19. Wedding Day

631 67 5
                                    

Hari ini, hari pernikahan Yoshi dan Junghwan. Yoshi sedang berada di dalam kamarnya, dia ditemani oleh lima temannya. Dia sedang merasa gugup sedangkan Asahi dari tadi melongo ngeliatin kecantikan Yoshi.

Jaehyuk mengatupkan mulut Asahi, takutnya kemasukan sesuatu kan ngga lucu ya.

"Jangan gugup yosh, bentar lagi berangkat. Bunda lo masih manggil supir" Jihoon nepuk-nepuk bahu temennya.

Yoshi cemberut, "ngga bisaaaa, gue gugup banget huhuuu, bundaaaaa"

Asahi mengelus punggung Yoshi mencoba menenangkan sahabatnya itu.

Kemudian, bunda Kanemoto memasuki kamar. Yoshi langsung memasang muka cemberut saat bersitatap dengan bundanya.

"Kenapa, hum? Gugup ya? Jangan nangis tapi. Nanti jelek, terus Junghwannya ngga mau lagi sama kamu" ucap bunda, malah membuat Yoshi makin cemberut dan kesal.

Sedangkan teman-temannya menertawai dirinya yang sedang digoda oleh ibunda.

"Bundaaaaaa" Yoshi merengek membuat sang bunda juga tertawa.

Mereka akhirnya berangkat dengan menggunakan dua mobil. Satu mobil untuk teman-teman Yoshi, satu mobil untuk Yoshi, Jihoon, dan bundanya.

Jihoon ikut Yoshi karena Yoshi yang meminta, lagian di mobil sebelah juga sudah pas, kan?

Sedangkan para dominan sudah menunggu di gedung pernikahan. Acara memang sudah di mulai, dan sekarang Junghwan sudah menaiki panggung. Tepat waktu, pintu gedung terbuka.

Terlihat Yoshi yang ditemani bundanya dan Jihoon di sampingnya. Sedangkan teman-teman Yoshi sudah mengambil tempat duduk di sebelah kekasih mereka masing-masing.

Jihoon juga ikut memisahkan diri. Yoshi dan bunda berjalan menuju Junghwan yang tersenyum tampan. Bunda menyatukan kedua tangan Junghwan dan Yoshi, kemudian tersenyum menatap mereka bergantian.

"Bunda percayakan anak bunda pada kamu, So Junghwan"

Junghwan tersenyum manis, "bunda bisa memegang janji saya"

Kemudian bunda duduk di kursi depan panggung. Yoshi naik dengan menggandeng tangan Junghwan. Pendeta segera berada di depan mereka.

Acara inti dimulai, pak Pendeta mengucapkan janji yang harus diucapkan oleh mereka berdua. Pak Pendeta belum menyelesaikan kalimatnya, pintu gedung tiba-tiba saja diterobos masuk oleh dua orang yang sangat Junghwan kenali.

"HENTIKAN PERNIKAHAN INI! PERNIKAHAN TIDAK SAH JIKA TIDAK ADA RESTU DARI SAYA!" teriak papa Junghwan, dia berjalan dan menatap marah ke anaknya.

Junghwan menoleh ke arah Jake dan memberikan isyarat, Jake mengangguk. Dia segera menghadang jalan papa Junghwan.

"Maaf tuan, tuan So tidak ingin acaranya diganggu. Silahkan pergi" ucap Jake masih sabar. Sedangkan papa Junghwan malah mendorong Jake hingga tersungkur.

Jake segera berdiri dan menarik bahu papa Junghwan hingga mundur, dia menunjukkan kertas yang menyatakan So Junghwan bukan lagi anaknya.

Jake kemudian memerintahkan anak buahnya untuk menyeret papa dan mama Junghwan keluar dari gedung.

"SO JUNGHWAN, KAMU ANAK DURHAKA!"

Junghwan tidak peduli dengan kalimat papanya, oh. Mantan papanya. Dan menyuruh Pendeta untuk melanjutkan pengucapan janji suci.

Para tamu undangan juga sudah memfokuskan lagi pada pernikahan hari ini.

"Saya mengambil Kanemoto Yoshinori menjadi suami saya, untuk saling memiliki dan menjaga, dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Allah yang kudus, dan inilah janji setiaku yang tulus."

Junghwan mengikuti apa yang diucapkan oleh Pendeta.

"Saya mengambil So Junghwan menjadi suami saya, untuk saling memiliki dan menjaga, dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Allah yang kudus, dan inilah janji setiaku yang tulus."

Ketika giliran Yoshi selesai, Pendeta mempersilahkan mereka untuk bertukar cincin. Tapi Junghwan malah memegang tengkuk Yoshi dan ingin mengecup bibirnya.

"EKHM! Tukar cincin dulu, Tuan So" sang Pendeta tersenyum manis, sedangkan Junghwan kikuk.

"Oh belum ya?" dan itu menimbulkan tawa para tamu menguar dengan ke agresif an Junghwan. Sedangkan sang Pendeta hanya menggeleng maklum. Anak muda memang tidak sabaran.

"Kelebihan hormon emang si sapi" julid Hyunsuk, dan dadanya mendapat pukulan dari Jihoon.

Setelah bertukar cincin, Yoshi mengecup punggung tangan Junghwan. Dan Junghwan malah langsung menyambar bibir manis itu yang sudah menjadi candunya. Sang Pendeta menghela nafas, kan belum disuruh.

"Capek banget, resign aja deh gue jadi Pendeta" gumam pak Pendeta.

"Bukan temen gue" Jeongwoo menutupi mukanya, malu dengan kelakuan temennya yang seperti tidak pernah dibelai oleh Yoshi.

"Gue ngga kenal sumpah" Yedam mengangkat dua tangannya, tanda menyerah.

Akhirnya acara itu dilanjutkan dengan acara resepsi. Yoshi, Junghwan dan teman-teman mereka berkumpul di suatu meja.

"Minimal tahan hormon dulu lah kalo mau nikah" julid Junkyu. Ini anak-anak udah pada kena virus julidnya Jihoon ya?

"Awas aja lo kalo nikah sama gue kayak gitu" ancam Asahi, Haruto menaikkan sebelah alisnya.

"Emang kita mau nikah?"

"Oh, lo ngga mau nikah sama gue? Ya udah" Asahi bergerak menjauhi Haruto, membuat Haruto kelabakan sendiri. Sedangkan mereka menertawakan kesengsaraan Haruto.

Dan, sekian perjalanan book yang sangat gaje ini. Maapkan lilac ya ges. Dadah~~~~~~~~

See ya in the next book!!

## THE END ##

🎉 Kamu telah selesai membaca 𝐶𝑒𝑛𝑡𝑖𝑙 𝐵𝑜𝑦𝑠 [ LENGKAP✔ ] 🎉
𝐶𝑒𝑛𝑡𝑖𝑙 𝐵𝑜𝑦𝑠 [ LENGKAP✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang