12 tahun kemudian
Nampak tiga gadis Gaillard sedang menghabiskan waktu malam bersama dengan menonton drama Korea bertajuk "Queen of tears" di kamar Asa.
Tiba saat adegan berciuman hendak dilakukan oleh dua pemain utama, dengan sigap Rora menutup mata sang adik yaitu Chiquita dengan tangannya.
"Ihh kaaak kenapa mata ade ditutup?!" Kesal si bungsu berusaha melepaskan tangan Rora dari matanya.
"Ade ga boleh liat! Belum waktunya" Heboh Rora.
"Emang kamu udah waktunya ya Ra?" Timpal Asa.
"Sst kakak diem deh. Ade tuh masih terlalu kecil buat liat adegan gini. Kak Asa kaya ga tau aja kalo Ade anaknya gampang penasaran. Nanti kalo dipraktekin sama cowo random gimana? Kan ga lucu" Jawab Rora panjang dan Asa hanya mengangguk.
Sampai adegan tadi selesai, barulah Rora melepaskan kembali tangannya dari mata sang adik.
"Emang tadi adegan apa si!?"
"Engga.. Cuman pelukan doang kok"
"Cuman pelukan doang tapi ade ga boleh liat. Lebay deh"
"Ade sayang.. Ga usah protes yaa, ini demi kebaikan kamu" Gemas Rora mencubit pelan pipi Chiquita.
Sebenarnya drama romantis bukanlah selera Chiquita. Tapi karena dirinya bosan dan tak tahu ingin melakukan apa, maka dari itu dirinya ikut-ikut saja.
"Huhh, bosen. ade mau ke bawah. Mau sama daddy aja" Ucapnya, tapi tidak ada yang merespon dikarenakan dua kakaknya sangat fokus dengan drama itu.
Senyum jahil Chiquita terukir dibibirnya. Otaknya berjalan ingin membuat kejahilan karena sedikit kesal dirinya tak direspon. Di belakang Rora ada hoodie milik Asa yang nganggur. Dengan perlahan Chiquita mengambil hoodie itu dan dengan jahil ia letakkan di kepala kedua kakaknya sampai menutupi mata mereka.
"Ihhhh adeeeeee!!" Kesal keduanya. Tapi dengan secepat kilat Chiquita berlari meninggalkan kamar Asa. Eitts sebelum itu, tangan jahil Chiquita menekan saklar lampu hingga kamar itu berubah menjadi gelap. Menambah kekesalan dua gadis yang tengah asyik menonton drama.
Sangat jahil bukan?? Tapi itu belum seberapa.
----
Gadis berambut coklat ini sudah sampai di lantai bawah dan mencari keberadaan sang daddy.
"Daddy!! Yuhuuu daddyyyy dimana?"
"Di ruang tengah ga ada, di ruang tamu ga ada, kek nya di taman belakang deh"
Chiquita berlari kecil menuju area taman belakang rumahnya. Dan benar, keberadaan daddy nya ada di sana. Tapi Chiquita menghentikan langkahnya saat mengetahui sang daddy sedang melamun dengan laptop yang ada di pangkuannya.
"Kagetin daddy ahhh" Rencana jahilnya muncul lagi.
Dengan perlahan bocah itu melangkahkan kakinya dengan langkah seperti akan mencuri.
Tiba saatnya.
"Dorrr!!"
"Tahu asin rasa strawberry!!" Latah daddy Soohyun.
"Hahahaha ta-tahu asin rasa strawberry?? Emang ada ya dad? Hahaha" Tak hentinya Chiquita menertawakan sang daddy.
"Haish adee.. Ngangetin aja si. Kan bisa manggilnya pelan-pelan gitu.." Lemas Soohyun yang masih kaget dengan mengusap dadanya.
"Ade udah manggil-manggil daddy dari tadi. Tapi daddy nya aja yang ga denger" Chiquita berhenti tertawa dan mendudukkan dirinya di samping Soohyun.
"Kenapa sayang? Bukannya tadi lagi nonton sama kak Asa dan kak Rora?" Tanya Soohyun mengganti topik.
"Iya emang. Tapi Ade bosen! Drama nya ga seru! Drama romantis soalnya. Lebih seru juga drama action, horor"
"Kita satu selera.. Tos dulu" Soohyun mengepalkan tangannya dan beradu tos dengan Chiquita.
"Tosss" Balas Chiquita senang.
"Dad.."
"Iya nak.."
"Daddy kenapa bengong?"
Belum sempat Soohyun menjawab, anak itu sudah menjawabnya sendiri.
"Aahhh pasti lagi mikirin ade ya?? Iya kan? Udah jujur aja deh. Ga usah terlalu mikirin ade dad.. Ade selalu aman kok santai aja.." PD nya dengan jari telunjuknya menunjuk sang daddy. Tak lupa dengan wajah songong nya.
Inilah yang sangat Soohyun suka dari anak bungsunya. Ketika dirinya sedang tidak baik-baik saja, disaat yang sama pun Chiquita datang untuk menghibur dengan segala kerandoman nya. Walaupun kadang tidak disengaja.
"Iya daddy lagi mikirin ade. Kira-kira panti mana ya yang mau nerima anak usil kaya kamu" Canda Soohyun.
"Dih parah banget daddy mau naruh anak imut dan menggemaskan ini ke panti. Anak kaya ade tuh limited edition loh"
"Haha iya iya deh.." Gemas Soohyun mencolek hidung mancung Chiquita.
Tak terasa waktu semakin malam dan sudah menunjukkan pukul 09.10 pm. Asa yang mencari keberadaan adik bungsunya pun turun kebawah karena tak mendapati sang adik ada di kamarnya. Mungkin masih di bawah sama daddy (pikirnya).
Saat Asa ingin membuka pintu belakang, tepat Soohyun sedang berusaha membuka pintu dengan Chiquita yang ada di gendongannya dalam keadaan tertidur.
"Loh dad? Ade tidur?"
"Iya nih ketiduran. Daddy bawa ade ke kamar dulu ya"
"He'em" Angguk Asa.
"Eh kak, daddy minta tolong bawain laptop daddy yang ketinggalan di kursi taman. Taruh aja di meja ruang tengah"
"Oke dad"
Soohyun hendak melangkahkan kakinya. Tapi Asa memanggilnya kembali membuat langkahnya terhenti.
"Cup" Sempat-sempatnya Asa mencuri kecupan di pipi adiknya yang sedang tertidur lelap di pelukan sang daddy.
"Udah. Cuman mau cium ade. Gemes soalnya"
Soohyun yang melihat itu hanya mengangguk dan tersenyum lebar. Kembali ia melangkahkan kakinya menuju kamar si bungsu.
----
Setelah Asa mengambil laptop milik daddy nya yang tertinggal di kursi taman, ia tak langsung beranjak dari tempat. Melainkan dirinya menatap ribuan bintang di langit dan bergumam.
"Kangen.." Dengan mata yang berkaca-kaca.
•
•
•Asa kangen siapa tuchhh??
Ngga usah terlalu serius ya guys.. Nikmatin aja cerita ini. Semoga kalian suka :)
Vote + komen yaww 👇
KAMU SEDANG MEMBACA
SEVEN fairies
FanfictionLagi dan lagi karena ulah orang tua, anak yang menjadi korban. Tapi hal itu tidak menggoyahkan keteguhan ke tujuh gadis cantik untuk saling menyayangi entah itu dari dekat maupun jauh. • first time cerita tentang baemon • no jiplak jiplak • untuk p...