Ex-

18 1 0
                                    

Sayangnya, bukan dia yang aku pikirkan, mengetuk pada kaca mobil agar aku segera keluar. Seseorang itu menatapku datar dengan pandangan yang penuh intimidasi.
Langkahku membeku, rasanya aku tak bisa untuk melanjutkan langkah sedikit saja.

Bodoh, brengsek, sialan.
Rasanya seluruh umpatan ingin keluar dari mulutku saat ini, jika tidak ada Arloey disana yang mungkin akan menilaiku yang tidak-tidak.
Kenapa brengsek sialan itu bisa ada disini ?

"Apa yang kau lakukan disini ?" Tanyaku to the point saat aku sudah keluar dari mobil Arloey.

"Apalagi ? Mengunjungi kekasihku tentunya."

Brengsek rasanya aku ingin mengumpati di depan wajah seorang bernama Taecyeon Ok. Seseorang yang sialnya harus aku sebut mantan kekasih seorang Aveline Becca Kim.

"Hentikan omong kosong itu ! Kita sudah berakhir" Sanggahku.

Kulihat ia menyeringai dan melirik ke arah Arloey seolah menilai. Beberapa saat sebelum ia tertawa entah karena apa.

"Jadi ini kekasih barumu ?" Tanyanya.

Bagus, aku harus menjawab apa sekarang. Tak mungkin kan aku mengaku-ngaku untuk menjadi kekasih Arloey yang sudah pasti aku bahkan tak pernah tahu seperti apa hubunganku dengannya.

Taecyeon mengangkat telunjuk tangannya seolah baru saja mengingat sesuatu, "Ah, tapi aku rasa tidak mungkin bukannya, jika aku tidak salah kau itu kekasih putri Presdir Yoo, Rachellie Anna Yoo atau aku yang salah ?"

Bibirku hanya bisa terkatup mendengar pertanyaan yang dilontarkan Taecyeon pada Arloey bagaimana seorang Taecyeon juga bisa mengenal seorang Rachel dan fakta yang dibawanya ini---,
Arhh, sialan kejutan apalagi ini ?

Kulihat Arloey masih begitu tenang tak menjawab ataupun menyanggah pernyataan sekaligus pertanyaan yang di ucapkan oleh Taecyeon. Suasana terasa begitu panas karena adu pandang dua orang di depanku yang entah apa yang ada dalam fikiran mereka.

Tak mau berlama-lama dengan situasi ini aku memilih menengahi mereka takut juga mereka akan adu jotos disini.

"Tae pergilah !"

Taecyeon beralih menatapku sempurna, "Kau tak merindukan kekasihmu ?"

Aku mengudarakan nafas jengah, "Kita sudah berakhir Tae." Tegasku.

"Aku tak pernah menganggap kita pernah putus." Dia masih bersikeras.

Aku kembali menghela nafas lelah hari ini sudah melelahkan dan aku masih harus dihadapkan situasi seperti ini di rumah sekarang.

"Pergilah !" Aku mencoba berucap sebiasa mungkin.

"Aku tak mau."

"Tae--,"

"Bee, kau tak ingat ?" Potongnya membuatku terdiam.

Aku menggegat bibirku dalam, sialan ini benar-benar.

"Lupa semuanya ? Kau yang bilang,---"

"CUKUP TAE !" Aku meninggikan suaraku benar-benar muak dengannya tak cukupkah caranya dulu menghancurkanku dan sekarang ia juga ingin menghancurkan hidupku untuk kedua kalinya.

"Pergi dari rumahku atau aku panggil keamanan sekarang juga !" Ancamku berharap ia segera pergi.

Kulihat ia tertawa hambar, lalu mendekat padaku, "Fine ! Tapi aku sarankan, jangan lanjutkan perjodohan ini jika kau tak ingin jadi bonekanya selanjutnya." Ia berucap begitu serius.

Bisa kulihat ia menatap Arloey saat mengatakan itu sementara Arloey tak menunjuk ekspresi berarti saat mendengar ucapan Taecyeon yang sukses besar karena membuatku harus memecahkan teka-teki lagi malam ini.

(NOT) SoulmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang