DAN TERNYATA?

2 0 0
                                    

"HAHAHA" Anggara dan Zafran tertawa. Sepertinya Anggara kini sudah menemukan zona barunya dengan Zafran. Seketika Anggara sudah benar-benar melupakan masalah hidupnya.

Anggara menghisap sisa puntung rokoknya, lalu ia membuangnya. Tak lama ia berpikir, ia seharusnya tak memikirkan hal yang belum terjadi. Anggara berpikir ia harus menghentikan jadi perokok aktif, karena ia takut akan berdampak buruk pada kesehatannya.

"Ehh Zaf. Gue gak usah merokok lagi deh, tapi masih banyak rokok ini hm." Anggara kini mengatakan, bahwa ia harus berhenti merokok, namun bukan sekarang. Karena ia baru saja membeli rokok dan isinya masih banyak.

"Lo juga sih apa untungnya ngerokok, mending lo bisa cerita ke gue kan," jawab Zafran ia sedikit memberikan ceramah pada Anggara, setelah itu Anggara tersadar bahwa ia sudah mendapat teman sebaik Zafran.

Kemudian Anggara pun menceritakan semua traumanya pada Zafran. "Gue cape banget trauma gue terbuka lagi," kata Anggara pada Zafran, ia kini lelah menghadapi berbagai permasalahan hidupnya.

Kemudian Zafran penasaran pada trauma yang Anggara. "Coba Deeptalk mumpung kita masih disini Ga," ajak Zafran kepada Anggara untuk melakukan sebuah Deeptalk.

Anggara kemudian harus siap terbuka untuk menceritakan semua permasalahan yang ada. "Gue cape ketemu sama teman gue. Dia bikin masa lalu gue terbuka lagi." Anggara memulai percakapannya dengan Zafran, kemudian Zafran mendengarkan semua keluh kesah Anggara.

"Lo tahu nggak gue cape dihina terus, gue lelah sama lingkungan di luaran sana Zaf." Anggara memulai deeptalk-nya  pada Zafran, kemudian Zafran menanggapi hal tersebut. "Masalah apa Ga?" tanya Zafran ia ingin mencari tahu soal masalah Anggara yang bikin dia seperti ini.

"Gue punya musuh, dia sama-sama penulis tapi dia malah nyari kesalahan sama gue, dan terakhir dia malah jadi best seller dalam karyanya." Zafran terkejut mendengar kata Anggara barusan. Yups Best seller kemudian Zafran memikirkan siapa penulis yang dimaksud oleh Anggara.

"Gue suka beli buku, tapi siapa sih yang lo maksud Ga? masalahnya banyak penulis yang best seller ini banyak." Zafran kebingungan mencari siapa penulis yang dimaksud oleh Anggara itu.

Karena Zafran bingung dengan maksud Anggara mengenai penulis itu, tak lama kemudian Anggara menunjukkan cover buku milik karya Thezy yang dimaksud oleh Anggara.

Saat Zafran melihat buku tersebut, ia tak menyangka, bahwa Anggara bermasalah oleh penulis tersebut, kemudian Zafran juga mengingat, bahwa ia adalah penggemar penulis tersebut, malah ingin sekali berteman dengannya.

"HAH THEZYPHILLUS." Zafran terkejut. bahwa, selama ini Anggara bermasalah oleh penulis terkenal itu yang sudah menciptakan banyak karya fiksi, Zafran tahu bahwa Thezy akan mengeluarkan buku terbaru minggu depan sekaligus ia meresmikan disalah satu toko buku.

"GA LO BENERAN PERNAH KONTAK SAMA THEZY? ITU PENULIS FAVORIT GUE GA!!" ujar Zafran, ia kini tampak shock berat dengan pengakuan Anggara itu, bahwa selama ini Anggara banyak trauma mengenai Thezy, bahkan ia sampai trauma untuk tidak menulis cerita lagi.

Kemudian Anggara mengangguk kepalanya menjawab pertanyaan Zafran soal Thezy, kemudian Zafran mengakui, bahwa Thezy sebenarnya hidupnya tak sebagus dalam karyanya.

"Lo tahu nggak Zaf, Thezy sempat ngaku kalo karyanya itu ada yang nyata. Dia cerita kalo kehidupannya tak seindah karya fiksi yang dia buat. Hidupnya itu hancur karena kakaknya narkoba Ga." Zafran kini menjelaskan tentang buku baru Thezy soal kehidupannya yang sebenarnya. Lantas bagaimana dengan respon Anggara soal Thezy?

Anggara sebenarnya tidak kecewa dengan pengakuan Zafran, ia juga baru saja tahu, bahwa kehidupan Thezy memang tidak seberuntung kehidupan Anggara, yang sebelumnya tenang malah kini dihancurkan oleh orang yang sudah menyakitinya.

Justru Anggara senang mendengar tentang kehancuran Thezy, namun disisi lain Anggara merasa sangat kasihan pada Thezy soal kehidupannya, lalu Anggara juga mengakui ia ingin bertemu dengan Thezy.

"Zaf gue pengen ketemu sama Thezy dan pengen kontak-an lagi sama dia, tapi gue trauma soal itu?" tanya Anggara ia kini harus lebih memilih hidup damai dengan Thezy dibandingkan dengan terus membelenggu soal traumanya itu, kemudian Zafran memberitahukan soal Thezy pada Anggara.

"Oh iya katanya minggu depan dia mau launching buku barunya, sekaligus dia mau meet and greet, nah gue mau ajak lo boleh nggak?" Mendengar permintaan Zafran soal Thezy, kemudian Anggara mengangguk setuju, ia juga harus datang menemui Thezy.

Meskipun begitu niat Anggara ingin bertemu dengan Thezy, ia semakin tidak sabar untuk bertemu dengannya, bahkan ia sudah siap mental untuk bertemu dengan Thezy.

Kemudian Anggara berterimakasih pada Zafran yang sudah memberitahukan soal Thezy padanya. Kemudian Anggara mengajak Zafran untuk pergi ke toko buku untuk membeli buku baru Anggara.

"Zaf, gue ke toko buku boleh nggak?" tanya Anggara pada Zafran, kemudian Zafran sangat bersemangat, jika Anggara akan membeli buku baru.

"BOLEH BANGET GA, SEKALIAN GUE MAU BELI BUKU BARU LAGI," ujar Zafran ia sangat gembira dengan ajakan Anggara.

Kemudian mereka berdua turun dari rooftop itu, lalu kemudian mereka berdua pergi ke toko buku sesuai rekomendasi Zafran.

Anggara dan Zafran kini mereka berdua sangat gembira, mereka berdua sudah punya rencana untuk melakukan healing karena stress yang dialami Anggara. Rencana mereka sangat banyak dari ke toko buku, bahkan mereka berdua untuk melukis di kanvas.

Setelah mereka sampai di toko buku, pencarian pertama Anggara yaitu buku karya Thezy, sementara Zafran ia mencari kanvas dan alat lukis lain. Setelah mereka selesai membayar belanja mereka, kemudian Zafran mengajak Anggara ke satu tempat yang ada rooftop-nya.

Siapa lagi kalo bukan rumah milik Kania, yang ada rooftop di rumahnya. Kania merupakan teman sma Zafran, mereka berdua sama-sama berada di Universitas yang sama dengan Zafran dan Anggara, hanya saja Kania berbeda jurusan dengan mereka berdua.

"Hai Kania ini Anggara, teman gue dia sama-sama nanti satu universitas sama kita, tapi dia nunggu hasil SNBT," ujar Zafran pada Kania, lalu Anggara mengulurkan tangannya, "Anggara," jawab Anggara pada Kania.

Ternyata Kania merasa bahagia dengan kehadiran Anggara, ia sepertinya jatuh cinta dengan cowok itu, lalu kemudian Kania mengajak Zafran dan Anggara ke rooftop, karena Kania sudah tahu dengan kedatangan Zafran untuk mengincar rooftop.

Saat mereka bertiga ke ruangan paling atas disitulah mereka bisa melihat pemandangan jakarta, lalu kemudian Anggara mengeluarkan Kanvas itu lalu ia melukis dengan Zafran.

Lukisan Zafran yaitu menggambarkan seorang dokter dnegan pasiennya, yang menggambarkan impian Zafran sedari kecil sudah tercapai di SNBP. Sedangkan Anggara ia menggambar seorang dua penulis, yang menggambarkan ia dengan Thezy, ia ingin sekali hadiah itu akan di berikan pada Thezy pada saat acara launching buku barunya.

"Ini buat Thezy lucu nggak?"

Hai semuanyaa

Gimana kabarnya hari ini?

maafin author beberapa hari ini belum update Physics Fragments karena ada hal yang harus diselesaikan

oh iya do'ain tanggal 13 nanti author lolos utbk ya!!

Btw PF bakal menuju ending ygyy!!

jangan lupa tinggalin jejak ya

see you

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Physics Fragments (on going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang