02. Sok Cuek

787 86 4
                                    

Jihoon berjalan dengan santai bersama Doyoung di sebelahnya. Mereka berdua sedang menuju ke arah kantin FE. Ini mereka menuruti keinginan Jaehyuk yang katanya sedang malas berjalan jauh.

Hei? Apakah Anda pikir nih orang dua ngga malasss??

Jihoon mengedarkan pandangannya, terlihat Jaehyuk yang melambaikan tangannya.

"Kenapa harus di pojok banget sih?" Keluh Jihoon saat duduk di samping Yoshi.

"Karena di pojok itu enak kak, bisa ngapain aja termasuk— uh.. Ngegame maksudnya, gibah gitu kan bisa, hehehe" Asahi langsung mengganti arah pembicaraan ketika mendapati tatapan tajam dari Yoshi.

"Sini hape lo, sa" Yoshi mengulurkan tangannya membuat Asahi berdecak, kemudian membuat muka lucu agar Yoshi tidak meminta ponselnya.

"Ngga ada, siniin" Asahi hanya bisa pasrah dan menyerahkan ponselnya dengan hati yang tidak ikhlas.

Kantin mereka sudah seperti resto, semua makanan dan minuman dipesan dan diantar oleh waiterss. Mereka langsung menyantap ketika makanan sudah datang.

Jihoon mengedarkan pandangannya untuk melihat ramainya kantin FE ini. Ya, setiap kantin memang tidak hanya dihuni oleh mahasiswa/i dari jurusan tersebut. Banyak yang membawa teman mereka yang berbeda jurusan untuk makan di sini. Begitupun dengan kantin fakultas lain.

Mata Jihoon menemukan sosok yang familiar sedang memasuki kantin bersama satu temannya. Kemudian dirinya membuang pandangan ke arah lain saat hampir bersitatap dengan sosok tersebut.

"Ngga, please. Jangan lihat gue. Semoga dia ngga lihat Ya Tuhan. Gue kira dia kagak kuliah di sini, malu banget nying!" Batin Jihoon tersiksa mengingat kelakuannya kemarin sore.

"Lo kenapa kak?" Tanya Doyoung yang memperhatikan gelagat Jihoon, sedangkan sang sahabat hanya menggeleng dan mengatakan bahwa dia baik-baik saja.

»

Hyunsuk merasakan ada yang memandanginya sejak memasuki kantin, dirinya melihat sebelah kanan. Ada sosok familiar yang sepertinya berpura-pura tidak melihatnya.

"Park Jihoon? Dia kuliah di sini juga?" Gumam Hyunsuk. Karena Jihoon terlihat cuek, jadilah dia mengurungkan niatnya untuk mendekati laki-laki manis itu dan memilih untuk menghampiri teman-temannya yang sudah menunggu.

"Lama banget lo berdua, dingin nih makanan nungguin" omel Jeongwoo membuat Hyunsuk terkekeh.

"Sorry sorry, gue tadi dipanggil pak Jinu buat ngasih jadwal futsal yang baru" jelas Hyunsuk, mereka paham dan mulai menikmati makanan mereka.

"Kok gue juga ngga ikut dipanggil?" Junkyu cemberut, "kan cuma perwakilan jun" Junkyu hanya ber 'oh' ria.

"Btw, kenapa muka lo kusut bener bang dari tadi" tanya Haruto, membuat Junkyu mendengus kemudian mengeluarkan ponselnya.

"S24 ultra gue rusak anjir! Gue ganti ke Z Fold. Sad banget idup gueee" ucap Junkyu sok sedih sambil mengelus sayang ponselnya.

"Terus pamerlah sampe punya Z Fold" sindir Jeongwoo sambil memasukkan daging ayam dengan kasar ke mulutnya.

"Junghwan, lo dipanggil bu Jess ke ruangannya" Riki -teman Junghwan- datang dengan nafas yang tidak teratur.

Junghwan mengangguk, kemudian menyelesaikan makanannya dengan cepat dan pamit untuk menemui dosennya yang satu itu.

.

"Guys, gue ke ruangan bu jess dulu. Dipanggil nih" Yoshi mengambil dompetnya yang tergeletak di atas meja. Temannya memberitahu lewat chat kalau dia sedang dicari oleh dosen muda itu.

"Kenapa? Lo ada buat salah?" Yoshi mengedikkan kedua bahunya menjawab pertanyaan Asahi, kemudian pergi dengan tas selempang nya.

Yoshi masuk ke ruangan bu Jess setelah mengetuk dan diizinkan untuk masuk. Ternyata tidak dirinya seorang yang dipanggil, ada sosok lain yang amat sangat dirinya kenali.

So Junghwan.

Junghwan hanya menatap datar ke arahnya, Yoshi duduk di samping Junghwan. Berusaha biasa saja, karena Junghwan tidak mengetahui jika dirinya lah yang menantang semalam.

"Okay, karena kalian berdua sudah di sini, saya mau bilang kalau kalian berdua akan saya ikutkan dalam ONMIPA yang dilaksanakan bulan depan nanti" ucapan Bu Jess ini membuat keduanya membelalakkan mata terkejut.

"Maaf, apa ibu tidak salah? Saya masih terhitung mahasiswa baru bu. Apakah diperbolehkan untuk mengikuti olimpiade ini?" Tanya Yoshi hati-hati. Tapi, memang benar. Dirinya baru memasuki kampus satu hari yang lalu tapi sudah diikutkan olimpiade.

Bu Jess tersenyum, "boleh, semua dosen juga mengizinkan bahkan pak rektor. Karena kita semua melihat catatan nilai dari tempat kuliah kamu yang dulu, dan kami rasa kamu mampu untuk mengikuti olimpiade ini. Bagaimana? Kalian berdua setuju?"

"Saya setuju" jawab Junghwan singkat, Yoshi hanya bisa mengangguk dan akan mempersiapkan diri untuk mengikuti olimpiade ini.

"Baik, jadwal pemantapan sudah saya kirim di email kalian masing-masing. Selamat berjuang" bu Jess memberikan semangat, mereka berdua keluar setelah berpamitan. Yoshi langsung pergi begitu saja tanpa mengatakan apapun dan tanpa menoleh sedikit pun.

Junghwan menatap punggung yang semakin jauh tersebut, "suaranya, kenapa mirip sama yang kemarin malem?" Batinnya masih sambil memandangi punggung Yoshi yang perlahan ditelan dinding karena berbelok.

Kemudian berjalan dengan santai ke gedung fakultasnya.

»

"Jewu~ kenapa lo baru ngunjungin gue hari ini~?" Rengek Jihoon sambil melingkarkan tangannya di leher Jeongwoo.

"Ya maap, gue sibuk di apartment gue" Jihoon berdecak malas.

"Bilang aja lo ngga mau ngunjungin gue karena lo ngga sayang sama gue kan?!" Jihoon memberikan tatapan tajam yang Jeongwoo bilang itu tidak seram. Malah terlihat lucu.

Astaga, kakak sepupunya ini.

"Gue beneran sibuk. Stop gelandotan, gue bisa khilaf ya kak. Lagian, lo di kampus pura-pura ngga kenal gue sih!" Jeongwoo melepaskan pelukan lengan kakak sepupunya yang berada di leher itu.

Jihoon semakin cemberut saja, "tau ah, ngambek gue" kemudian membelakangi Jeongwoo yang terkekeh gemas.

"Yaudah sih, kan gue udah di sini" Jihoon membalikkan badannya tiba-tiba.

"Nginep ya?!" Boba eyes Jihoon beraksi, Jeongwoo menggeleng dan mengacak rambut yang Jihoon rapikan beberapa jam yang lalu.

"Ngga bisa cil, gue ada keperluan. Lain kali ya?" Jihoon berdecak, Jeongwoo memeluk pinggang kakak sepupunya yang ramping tersebut.

"Beneran lain kali, kalo gue ngga sibuk. Btw, temen lo yang selalu bawa susu pisang kemana-mana cantik juga. Siapa namanya?" Jeongwoo memeluk kakaknya dari belakang.

Jihoon menatap garang ke arah Jeongwoo, "Yoon Jaehyuk. Jangan deketin temen gue! Lo itu red flag!" Tuding Jihoon membuat Jeongwoo terkejut.

"Bahkan gue belum pernah pacaran..." Sanggahnya membuat Jihoon sadar.

"Oh iya, ah pokoknya lo tetep red flag!" Kemudian memasuki kamar dengan menghentakkan kakinya.

───────────────────────────────

𝐶𝑒𝑛𝑡𝑖𝑙 𝐵𝑜𝑦𝑠 [ LENGKAP✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang