Dunia Diky

20 5 0
                                    

Malam setelah buka bersama dengan semua teman-teman lilla, Diky pulang dan mengistirahatkan dirinya yang sangat lelah, apalagi ketika mengingat kebohongannya yang ia buat agar lilla percaya, Ia tidak tau dina dan shera membocorkan itu atau tidak, tapi kali ini ia berharap dini memang menjaganya.

"Ky, mama manggil Lo" ucap kak dimas selaku anak ke 2 dikelurga ini

"Jangan terlalu dipikirin ya ky, gw tau siapa yang bakal tulus sama lo, pertahanin anak kecil itu dia sangat-sangat tulus untuk cinta sama Lo" sambung kak dimas pada diky yang sudah hampir berlinang airmata

Diky berdiri, berjalan kelantai 1 untuk menemui mamanya yang sedang menunggunya diruang tamu

"Apa ma?" Tanya Diky dengan raut wajah tegas

"Jauhin lilla! Atau mama pake cara paksa? Pilih lah ky" ucap mama dengan mengacungkan jari telunjuk nya kearah Diky

"Berani mama nyentuh lilla, berani mama nyakitin lilla, Harsa yang gak akan diem aja! Diky bakal langsung tunangan sama lilla tanpa persetujuan dari mama! Sedikitpun lilla cerita sama Diky tentang mama yang nyakitin dia awas aja ma.. diky gak cuma diem tapi diku yang akan bertindak untuk ngebela dia!"

Setelah mengatakan itu diky keluar dari rumahnya, pergi ke apartemennya dan dia harap mama tidak lagi menanyakan itu

"Bodohnya anak bajingan itu!" Rutu mamanya, walau ini hidup anaknya bukan dirinya.

......

Diky hanya bisa menangis dan menangis, didalam dekapnya sendiri, mata membengkak, didalam bathtub air dingin yang pasti akan masuk kesel kulitnya yang eksotis itu, seakan pilu tanpa kesudahan, ia terus menyalahkan jiwa dalam dirinya itu yang padahal tidak tau apa-apa.

Dia bingung, memilih jalan hidupnya sendiri atau ibunya..

Kali ini dia kembali melukai tangan kanannya, goresan demi goresan, tetesan darah mulai keluar dan bercampur dengan air dingin itu, perih, sakit,lelah,pasrah semua bercampur menjadi satu didalam otaknya, seakan perlahan-lahan mereka membunuhnya dalam hening yang menyakitkan.

Drrrrtttt.. dddrrrrtt

"Cingtahh"

Diku tambah menangis dikala melihat kontak itu.

Dia menekan tombol tolak panggilan dan berusaha mengetik dengan tangan yang masih bersimbah darah, dan gemetar

"Cingtahh"

|Mas, kamu dimana?

|Mas, lilla ke apartemen ya..

|Mas, lilla didepan

|Mas, buka dongg pintunya

|Massss bukaaaaa!

Sayang, pulang.. udah malem, anak perawan gak boleh keluar malem|

Jangan bercanda, mas mau istirahat|

|Buka atau lilla laporin mas atas tindakan bunuh diri.

Chat berakhir

Diky keluar dari bathtub dan mengenakan seluruh pakaian dengan lengkap, menyembunyikan goresan itu dan terlihat seperti baru bangun tidur, lalu Diky membuka pintu untuk lilla

"Apa sayang?" Tanya diky dengan senyum dikala gadis ini menatapnya sendu

"Aku obatin ya lukanya, aku juga gak mau gini sayang..

Masuk dulu aja, gapapa.. aku lagi telponan sama Rayda, tangan sebelah mana?" Ucap lilla lirih dengan mencari bagian tangan yang sedang terluka

Mereka duduk di sofa yang cukup untuk 3 orang dewasa, dan Lilla mengambil kotak obat yang pasti Diky simpan di atas tempat tidurnya.

Setelah menemukan yang ia cari, lilla kembali menemui Diky dan mengobati lukanya itu dengan telaten, mereka hanya diam dalam kesunyian yang membuat otak lilla mencerna semua yang terjadi, walau semua sudah jelas, sampai akhirnya Diky yang buka suara

"Yang, dokter gak boleh sakit ya?, gak boleh lelah ya?" Tanya diky dikala matanya masih berlinang

"Kata siapa?, mereka juga manusia.. mau sekuat apapun mereka, ada saatnya mereka sakit, mereka lelah" ucap lilla yang tidak mau melihat wajah Diky, karena dia tau sakitnya wajah kekasihnya ini sama dengan sakitnya permintaan mamanya beberapa jam yang lalu.

"Cowok gak boleh nangis ya?" Tanyanya lagi pada lilla

"Seandainya aku tuhan, sudah ku tampar orang yang buat kamu gini yang" ucap lilla yang masih mengoleskan obat pada tangan diky, sangking banyaknya darah yang terus keluar tanpa henti.

"Sayangnya yang akan kamu tampar adalah orang yang aku sayang" ucap Diky dengan lirih

"Kita obatin lukanya bareng-bareng ya, aku gapapa kok kalo misal kamu duluan, aku bisa obatin lukaku sendiri, sayang"

EternalInSoul📜🍁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang