00. Pindahan

1.2K 107 10
                                    

"Gils, gede banget nih kampus" mulut Yoshi menganga lebar. Asahi dengan cepat menutup mulut sahabat tertua ke-dua nya itu.

"Awas nanti kemasukan p— nyamuk maksudnya" Asahi nyengir waktu dapet tatapan tajam dari Jihoon.

"Kak asa, ikut dobby cuci otak yuk!" Ajak Dobby semangat, Asahi menggeleng kuat.

"Ngga mau! Nanti gue hilang ingatan terus ngga inget Haruto Treasure yang gantengnya ngalahin mantan mantan lo pada!" Cerocosnya membuat Mashiho merotasikan bola matanya.

"Keluar ah, ngapain sih masih di sini. Tuh manusia-manusia kepo udah nungguin" mereka berlima menoleh ke arah luar jendela mobil.

Benar saja, mobil mereka yang bisa dibilang mewah memasuki area parkiran kampus sukses membuat mereka menjadi pusat perhatian. Heran, apa mereka ngga pernah ngeliat mobil mewah? Bukannya ini kampus elit di Korea?

"Yaudah ah, turun lo pada" Jihoon mengambil tasnya dan menggantungkan hanya di sebelah bahunya. Mereka berjalan melewati kerumunan dengan tatapan datar.

Mereka berenam memasuki ruang rektor setelah mengetuk pintu. Mereka membaca tag nama yang berada di meja sang rektor 'Park Seo Jun' kemudian mengangguk-angguk tak jelas.

"Park Jihoon, Kanemoto Yoshinori, Takata Mashiho, Hamada Asahi, Yoon Jaehyuk, Kim Doyoung. Silahkan dicek" ucap pak Seojun sambil memberikan enam kartu tanda mahasiswa untuk mereka.

Selesai mengecek, pak Seojun memberikan jas almamater berwarna biru langit untuk mereka berenam. Mereka menerima, kemudian pamit untuk masuk ke kelas masing-masing.

Mereka berbeda fakultas, Jihoon berada di fakultas kedokteran bersama Doyoung, Mashiho berada di fakultas teknik informatika, Jaehyuk berada di fakultas ekonomi, Yoshi berada di fakultas management bersama Asahi.

Jarak dari gedung fakultas satu ke gedung fakultas yang lain bisa dibilang cukup jauh. Pengecualian untuk gedung FT dan FK, dua gedung itu masih berdekatan walau dipisahkan oleh taman yang cukup lebar. Tapi, it's okay.

"Ah, tau gini mending bawa mobil masing-masing!" Keluh Jihoon sambil menendang angin, Doyoung hanya melihat sekeliling. Anyway, Mashiho sudah berada di gedung FT terlebih dahulu.

"Dobby nebeng ya! Kan dobby belum punya SIM" pinta Doyoung dengan puppy eyes nya, Jihoon hanya melemparkan tatapan datar.

"Terserah" kemudian melangkahkan kakinya memasuki gedung dengan perasaan dongkol. Dirinya badmood sekali saat ini.

Mengambil bangku tepat di bagian belakang sendiri, beda dengan Doyoung yang berada di depan Jihoon dengan jarak satu meja. Ugh... I think it's same... Uh, whatever.

Mereka memulai mata kuliah pertama saat dosen yang mengajar sudah memasuki kampus.

»

"Ah! Lo bisa lihat ngga sih?! Jalan pake mata dong!" Sentak Yoshi saat dirinya ditabrak dari belakang oleh lelaki bertubuh lebih tinggi darinya.

"Jalan pake kaki btw" ucapnya datar dan langsung pergi begitu saja membuat Yoshi sangat amat dongkol. Padahal dia baru meletakkan barang di lokernya.

"Lagian anak FE ngapain nyasar sampe FM" gerutunya, Asahi memandangi tubuh jakung lelaki tadi yang menabrak sahabatnya.

"Badannya gede banget, anunya gede ngga kak menurut lo?" Yoshi menarik nafasnya, kemudian menghembuskan perlahan.

"Asahi, jangan mancing emosi gue" Asahi nyengir sambil nunjukin jari peace nya.

"Kayaknya gue harus hapusin semua video itu dari ponsel lo"

Asahi melotot tak terima dan memeluk ponselnya, "jangan dong! Susah anjir dapetin videonya!"

Yoshi tidak peduli, kembali menutup lokernya dan berjalan menuju kelas diikuti Asahi yang masih mengelus sayang ponsel yang harganya tinggi tersebut.

»

Waktu menunjukkan pukul 09.40 KST, waktunya untuk mengisi perut yang keroncongan setelah mendengarkan banyak materi dari dosen mereka.

Yoshi dan Asahi mengendarai mobil menuju gedung FT, di sana sudah ada sahabat mereka yang lain. Karena fakultas mereka yang terpisah lebih jauh dari sahabat-sahabatnya, jadilah mereka berdua sedikit telat.

Asahi dan Yoshi duduk tanpa suara setelah mengambil makanan mereka. Mereka berenam makan dengan tenang, sebelum—

BRAK!

Seseorang menggebrak meja mereka, Asahi bahkan sampai hampir tersedak karena terlalu kaget. Jaehyuk sebagai orang yang amat sangat peka, langsung memberikan botol minumnya pada Asahi.

"Bangsat! Lo kenapa njing?!" Marah Jihoon sambil menatap tajam ke arah perempuan yang tadinya menggebrak meja mereka.

"Pergi, ini meja kita" ucapnya, Jihoon mendengus.

"Meja kalian? Kalian yang bikin nih meja? Engga kan? Cari aja yang lain, masih banyak yang kosong" Mashiho menyauti sambil menikmati makanannya tanpa menatap ke arah perempuan itu.

"Heh! Bokap gue donatur di sini. Jadi, lo harus nurut sama gue! Pergi dari sini sebelum gue panggilin keamanan kampus!" Usirnya lagi, Yoshi berdecak malas.

"Donatur aja belagu, bukan yang punya kampus juga"

"Lo—

Byur!

Salah satu teman perempuan tadi menyiramkan air yang berada di depan Yoshi. Ah, bahkan Yoshi belum menikmati airnya.

"Good job" pujinya pada salah satu temannya yang menyiramkan air.

"Woy cabe! Belagu banget lo jadi cewe! Cewe-cewe disini yang bokapnya donatur juga ngga kebanyakan gaya kayak lo! Kenapa? Lo haus perhatian banget ya? Udahlah baju pake yang pendek banget, ketat, mana lipstik merah lagi. Ngga ada yang ngelirik ya? Kasian"

Sejujurnya, teman-teman Asahi mau tertawa. Bahkan seluruh isi kantin sudah tertawa mendengar semprotan kalimat yang keluar dari mulut Asahi.

"Lo tau dari mana kalo bokap mereka donatur?!" Sentak perempuan tersebut untuk menutupi rasa malunya.

"Mata lo minus apa gimana? Noh! Terpampang jelas di papan samping gedung Rektorat!" Ucap Asahi lagi, perempuan tersebut udah kepalang malu. Jadi, dia pergi bersama teman-temannya.

"Ah anjing, basah kan baju gue?! Untung cuma satu matkul" kesal Yoshi sambil mengusap bajunya yang basah dengan kasar.

"Kak! Selamatkan pentil lo!"

Bug!

"Ngomong yang bagus asa!" Ini Jaehyuk yang menggebug belakang punggung Asahi atas ucapannya.

Yang membuat Asahi berbicara seperti itu adalah, baju Yoshi yang terkena air tadi jadi transparan. Bajunya warna putih sih makanya jadi transparan.

"Nih pake jaket gue aja" Jihoon memberikan jaketnya dan Yoshi segera memakainya karena menyadari banyak mata yang memandang dirinya dengan tatapan seakan ingin menerkamnya sekarang juga.

"Apa lo pada liat-liat, ha?!" Sentak Doyoung, dan semua mahasiswa yang melihat Yoshi, segera mengalihkan pandangannya.

───────────────────────────────

𝐶𝑒𝑛𝑡𝑖𝑙 𝐵𝑜𝑦𝑠 [ LENGKAP✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang