10 (Kehilangan)

17 4 1
                                    

Jam setengah 2 malam Diky dikejutkan dengan telpon yang berbunyi tak berkesudahan

Ketika Diky membuka aplikasi chatnya sudah ribuan chat yang datang dari keluarga lilla dan ribuan telpon yang masuk atas nama Rayda, shera dan Dina sertakan juga orang tua lilla dan kakak-kakaknya..

Perasaan khawatir disertai panik yang jadi satu membuat Diky sendiri kelimpungan, Diky menelpon Rayda tapi tak diangkat, lanjut dia menelpon shera dan Dina tapi lagi-lagi tak diangkat..

"Mau siapa lagi yang gw telpon! Ini kenapa?!" Tanyanya pada diri nya sendiri

Tapi tiba-tiba, notif telpon masuk ke hpnya, dan itu berataskan nama farda

"Farda"

"Da! Kenapa?! Lilla kenapa da?!"

"Lo kerumah sakit Siti hajar sekarang! Lilla kecelakaan tunggal!"

"HAH!!! GAK MUNGKIN! GIMANA KEADAAN LILLA FARDA?!"

"lilla koma, cepet kesini sekarang!! Keadaan nya memburuk!"

Telpon berakhir

Tanpa basa basi lagi, dengan piyama yang dibalut jaket kulit, Diky keluar dari pekarangan rumahnya dengan menggunakan mobilnya melaju dengan kencang kerumah sakit, panik yang tidak bisa dijelaskan seperti apa! Rasa khawatir yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya kini terjadi pada pagi yang suram ini.

Drrrrttt.....dddrrrrttt.

"Camerku.."

"Ky, hati-hati! Mama takut kamu yang kenapa-napa! Tolong tenang nak!"

Telpon dimatikan sepihak

Diky melajukan mobilnya dengan kencang bahkan diatas rata-rata sekarang yang dia pikirkan bukan lagi keselamatan dirinya tapi bisa melihat sang kekasih itu yang paling penting!

Setelah sampai dirumah sakit, Diky masuk ke lobby dengan kaki jenjangnya yang berlari tak karuan, masuk ke lift dan naik ke ruang inap VIP karena dia tau lilla pasti dirawat disana.

Diky melihat semua keluarga lilla menunggu diluar, sekarang dia berada dititik paling sakit.

Diky menemui keluarga lilla, menyalurkan rasa sakit yang sama, dan saat hendak berpelukan dengan farda, Diky tak kuasa menahan tangisnya melihat wajah farda dengan sendu dan sakit, farda yang menginginkan adik perempuan, farda yang pernah meminta pada diky bahwa dia menginginkan seorang adik perempuan, Diky mengingat betapa senangnya farda ketika ayahnya menikah lagi dan dia mendapatkan adik perempuan nya, semua terbayang di benak Diky, semua jelas terekam didalam otak Diky..

Sekarang Diky tau siapa yang paling terpukul disini, karena disini hanya ada farda, kazzora dan mama sedangkan bang Edwin dan ayah belum bisa pulang malam ini

"Maaa... Lilla kenapaaa?" Tanya Diky pada lilla dengan sesegukan

"Tadi mama di telpon kantor polisi katanya lilla kecelakaan tunggal dijalan Sudirman, mama gak tau tu anak mau kemana.. tapi pas mama kerumah sakit lilla udah berlumuran darah, mama takut ky... Mama takut..."

"Maa, iky mau masuk maaa.. -- iky mau liat lilaaa maaaaa" keadaan semakin pilu ketika dokter keluar dengan helaan nafas panjang

"Apa benar ini keluarga pasien atas nama kalilla?" Tanya dokter itu dengan name tag Lylla Tsazzara Anantha

"Iya dok, iyaa" ucap mama

"Pasien dalam keadaan yang kritis, dan harus segera dilarikan ke ruang operasi secepatnya.. jadi silahkan lunasi administrasi nya jam 7 kita lakukan operasi" ucap dokter itu, (gatau deh pokoknya kek gitu kata dokternya aku gak tau dokter ngomong gimana)

EternalInSoul📜🍁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang