BAB 9 (M)

503 49 6
                                    

Sebelumnya KA gk bakal bosen-bosennya ucapin Terimakasi banyak buat yang udah nyempetin baca dan kasih komentar...

mohon bijak ini 18 tahun ke atas, jika tidak ingin kenapa-kenapa tolong di skip.

karena tidak pandai buat adegan 18+ jadi ini pake scane dari translate...
jadi kalo ada kata-kata yang ndak paham bisa ditanyakan.


.



.



.

Cerita sebelumnya:

Becca menatap bintang-bintang saat Freen menatapnya. Becca masih memiliki mata coklat pucat. Saat dia menoleh, Freen tidak bisa berhenti menatap wajahnya. Freen mengangkat kepalanya, menangkup pipi Rebecca dan mendekat. Menempelkan bibirnya ke bibir Becca, Bibirnya begitu lembut pikir Freen saat itu. Freen meletakkan tangannya di pinggang Becca sambil memperdalam ciumannya.

.

.

.

Freen tidak pernah merasa puas dengan Becca. Dia mencium Becca kembali, tidak pasrah begitu saja Becca membalas ciumannya sambil mengacak-acak rambut Freen.

Freen hampir kehilangan kendali, melepaskan ciumannya, terengah-engah, mencoba untuk menguasai dirinya.

"Aku... sebaiknya aku pulang" Freen tahu jika mereka terus melakukannya, Freen tidak akan bisa mengendalikan dirinya sendiri.

Freen berbalik dan bersiap untuk pergi, dia terkejut saat tangan Becca menahan ujung baju Freen.

Becca menghindari menatap matanya, menggigit bibir bawahnya lalu dia berbisik "Jangan pergi....."

Becca masih tidak berani menatap Freen. Freen dengan lembut mengangkat dagunya, membuat Becca akhirnya menatap mata Freen.

Freen mencondongkan tubuhnya ke arah Becca dan mencium bibirnya sebelum mengendongnya dan membawanya ke tempat tidur. Menurunkannya dengan perlahan ke atas tempat tidur, saling berhadapan, saling memberi kecupan ringan di bibir.

Freen memberikan kecupan ringan di punggung Becca. Kembali lagi ke bibir manis Becca, kecupan ringan itu semakin intensif, Becca menggigit bibir bawah Freen, menginginkan akses untuk menjelajahi mulut Freen. Ujung lidah mereka saling bertemu, saling beradu.

Becca sudah merasakan tarikan kecil di perut bagian bawahnya, menginginkan lebih. Freen naik ke atasnya, mencium dengan penuh hasrat pada Becca. Merasakan tubuh Freen di atasnya membuat Becca tidak terkendali, rasanya Becca ingin menjadi memilikinya.

Nafas mereka terasa berat, mereka masih terengah-engah saat Freen berhasil melepaskan diri dari Becca dan duduk, meraih tangan Becca dan menariknya ke posisi duduk. Mereka saling menatap satu sama lain, menginginkan satu sama lain, ingin menjadi satu.

Tangan Freen menelusuri punggung Becca, mencoba melepaskan gaun Becca. Matanya menikmati pemandangan bahu putih mulus milik Becca. Freen menelusuri setiap inci dari punggung hingga bahunya. Cara Freen melihat tubuhnya membuat Becca merasa begitu diinginkan. Becca bisa melihat mata penuh kekaguman dari Freen. Becca bisa melihat bahwa dirinya membuat Freen bergairah.

Napas Freen memburu, Becca terlalu sempurna, kulitnya yang mulus dan seputih susu. Bra berenda hitam miliknya. Freen menggigit bibirnya, ingin rasanya mencium seluruh tubuhnya. Dia bisa merasakan cairannya mengalir saat Becca mencondongkan tubuh lebih dekat dan membuka bajunya, melakukannya perlahan sambil menatap jauh ke dalam matanya, menggodanya dengan menelusuri dengan jarinya ke setiap inci kulit Freen yang terbuka.

Kamulah satu-satunya (FREENBECKY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang