Bab 6

147 13 2
                                    

Setelah maestro pergi mereka pun kembali ke apartemennya Rion dulu untuk berbicara dengan Souta, di dalam apartemen Souta sedang duduk di sofa ruang tamu sambil menonton TV, dan mereka pun ikut duduk. "Tadi apa maksudnya Sou kau ikutan balap liar?!" Ucap gin dengan nada mengintrogasi temannya yang dulu dikenal sebagai anak yang polos dan sedikit bodoh,

"Itu Souta dulu di ajak teman Souta karena di rumah juga sepi orang tua Souta sibuk terus bahkan sekarang Souta udah jarang ketemu mereka jadi dari pada Souta kesepian mending Souta ikut aja, lalu Souta jadi suka balapan sampai sekarang" ucap Souta dengan nada mengeluh "hadeh kau mah sudah salah pergaulan Souta" kata Rion sambil menghela nafas, Souta melihat ke sampingnya "oh iya ini siapa?". "Halo nama ku Caine chana" Caine memperkenalkan diri, Souta mengangguk "halo nama aku Souta chan, aku panggilnya Caine gak papa kan?". "Iya gak papa kok".

"Oh iya yang tadi itu siapa, dan kalian ngomongin apa tadi?" Dan mereka memutuskan untuk mengatakan yang sejujurnya, karena Souta sudah mendengarnya sekalian saja pikir mereka, setelah mendengar penjelasan mereka Souta tertarik untuk ikut dan meminta kepada mereka, dan mereka setuju, tapi mereka mewanti-wanti Souta agar tidak pernah mengatakan soal kelompok mereka pada siapapun.

Beberapa hari kemudian, Rion, Caine, Gin dan Souta sedang ada di rumah sakit, bisa di bilang mereka sedang mau mencari orang, dimulai dengan  kenalan kenalan terlebih dahulu, dan mereka pun berkenalan dengan anggota EMS yang bernama Seno, seorang laki-laki berkulit putih dengan rambut berwarna hijau, saat ini mereka sedang ada di parkiran rumah sakit ketika ada sebuah mobil yang mengangkut 4 orang penumpang yang ingin parkir, dengan iseng mereka berpura-pura menjadi tukang parkir dan meminta bayaran sebesar 5000 rupiah, Caine yang biasanya pendiam entah kenapa malah ikutan. Karena tidak mau mobil itu pun melaju kembali tapi tidak jauh melainkan berputar dan kembali lagi ke depan mereka begitu seterusnya s hingga mereka berhenti menjahilinya dan akhirnya saling berkenalan di antaranya ada orang yang direkomendasikan oleh maestro kepada mereka tapi mereka berpura-pura tidak tau, "ini siapa siapa aja nih.. dari yang ini dulu" kata Rion sambil menunjuk orang di depannya "nama saya Garin Martini"
"Dia warga baru bang makanya agak galak dia" ucap orang dengan rambut berwarna merah muda, "yang ini kakak siapa nih". "Oh saya, nama saya Elya roslebew" Elya roslebew sering dipanggil Elya, memiliki rambut berwarna merah, "oh agak mirip ya sama dia ni namanya Gin geheboy" kata Souta," "iya lagi trend" sambung gin "kalau kk yang ini" tunjuk Rion kepada perempuan berambut biru "kalau saya Key Seleo" ucapnya "oh.. yang ini ni yang terakhir" kali ini Rion menunjuk ke pemuda berambut merah muda tadi "giliranku ya nama aku Jaki Chan salam kenal", "Jaki Chan sama ya yang rambut biru itu namanya Souta chan, wah apakah kalian saudara?". "Hehe gak tau" ucap Jaki, sementara itu Gin sedang berbicara dengan Garin dan tak lama Gin mengajak Rion, Caine dan Souta untuk bicara 8 mata.

  "tadi Garin bilang kalau mereka sedang mencari pekerjaan" ucap Gin "pekerjaan, apakah?..." kata Rion sambil menggantung kalimatnya "hmm kita tanya dulu aja pekerjaan apa yang mereka mau" kata Caine "yoks" mereka pun pergi untuk bertanya kepada Key dkk, "kalian lagi butuh kerjaan?" Tanya Rion "iya bang" kata mereka hampir bersamaan "kira-kira pekerjaan seperti apa yang kalian mau?". "Apa aja,  sekarang yang penting ada cuannya" kata Garin "kita ada sih kerjaan tapi kita gak yakin kalian mau" ucap Rion "apa tuh bang?". "Sepertinya tempat ini tidak cocok deh buat ngobrol tentang hal ini, kalau mau kalian ikut kita aja" kata Rion "oke tapi bentar ya kita beli obat dulu" (aku ganti obat stres jadi obat aja ya) dan mereka pun masuk ke RS setelah itu mereka pergi ke sebuah bar yang sudah ditutup di paradise.

Di dalam bar tersebut Rion mulai menjelaskan tentang pekerjaan seperti apa yang di tawarkan oleh mereka, Key dkk awalnya terkejut tapi setelah penjelasan lebih lanjut mereka pun mau dan bersedia untuk mematuhi peraturan yang dibuat.
"Oke kalau gitu selamat datang" kata Rion dan diikuti ucapan selamat dari yang lain "yey selamat datang" kata Souta dengan riang, "kalau boleh tau bosnya siapa?"tanya Garin.
"Oh iya disini kita adalah keluarga tidak ada sistem atasan dan bawahan disini, yang ada adalah kepala keluarga paham"kata Rion menegaskan "begitu kalau gitu kepala keluarganya siapa?" Tanya Elya "kepala keluarganya disini ada aku Rion Kenzo dan juga Caine chana yang rambut merah". "Oh iya pak". "Alasan kenapa kami milih menjadi sebuah keluarga adalah kami merasa keluarga adalah hal yang paling kami butuhkan saat ini, dan disini kita punya kewajiban untuk melindungi setiap anggota karena itulah gunanya keluarga"semuanya terdiam tapi hati mereka  hangat, merasa tersentuh oleh kata-kata Rion, "sejauh ini ada yang mau ngasih tambahan Caine?", "ya, jadi kalau kalian ada masalah apapun kalian bisa bilang ke keluarga apapun itu"kata Caine. Setelah perekrutan, mereka berbincang dan saling menjahili dan tertawa bersama, apa lagi dengan Jaki dengan segala tingkah anehnya, Garin dengan logatnya mampu membuat orang tertawa sekaligus jengkel, Gin yang masih stay dengan joks bapak-bapaknya, yang sering sekali muncul disaat saat yang tidak terduga, Rion agak menyesal tapi gak papa lah, pusing dikit gak ngaruh. (Maksudnya bapak Rion pusing dengan kelakuan anak-anaknya).
.
.
.
.
.
.
.

Gak tau, gak jelas akhirnya, saya lagi malas mikir 😑

(⁠◍⁠•⁠ᴗ⁠•⁠◍⁠)⁠❤
31 mei 2024
875 kata

Rumah untuk pulang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang