Suatu malam seorang pria bermimpi sangat buruk. Ia bermimpi berada di tengah padang pasir yang sangat panas. Ia tak tahu kenapa ia bisa berada di sana. Saat melihat ke bawah, barulah ia sadar bahwa ia membawa sebuah golok yang terlihat sangat tajam. Mata golok yang terbuat dari baja mengkilap itu memantulkan panas matahari hingga ke wajahnya.
Ia berjalan, mencoba untuk menemukan jalan keluar. Tak hanya panas matahari yang menyiksanya, namun juga perasaan bahwa ia sendirian di sana dan tak ada yang bisa menolongnya.
Tiba-tiba di kejauhan ia melihat sesuatu dari kejauhan. Ternyata itu adalah sesosok manusia, tengah berbaring di atas pasir.
Pria itu merasa sangat gembira. Akhirnya ia menemukan seseorang.
Iapun segera berlari menghampirinya.
Namun ketika ia sampai, wajahnya berubah menjadi ketakutan.
Pria yang ia lihat sedang berbaring itu adalah dirinya sendiri.
Didorong rasa takutnya, iapun berteriak dan mengayunkan golok itu ke leher pria itu, menebas kepalanya hingga menggelinding di pasir.
Darah merembes di pasir dan begitu ia sadar apa yang telah ia lakukan, iapun menyesal.
Ia lalu menangis dan membuang golok itu.
Beberapa saat kemudian ia memutuskan berjalan lagi. Namun sejauh apapun ia berjalan, yang ia lihat hanyalah pasir dan pasir.
Kelelahan dan kejauhan, pria itupun ambruk. Tubuhnya tergeletak dan ia sudah pasrah menerima kematiannya.
Namun ia mendengar suara langkah mendekat melintasi pasir.
Ia tak kuat lagi untuk mendongakkan kepalanya untuk melihat siapa gerangan yang datang. Namun ia sangat berharap orang tersebut akan menolongnya.
Namun apa yang ia lihat jauh lebih mengerikan dibandingkan apa yang tadi ia alami.
Ia melihat seorang pria berdiri di atasnya dengan membawa sebuah golok.
Pria itu adalah dirinya.