kesayangan ku... Chupp! "lirih Ravindra lalu sekilas mengecup kening Karina

"Ravindra! Apa yang kau lakukan"malu Karina

"Kenapa? Aku mencium kekasih ku. Apa salahnya?"

"Dasar bodoh! Seharusnya lakukan itu kepada istri mu. Bukan aku!"tekas Karina karna kembali tak enak hati terhadap Yunara

Yunara hanya diam tertunduk dan masih menikmati makanan nya. Dan setelah mendengar perkataan Karina tadi membuat Yunara mengangkat kepala nya ke arah Ravindra dan Karina.

Karina menatap Ravindra dan memberikan kode wajah untuk menyuruh Ravindra untuk mencium Yunara.

Namun, bukan bergerak untuk mencium istrinya sendiri, Ravindra malah,

"Aku hampir terlambat. Aku berangkat sekarang. Sampai jumpa"

"Ravindra tap-"

Belum sempat Karina menyelesaikan perkataan nya Ravindra sudah pergi keluar pintu besar rumah itu meninggalkan Yunara dan Karina

"Kenapa dia sangat keras kepala!"

"Sudah lah kak. Jangan memaksa nya, lagi pula aku bukan orang yang dia cintai. Jadi sangat mustahil untuk dia mencium ku. Tidak apa apa kak."lirih Yunara

Lalu Karina menatap Yunara dan memberikan tatapan mengerti atas apa yang di katakan Yunara itu

"Kak, bagaimana kalau hari ini kita jalan jalan"ajak Yunara

"Emang nya kau mau kemana?"

"Hmm... Aku juga tidak tau kak"

"Apa kau mau kita ke taman hiburan"

"Wahhh!!! Apa kakak akan mengajak ku kasana?"seru Yunara

"Jika kau mau aku bisa saja mengajak mu kesana"

"Mau kak! Aku sangat mau!! Yunara ini sangat bosan kak berdiam diri di rumah ini"

"Baiklah kita akan kesana nanti sore, lagi pula aku juga bosan"

"Tapi apa kita mendapatkan izin dari kak Ravindra untuk keluar rumah?"

"Kenapa tidak? Aku yang akan meminta izin padanya"

"Baiklah kak.... Yeayy aku sangat senang kak"Yunara melompat kesenangan

"Yunara Yunara, hati hati jangan melompat terlalu kencang. Aku takut kandungan mu terganggu"panik Karina

JAVEELLA GABRELIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang