taman

65 5 2
                                    


Hidup ini penuh pertanyaan, pertanyaannya adalah kenapa ada koala sesat memeluk tangan aku?

Aku berusaha menarik tanganku dari pelukan Adonia,Aish kenapa dia cosplay koala?

Aku melirik jam tanganku yang sudah menunjukkan jam12 malam,aduh bapak maap lambat balik sebab haiwan tak di piara ni melekat dengan anakmu.

Krek

Aku seketika menatap kearah pintu yang dibuka seorang perempuan ehh tunggu bukan ka dia!?..

Perempuan itu menatap kearah aku dengan tatapan tajam dan beralih menatap sendu kearah Adonia yang sudah memeluk erat tanganku sepertinya ia sudah jumpa pokok baru..

Adena berjalan cepat kearah aku eh bukan lebih tepatnya kearah Adonia.

Aku bersyukur kerana adanya Adena aku dapat balik awal..tapi masalahnya apakah ada perang kelima terjadi di hospital ini?
Cthk seharusnya dia bersyukur adiknya bangun koma itu sebab aku.

Aku melepaskan tangan aku dari perlukan Adonia,namun aku mengerutkan dahi tatkala Adonia mengeratkan pelukannya dan mengelengkan kepala.

"Saya tahu awak ingin melarikan diri,tapi harus awak ingat jangan pernah mengingkari janji apa yang awak katakan tadi!!"

Deg

Dia dengar?aduh ni mulut memang tiada insurans langsung

Adena yang memeluk Adonia melepaskan pelukan dan menatap Kami berdua dengan tatapan pertanyaan.

"Akak tahu tak?kata caroline tadi dia nak jaga adik seumur hidup"aku mengusap muka ku dengan kasar ehhh jap caroline?dari mana dia tahu nama surat beranak aku?aku menatap Adonia dengan tatapan pertanyaan begitu juga Adena meminta penjelasan dengan adiknya.

Ajaib dari koma sudah pandai cakap bahasa alien, maksud aku dia tahu segala tentang aku bahkan aku sendiri pun tak tahu,tapi baru tahu.

"Adik siapa caroline?"ujar Adena membuka Suara setelah sekian lama jadi orang bisu.

Adonia menatap kami berdua dengan tatapan polos seperti budak tadika yang di janjikan gula-gula sekotak.

"Selama adik koma,adik mimpi seorang perempuan mirip awak"ujar Adonia menunjuk kearah aku,aku menunjukkan diri sendiri memastikan.mana lah tahu ada lembaga hitam di belakang aku.Adonia mengangguk mengiyakan.

Manakala Adena hanya diam dan menatap kearah aku dan juga Adonia silih berganti.

"Lepas tu saya dan caroline hidup bersama dengan anak-anak kami yang comel"astagan bunga mimpinya terlalu jauh,aku tidak punya akses keturunan mana mungkin dapat keturunan itu pun tiada seratus peratus hanya bunga mimpi Adonia sahaja.

"Saya yakin kalau awak jodohku, tuhan itu maha baik dia menghadirkan Pangeran tidak berkuda membangun saya dari koma"sambung Adonia.

Aku tergamam apa dia lupa gender aku? seharusnya putri terbang paling tidak malaikat tidak bersayap warks.

"Adik jangan merepek lah,semua adik mimpi tu hanya mainan mimpi je"ujar Adena lembut mengusap sayang kepala Adonia.Adonia mengelengkan kepala tidak setuju ucapan kakaknya.

Aku menatap dalam melihat sifat lembut Adena,kan bagus kalau dari awal dia lembut macam tu,mungkin aku sudah jatuh cinta kot kalau dia tunjuk sifat ibunya.

"Tidak kak..saya yakin caroline itu jodohku,kerana semasa saya bangun tadi saya dengar suara caroline memimpin jalan aku dari lorong kegelapan"ujar Adonia tegas.

Adena membuang nafas pasrah dan beralih menatap ku dengan tatapan sendu.kenapa tatapannya sendu?apa dia turun pangkat?

"Kakak telefon mama papa dulu"ujar Adena mengambil telefonnya dari beg tangan Adonia mengangguk dan tersenyum manis kearah aku.

Budak CintaWhere stories live. Discover now