~•°•°•~
Happy reading
....
Terlihat seorang gadis cantik putih dan langsing ini masih betah memeluk gulingnya, ia tak merasa terganggu sedikitpun oleh bunyi alarm yang ia pasangkan itu.
Seorang wanita cantik yang sudah berumur memasuki kamar putrinya, tapi lihatlah wajahnya, tidak menua sedikitpun, malah terlihat sangat cantik.
"Yaampun, kak kamu ga sekolah hari ini" tanyanya, saat mendapati anaknya itu masih memejamkan matanya.
"Hei, bangun yuk, sarapan, itu ada temen kamu yang nungguin dari tadi" ucapnya, menepuk pelan pipi anak gadisnya itu.
Ia beralih turun dari tempat tidur untuk membuka gorden, membiarkan cahaya matahari yang masih malu-malu itu muncul menampakan wujudnya.
"Eughh" lenguhnya, merasa terganggu saat cahaya matahari menyinari wajahnya, membuat ia harus dengan berat hati membuka mata.
""Kamu siap-siap ya, kasian temen kamu udah tungguin dari tadi" kata bundanya yang bernama Aya, mengusap rambut anaknya itu yang sedang mengembalikan kesadarannya.
Alisnya mengernyit, siapa? Siapa yang datang sepagi ini? Ara? Orang itu mana mungkin bisa bangun pagi. Dia pasti datang saat dirinya sudah sampai di sekolah. selalu saja terlambat, bagaimana bisa dia datang kerumahnya sepagi ini? Tunggu kenapa malah memikirkan Ara? Huhh entahlah. Tapi, jika itu adalah sahabatnya, pasti mereka akan masuk tanpa malu dan membangunkannya bahkan bisa menggunjang jiwa dan raganya agar sadar sepenuhnya, benar-benar barbar bukan?
Tapi ini siapa?
Dari pada memikirkan itu, sepertinya ia harus bersiap-siap sekarang, takut jika entar waktunya akan habis hanya karena memikirkan orang tersebut.
10 menit kemudian
•
•
•
•Chika turun dari kamarnya menuju ruang makan setelah bersiap-siap.
"Pagi bundaa" panggilnya saat mendapati bundanya yang sedang duduk menunggu dirinya di meja makan.
"Akhirnya kamu udah siap kak, sini" ucap bundanya, menyuruh dirinya mendekat.
Tunggu dulu, siapa itu? Siapa orang yang sedang bercanda dengan bundanya. Ucapnya penasaran, apa itu adalah orang yang dimaksud bundanya tadi? Tunggu sepertinya dia mengenal gestur tubuh orang tersebut.
Ia melaju maju hingga dapat melihat dengan jelas wajah orang tersebut.
Degg
Satu kata yang bisa menggambarkan keadaannya sekarang.
Apa-apaan Ara ini? Tumben sekali hari ini dia bangun lebih cepat, apa dia habis memenangkan lotre sehingga membuatnya jadi gila seperti ini? Bangun lebih awal tak seperti biasanya walaupun sesekali dia seperti ini tapi bukankah ini terlihat langkah?
Huhh
Helaan nafas keluar dari mulutnya, sesaat setelah kesadarannya kembali, dan saat tau orang itu yang sedang ia usahakan untuk hindari. Tapi kenapa malah ada di rumahnya? Bahkan semeja makan dengan bundanya. Bagaimana bisa dia menghindar jika orang tersebut gencar mendekatinya seperti ini?
"Eh Chika, sini sayang duduk" ucap bundanya tersebut berdiri mendudukkan anaknya itu disebelah orang tersebut.
Mereka menikmati makanannya diselingi dengan obrolan ringan walaupun Chika hanya menjawab seadanya.
***
Ara tak pernah melunturkan senyumnya setelah mendapat anggukan kepala dari Chika, mengijinkannya pergi bersama menuju sekolah.

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm expecting you [BELUM DI REVISI]
Fanfiction"Pada akhirnya kita kembali pada dunia kita sendiri, saling berpindah kelain hati, saling mencoba jatuh cinta kembali, tapi bedanya kamu berhasil dan aku gagal mencintai orang lagi." Konten ini mungkin akan mengandung adegan dewasa so buat yang boci...