Zina

42 3 0
                                    

Assalamualaikum

.
.
.

Happy Reading

Hari ini adalah malam sabtu, hari dimana tadi dan esok adalah hari libur kerjanya, dan besok Aiza ada janji dengan Rakha untuk pergi berziarah ke makam ibu Rakha dan ke makam Ayah.

Dengan jendela yang sengaja Aiza buka lebar-lebar membuat rambut Aiza yang rapi menjadi sedikit berantakan karena tertiup angin.

Perasaan ragu masih terus menggelayuti hatinya, pertemuan nya dengan Ustadzah Rifda beberapa hari lalu membuatnya jadi semakin paham kenapa pacaran itu salah dan dilarang dalam agama Islam. Pikirannya berkelana pada hari dimana ia mengobrol bersama Ustadzah Rifda di beranda Masjid

"Jadi begini, kenapa pacaran di larang dalam agama, sebenarnya tidak ada ayat atau hadist yang mengatakan secara jelas bahwa pacaran itu dilarang, hanya saja dalam surat Al-isra ayat 32 menjelaskan tentang larangan mendekati zina."
Ustadzah Halimah menjelaskan sedangkan Aiza berusaha menyimak.

وَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلزِّنَىٰٓ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةً وَسَآءَ سَبِيلً

"Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." (QS. Al-Isra: 32).

"Di sini di jelaskan janganlah kamu mendekati zina. Hanya mendekati nya saja kita sudah dilarang apalagi samapi melakukan nya, Naudzubillah Min Dzalik."

"Lalu apa yang di maksud zina itu? Pelukan? Berhubung layaknya suami istri?" tanya Aiza bingung.

"Naahh zina sendiri itu artinya luas sekali, Nak. Yang paling sering dilakukan oleh orang pacaran adalah besentuhan tangan. Dalam Hadist Riwayat Thabrani menjelaskan bahwa 'ditusuknya kepala seseorang dengan pasak besi, lebih baik daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya' bersentuhan kepada yang bukan mahram itu berdosa."

"Berikutnya itu ada zina mata, namanya jatuh hati pasti ujung tombaknya adalah mata, kan? di situ tempat setan mempermainkan kita, tinggal kitanya yang menjaga hati yang jatuh lewat perantara mata itu, kalo di turuti yaaaa bisa sampai jadi pacaran dan tatap-tatapan sepuas mereka, kalau mau menjaganya dengan baik maka salah satu caranya adalah menundukan pandangan." Seperti petir yang tersambar. Aiza sangat sering mengaggumi mata Rakha yang indah, ia baru tau bahwa itu salah.

"Ada lagi yang namanya zina hati, ketika hati kita sudah di penuhi laki-laki, apa masih ada ruang untuk mengatakan bahwa Allah no 1 di hati kita? Jangan sampai Allah cemburu, karena Allah lah yang menciptakan hati, tak sepantasnya hati ini kita isi pada hal-hal yang sudah jelas tidak Allah sukai, dan ini sama dengan zina pikiran."

"Selanjutnya ada zina lisan, setiap saat kita memuji ketampanannya, sikapnya, baik hatinya, di situ Allah cemburu, hamba-Nya yang seharusnya mengucapkan kalimat kalimat-kalimat pujian kepada-Nya dan shalawat kepada Rasulullah malah memuji ciptaan-Nya yang lain."

"Jadi apa yang harus saya lakukan Ustadzah?"

"Tinggalkan dia baik-baik, bicara kepadanya baik-baik, bilang bahwa hubungan kalian ini salah, lalu perbaiki diri kamu, karena perempuan baik-baik hanya untuk laki-laki baik pula."

🌼🌼🌼

Pagi pukul 10.00 WIB Aiza sudah rapih dengan hijab segiempat yang menjulur ke dada, dengan gamis putih menambah kesan agamis bak bidadari surga.

"Pagi, Za. cantiknya pacar akuu," puji Rakha pada penampilan Aiza pagi ini.

"Biasa aja."

Keduanya pun segera berangkat ke TPU Anggrek. Siapa sangka ternyata Mama Rakha juga di makamkan di tempat yang sama dengan Ayah Aiza.

17:32 | Hidayah AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang