If there are thousands of women,
she's the only one I can't loveArloey Gerraldi Park
🥀🥀🥀
"Lupakan saja ! Kau ada acara hari ini ?" Tanya Arloey lalu mengambil alih kotak semir dari tanganku dan meletakkannya di nakas samping jendela.
Apa aku tak salah dengar ?
Demi apa tiba-tiba dia bertanya seperti itu.Aku menggeleng, "Kenapa ?"
Ia mengedarkan pandangannya sebelum menatapku dan bertanya kembali, "Mau pergi ke pantai bersamaku ?"
Demi Neptunus, jantungku ingin melompat begitu saja dari tempatnya. Apa aku tak salah dengar ?
"Pan..tai ?" Bodoh sekali, kenapa aku malah jadi tergagap.
"Emm, pantai. Lautan, yang ada airnya." Terang Arloey yang membuatku mendengus dia pikir aku tidak tahu pantai sampai dijelaskan sedetail itu.
"Kau pikir aku tak tahu pantai sampai menjelaskan sedetail itu ?" Kesalku sambil melepas sarung tangan yang tadi kupakai saat mewarnai rambutnya.
Ia terkikik, "Jadi, Kau mau ?"
"Tunggu sampai aku menyelesaikan ini, heo ?" Ucapnya lagi tanpa menunggu jawaban dariku iapun berlalu meninggalkanku yang masih mematung bak orang bodoh.
Aku mengamati apartemen Arloey, cukup rapi untuk penghuni laki-laki. Ada vas bunga segar berukuran sedang di nakas tempat Arloey meletakkan kotak semirnya tadi. Jarang sekali laki-laki meletakkan vas bunga segar di ruangannya. Aku mendecih mengingat seperti apa Arloey itu, dia sepertinya bukan tipe orang yang suka hal-hal romance dan manis tapi kenapa ia menyimpan vas bunga segar ini diapartemennya, apalagi jika kulihat bunga ini masih sangat segar aku yakin baru saja diganti. Mataku kembali berpedar menatap ruangan yang cukup luas untuk ditinggali seorang diri itu.
Sampai mataku tertuju pada bingkai foto yang berada disamping televisi di ruang tengah itu. Terlihat dua orang anak laki-laki dan seorang anak perempuan yang diapit oleh keduanya. Jika aku lihat mereka masih sekitar berumur tujuh tahunan. Melihat salah satu dari anak di foto itu sangat mirip dengan Arloey membuatku tanpa sadar kembali mendecih.
Apa itu Arloey kecil ?
Jika iya, wajar saja jika sekarang wajahnya memang begitu.Galak sejak dini.
Kedua anak laki-laki itu terlihat tidak memberikan senyuman saat di foto, hanya gadis di tengah yang kulihat tersenyum sumringah. Siapa gadis itu ? Apa mungkin teman, sahabat, atau saudaranya ? Ck, atau apa mungkin si menyebalkan Rachel melihat gadis itu memiliki poni yang sama dengan Rachel.
Apa mereka sudah saling kenal sejak kecil ?
Seketika moodku jadi rusak gara-gara mengingatnya.
Aku beralih menuju balkon apartemen Arloey sekedar menghilangkan penat karena mengingat gadis menyebalkan itu. Mataku tertuju pada jalanan Seoul yang terlihat mulai padat dari atas balkon. Meski tak bisa kupungkiri aku masih bertanya-tanya siapa gadis yang berada di dalam bingkai foto itu.Aku yakin mereka sangat dekat dilihat dari fotonya yang saling merangkul, tapi kenapa yang dua anak laki-laki itu tak tersenyum saat di foto ?
Apa mungkin mereka belum siap?"Kau tak bosan melihat jalanan ?" Sampai sebuah seruan membuatku menoleh, mendapati Arloey dengan rambut barunya.
Apa kubilang, Arloey akan selalu cocok dengan warna rambut apapun.
Dia berjalan kearahku membuatku mematung di tempat. Dekat dan semakin dekat bisa kulihat air masih menetes dari rambutnya yang masih agak basah. Ia menatapku tajam, kenapa ia terlihat menakutkan jika seperti itu. Aku memilih mundur beberapa langkah, namun mentok aku sudah menabrak pagar pembatas balkon.

KAMU SEDANG MEMBACA
(NOT) Soulmate
RomantikaKisah seorang gadis yang mengagumi salah satu seorang pria populer di sekolahnya. Namun takdir sepertinya mendukung semuanya keduanya malah terikat pada ikatan yang tak pernah mereka bayangkan dan harapkan sebelumnya. Akankah kisah mereka akan berak...