04| Kata Hati

5 2 0
                                    

Bel sekolah sudah berbunyi dan siswa siswi di SMA ATMAJAYA pun masuk kelas masing-masing dan hari ini adalah pelajaran seni budaya di kelasnya fino yang mengajar namanya bu lusi.

"Bar.... , nomor 6 gw nyontek kagak bisa gw" ucap Rizky dengan nada lirih. "Ck , kebiasaan lu yaudah nih" sahut Bara dengan nada lirih.

Setelah itu bara memberikan jawabannya ke rizky tetapi bu lusi sedang melihat ke arah jam tangan nya.

"20 menit lagi selesai pekerjaan nya ya" ucap Bu Lusi terhadap murid muridnya. "Baik buk" sahut murid muridnya dengan serempak.

Di SA CORPORATION.....

Di ruangan starla dia sedang mondar mandir sambil membawa berkas berkas yang baru saja di cek dan disana juga ada beberapa karyawan yang menunduk dengan ketakutan.

"Kenapa berkas berkas ini belum selesai ha , kalian tau gak berkas ini sangat penting bagi perusahaan , emangnya kalian semua ini kerjanya ngapain sih ha , saya gak mau tau cepat revisi berkas berkas ini kalau masih salah saya tidak akan segan segan memecat kalian dari sini" tegas Starla dengan nada yang naik oktaf serta membuang berkas itu ke meja dan disisi lain para karyawan mengambil berkas berkasnya satu persatu kemudian mereka bergegas pergi meninggalkan ruangan starla.

Tak lama kemudian pintu ruangan nya berbunyi.

Tokk... Tokk... Tokk...

"Masuk.... " ucap Starla dengan singkat dari dalam ruangan.

Ceklek.... [ Suara handle pintu terbuka ].

Orang yang masuk itu ternyata bodyguard starla dan dia ingin menyampaikan hal penting untuk starla.

"Permisi nyonya , saya kesini ingin mengonfirmasikan tentang tuan fino , tuan fino ternyata anak yatim piatu dan beliau tinggal di rumah yang sangat sederhana dan orang tuanya meninggal karena korban tabrak lari pada 15 tahun yang lalu" jelas Bodyguard tersebut terhadap majikannya. "Terimakasih atas informasi nya , apakah pelakunya sempat ditangkap polisi" timpal Starla dengan penasaran.

"Belum nyonya , pada saat itu pelaku langsung kabur melarikan diri dan tidak diketahui jejaknya karena pelaku tersebut takut digebukin sama warga setempat" jawab Bodyguard tersebut secara jelas dan rinci.

Brakk... [ Suara gebrakan meja dari tangan Starla ].

"Cepat kamu cari bukti kecelakaan tersebut di TKP dan cari tau siapa pelakunya" tegas Starla dengan geram. "Baik nyonya" sahut Bodyguard tersebut dengan menganggukkan kepalanya dan langsung bergegas keluar.

"Siapa yang berani menganggu hidupnya fino , berarti dia sama saja seperti cari mati dengan saya" batin Starla dengan tersenyum smirk.

Tak lama kemudian luluk masuk keruangan starla untuk menanyakan sesuatu.

"Tumben bodyguard lo kesini ada urusan apa lo sama dia" tanya Luluk yang baru masuk dengan penasaran. "Kepo lu" jawab Starla dengan singkat sehingga membuat luluk memicingkan matanya dengan penuh curiga.

Tiba-tiba starla mengambil telpon kabel nya dan menelpon seseorang.

Starla : Kamu kesini sekarang.

Livia : Baik buk.

Setelah itu starla menutup telpon nya dan dia menunggu seseorang serta mengambil kartu debit nya dari dalam dompet nya.

Tokk.... Tokk..... Tokk.....

"Masuk.... " ucap Starla dengan singkat dari dalam ruangan.

Ceklek.... [ Suara handle pintu terbuka dari luar ].

"Pagi buk , ada yang bisa saya bantu" tanya Livia yaitu sekretaris starla sambil menundukkan kepalanya. "Tolong hari ini kamu belikan kaos , jaket , celana jeans dan sepatu untuk cowok dan ini kartu ATM nya" jawab Starla sambil menyodorkan kartu ATM nya ke livia dan langsung diambilnya dan menganggukkan kepalanya serta pergi dari ruangan starla.

"Astaga.... , starla sebenernya ini ada apa sih kok gw jadi bingung sendiri tadi bodyguard lu kesini ada apa terus sekretaris lu kenapa lu suruh pergi ke mall" ucap Luluk yang sudah frustasi dengan kelakuan starla. "Ok gw jelasin yang pertama gw baru saja dapet info terbaru tentang fino , dia adalah anak yatim piatu dan dia tinggal dirumah sederhana serta orang tuanya fino meninggal karena kecelakaan tabrak lari pada 15 tahun yang lalu , dan yang kedua gw nanti mau berduaan sama fino mangkanya livia gw suruh beli baju buat fino" sahut Starla dengan panjang lebar dan Luluk mengangguk paham.

Setelah mendengar jawaban dari starla tiba-tiba luluk ada sesuatu pertanyaan yang bikin dia penasaran.

"Gw mau nanya serius sama lu tapi lu harus jujur ya" ucap Luluk terhadap starla. "Iya silahkan" sahut Starla dengan singkat.

"Lu beneran cinta sama fino la , apa cinta lu sama fino itu hanyalah sebuah obsesi saja karena cuma ketampanan nya doang ?" tanya Luluk dengan penasaran. "Hufftt... , jujur gw jatuh cinta sama dia waktu gw pertama kali bertemu sama dia , dan gw sempet ngobrol sama dia waktu gw lagi makan sama lu itu , rasanya itu nyaman banget di hidup gw , dan baru kali ini gw ngerasain jatuh cinta beneran ya memang kalau untuk dapetin fino terlalu ke arah obsesi tapi itu cara gw , beda banget sama zaman gw waktu SMA dulu , gw bilang cinta itu dari mulut tapi kalau dari hati enggak pernah cinta sekali , mangkanya waktu SMA gw putusin dia karena gw gak cinta dan gak suka , tetapi aneh disaat gw ketemu fino jantung gw rasanya berdebar debar dan ada rasa nyaman kalau fino ada bersama gw" jawab Starla dengan panjang lebar kepada luluk.

"Hmm , gw rasanya ngerti sekarang apa yang lo lagi rasain , kalau lu cinta sama fino kejarlah dan kalau lu ingin nikah sama fino gw akan bantu lu tapi apakah boleh fino menikah disaat dia masih SMA ?" timpal Luluk dengan penasaran. "Kalau urusan itu tenang aja luk gw ada rencana lain yang penting fino selalu ada buat gw" sahut Starla dengan tersenyum bahagia.

"Terimakasih ya luk lu udah dukung gw selain lu gw udah gak ada siapa siapa lagi" imbuhnya dengan terharu bahagia. "Iya sama-sama la , gw kan temen seperjuangan lu jadi kalau lu butuh bantuan gw pasti bantuin kok , udah jangan nangis gitu ahh masak bos galak cengeng" jawab Luluk sambil menggoda temannya.

Setelah mendengar hal itu starla langsung memukul lengan luluk."Awww.... , sakit la" ucap Luluk yang lagi mengusap lengannya. "Sukurin emang enak wlee.... " sahut Starla dengan kesal.

"Aduh... , mendingan gw lanjut kerja aja deh" timpal Luluk yang masih setia mengusap lengannya. "Nah pinter , kerja yang semangat ya temanku" sahut Starla setelah itu luluk bergegas meninggalkan ruangan nya starla.

Tak terasa waktu terus berputar dan tak lam kemudian sekretaris starla datang sambil membawa banyak barang yang dibeli dari mall.

Tokk.... Tokk.... Tokk....

"Masuk.... " ucap Starla dari dalam ruangan.

Ceklek.... [Suara handle pintu terbuka dari luar].

"Ini buk , barang barang yang sesuai dengan perintahnya ibuk" ucap Livia terhadap bos nya setelah itu starla mengecek pesanan nya tersebut. "Bagus juga fashion mu livia saya suka sama style nya bagus warnanya juga gak terlalu rame dan norak pasti nanti pacar saya suka" puji Starla kepada livia sambil senyum senyum sendiri.

"Hah pacar , masa bu bos punya pacar sih" batin Livia dalam hati.

"Yaudah buk kalau gitu saya kembali ke tempat kerja saya buk dan ini kartu ATM nya" pamit Livia terhadap bos nya. "Iya silahkan sekali lagi saya terimakasih" sahut Starla yang masih setia melihat barang barang yang baru di beli.

Kemudian livia bergegas keluar dari ruangan bos nya dan tak lupa menutup kembali pintu ruangan nya.

Bersambung....

Fino Untuk StarlaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang