-Part 26-

453 86 23
                                    

Waktu malam akhirnya tiba dan sekarang Limario sudah berada di apartment Chaeyoung untuk menjemput gadis itu.

"Kalian kenapa ikutan?" bingung Joy menatap sosok Wendy, Jisoo dan Seulgi yang juga datang ke apartment.

"Gue bakalan jemput Jennie untuk dibawa ketemu orang tua gue" sahut Jisoo.

"Terus kalian mau apa?" Joy kembali bertanya kepada Seulgi dan Wendy.

"Gue sama Seulgi bosen makanya kita kesini deh. Kalau kita ke club, kalian juga yang bakalan marah" sahut Wendy.

"Dih, tidak ada yang bakalan marah sama lo. Lo tidur sama cewek di club itu juga tidak ada yang peduli" balas Joy memutar bola matanya dengan malas.

"Sayang" Jennie keluar dari kamar lantas menghampiri Jisoo.

"Cantik banget calon menantu Mama aku" ujar Jisoo menimbulkan rona merah dipipi Jennie.

"Buaya akhirnya bersabda" komentar Joy.

"Nih jomblo syirik banget ya" ledek Jisoo dibalas gerutuan dari Joy.

"Chaeyoung belum keluar?" tanya Jennie.

Bersamaan dengan itu, Chaeyoung berlalu keluar dari kamarnya "Lim, ayo berangkat" ajaknya.

"Ayo" sahut Limario bergegas bangkit dari sofa.

"Chae, kalau ada apa apa langsung saja kabarin Eonnie ya" ujar Irene sedikit khawatir.

Chaeyoung mengangguk "Baiklah Eon" sahutnya sebelum melangkah pergi bersama Limario.

"Ayo" ajak Jisoo menggandeng tangan Jennie.

"Gue duluan ya" pamit Jennie mengikuti langkah Jisoo.

Seketika suasana menjadi hening. Seulgi menatap Irene dan ternyata gadis itu juga menatapnya.

"L-Lo sudah makan?" tanya Irene berusaha menghilangkan rasa canggung diantara mereka.

"Belum" sahut Seulgi.

"Mau gue bikin ramen?" tawar Irene.

Seulgi sontak tersenyum "Boleh juga"

"Ayo" ajak Irene berlalu ke dapur.

"Langsung gas saja Gi" bisik Wendy.

Seulgi bergegas menyusul Irene lalu dia duduk di meja makan sambil melihat Irene yang memasak ramen untuknya itu.

Ah, gadis itu benar benar sempurna.

Sementara itu diruang tamu, terlihatlah Wendy yang pasrah ketika Joy memaksanya untuk ikut menonton film bersama.

"Ini film apaan si?" gerutu Wendy.

"Jangan banyak ngomong deh. Temani saja gue nonton" balas Joy dengan galak sehingga Wendy hanya bisa patuh.

*
*

Sedari tadi Chaeyoung hanya berdiam diri didalam mobil yang dikendarai oleh Limario. Gadis ini kelihatan khawatir memikirkan alasan sang Appa yang mengundangnya untuk ke mansion bahkan sang Appa memintanya untuk membawa Limario bersama.

"Chaeng" panggil Limario memecahkan keheningan.

"Hurm?" sahut Chaeyoung.

"Kamu baik baik saja?"

Chaeyoung menghela nafasnya dengan kasar "Firasat gue buruk"

Limario tersenyum tipis bagi menenangkan gadis itu "Semuanya bakalan baik baik saja. Lagian itu Appa kamu sendiri. Apa yang harus kamu takutkan?"

"Lo tidak tahu Appa gue itu bagaimana Lim. Appa gue bisa saja menjadi kejam kalau dia tidak mendapat apa yang dia inginkan! Dulu juga June Oppa pernah dipukul sama Appa gara gara June Oppa tidak ingin melanjutkan perusahan Appa"

Sacrifice of Love✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang