Part 26

731 131 23
                                    

Keempat gadis cantik itu tidak melancarkan aksinya sendiri. Melainkan dibantu oleh dua bodyguard yang biasa menjaga Asa, Rora, dan Chiquita. Dan tugas dari bodyguard mereka adalah, mengintai rumah milih Reyhan.

Jika nampak Reyhan keluar dari rumah, maka kedua bodyguard itu dengan cepat akan membawa Reyhan ke tempat yang sudah disiapkan Ruka untuk memberi pelajaran.

---

Di sebuah rumah berukuran sedang yang jauh dari pemukiman, sudah ada Ruka dan ketiga adiknya yang tak sabar menunggu kehadiran dua bodyguard nya.

"Kok lama banget ya?" Tanya Rora lalu mendudukkan dirinya di shofa.

"Katanya mereka udah lagi jalan kesini. Ngga lama lagi sampe kok" Jawab Asa setelah mendapat pesan dari salah satu bodyguard.

"Bagus deh. Ni tangan udah gatel mau nonjok tuh bocah" Ucap Rami.

----

Apartemen 📍

"Ugghh" Chiquita meregangkan tubuhnya setelah membuka mata.

Gadis kecil itu menatap setiap sudut kamar guna mencari keberadaan kakak tersayangnya. Karena memang setiap Chiquita bangun dari tidur, hal yang pertama ia cari adalah Asa.

"Kak Asa..." Lirihnya.

Ceklek. Pintu kamar terbuka. Menghadirkan sosok gadis anggun yaitu Pharita.

"Ehh ade udah bangun.." Pharita mendekati adiknya.

"Kak Asa mana?" Tanya Chiquita dengan suara seraknya.

"Mmm kak Asa nya lagi ada urusan sebentar di luar. Jadi ade sama kak Riri dulu yaa" Tangan Pharita terulur membelai lembut pipi adiknya.

"Kenapa ngga ajak ade? Biasanya juga kalo mau keluar bilang-bilang" Chiquita merasa kesal karena Asa tidak mengajak dirinya.

"Kan ade masih bobo.. Kak Asa ngga tega bangunin nya tadi"

"Ya udah ade cuci muka sama gosok gigi gih. Terus sarapan" Lanjut Pharita dan Chiquita mengangguk saja.

"Mau kakak bawain sarapannya ke sini atau ade yang ke depan?"

"Ade yang ke depan aja"

"Oke.. Kakak tunggu yaa"

Melupakan sejenak kejadian yang menimpanya kemarin, nampaknya mood si bungsu sudah membaik.

---

Broom broom.

Dua bodyguard yang ditunggu kehadirannya akhirnya tiba. Terlihat salah satunya membuka pintu belakang mobil dan menyeret Reyhan dengan mata yang tertutup kain.

"Lepasin!!" Berontak Reyhan.

"Diem kalo masih mau hidup!" Bentak si bodyguard.

Ceklek

"Mau ditaruh dimana bocah ini nona?"

"Dudukin aja di situ. Terus ikat pake tuh tali" Suruh Ruka yang langsung dituruti sang bodyguard.

Setelah dirasa cukup kuat tali itu mengikat tubuh Reyhan, sang bodyguard keluar dari ruangan itu dan berjaga-jaga di luar.

Karena sedari tadi Rami yang sudah memendam amarah, kakinya ia langkahkan dan tangannya terangkat untuk melayangkan sebuah tamparan yang sangat keras di pipi kiri Reyhan.

Plak!! Tamparan itu langsung membekas karena memang saking kerasnya.

"Awwww shhh sakit anjing!! Siapa lo berani-beraninya nampar gue!"

SEVEN fairiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang