Part 28

635 135 12
                                    

Berada di balkon apartemen, kini keenam kakak Chiquita hendak membahas persoalan tentang hal yang menyangkut Reyhan. Untuk Samuel dan Nara sudah kembali ke mansion dan akan kembali esok hari.

"Jadi mau ngomong apa kak?" Tanya Ahyeon.

Asa menghela nafas dan menghembuskan nya dengan berat sebelum memulai bercerita.

----

Ketika masih berada di rumah kosong, Asa kembali mendesak Reyhan supaya mau memberi keterangan yang jelas terkait ucapannya tadi.

"Cepet jelasin!" Tegas Asa.

Reyhan mengangkat kepalanya lagi dan menatap mata yang sedari tadi sudah menyorot tajam ke arahnya.

"Jujur gue emang suka sama adek lo kak" Kalimat pernyataan Reyhan yang pertama sontak sedikit mengejutkan keempat kakak Chiquita.

"Tapi kalo untuk ngelecehin, gue ga ada niat. Gue cuman disuruh sama abang gue. Dan abang gue itu orang yang suka sama lo kak Asa"

Ucapan Reyhan masih dicerna oleh Ruka, Asa, dan Rami. Untuk Rora dia sudah paham siapa orangnya. Memang banyak lelaki yang menyukai Asa di sekolahnya. Tapi yang Rora tau, hanya satu lelaki yang terlewat obses pada kakaknya.

"Jangan bilang abang lo itu Junghwan?" Sahut Rora yang mengejutkan ketiga kakaknya.

"Iya bener. Junghwan abang gue" Reyhan beralih menatap Asa.

"Abang gue kelewat suka sama lo kak. Kalo abang gue lagi berusaha deketin lo, kata dia Chiquita pasti selalu muncul. Itu yang buat abang gue ngga suka. Dia sadar ngga bisa ngelakuin sendiri, makannya dia nyuruh gue. Awalnya gue nolak, tapi abang gue ngancem. Dia ngancem bakal ngabisin nyawa nyokap kita yang lagi sakit kalo gue ngga mau nurutin apa kata dia. Gue bisa apa? Disatu sisi mana tega gue ngelecehin adek lo. Tapi di sisi lain, gue ngga bisa hidup tanpa nyokap gue. Cuman nyokap gue yang sayang sama gue. Gimana kalo abang gue beneran ngelakuin itu? Dan gue sebenernya bisa aja pura-pura boong ke abang gue kalo gue beneran udah lecehin Chiquita. Tapi apa daya, abang gue suruh rekam kalo lagi lecehin Chiquita buat mastiin kalo gue bener-bener udah ngelakuin itu" Reyhan tak sanggup lagi melanjutkan perkataannya. Dia menunduk untuk menutupi matanya yang sudah tergenang air.

Asa benar-benar dibuat tidak menyangka dengan penjelasan Reyhan. Junghwan? Selaku ketua OSIS yang digemari banyak siswa, yang terkenal rajin dan pintar, bisa mempunyai pemikiran kotor dan tega mengorbankan sang adik demi melancarkan keinginannya?

Ketiga saudari Asa pun sama-sama speechless di tempat. Yang niat awal mereka ingin menghakimi Reyhan si pelaku pelecehan, tetapi kini mereka urungkan.

"Kalo kalian mau ngelampiasin kemarahan kalian ke gue ngga papa. Gue juga salah. Gue udah berani ngelecehin adek kalian" Ucap Reyhan lagi.

Mengabaikan ucapan Reyhan, Asa pergi dari ruangan begitu saja yang diikuti Ruka, Rami, dan Rora.

"Om Gio, tolong jagain tu bocah. Jangan sampe lepas ya. Kalo dia laper beliin aja makanan" Ucap Ruka pada salah satu bodyguard.

"Siap nona" Jawab sang bodyguard.

Fyi, Ruka sudah akrab dengan para bodyguard Asa, Rora, dan Chiquita.

-----

Setelah menceritakan semuanya, Asa menghembuskan nafasnya secara kasar.

"Hah yang bener?? Jadi dia dalang dari kejadian yang menimpa adek? Ngga abis pikir gue" Ucap Ahyeon setelah mendengar penjelasan dari Asa tentang apa saja yang Reyhan ucapkan tadi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SEVEN fairiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang