~Jealousy~

332 42 13
                                    

" Jadi pria kelas sebelah yang menjadi teman sekamarmu?" Sky yang sudah pada tingkat penasarannya, bertanya pada temannya

" Hmm.." hanya gumaman singkat sebagai jawaban

" Dan bagaimana dia?" tanya Sky lagi

Rain menoleh, menaikkan salah satu alisnya. Seolah menjawab pertanyaan Sky dengan sebuah pertanyaan lagi.

" Maksudku, apa dia bisa menggodamu?" goda Sky menaik turunkan alisnya

" Kau tahu betul jawabnya." jawab Rain acuh

Saat ini dirinya tengah membaca buku pelajaran, dan Sky justru terus mengganggunya dengan merecokinya berbagai pertanyaan mengenai teman sekamarnya.

Dan Rain malas untuk membahas pria itu lebih jauh.





°°°





Rain hanya bisa memasang raut wajah tak senangnya ketika pantatnya sudah menyentuh bangku penonton di tempat yang sedikit rindang.

Dirinya begitu malas harus berada di bawah terik matahari hanya untuk melihat jauh ke lapangan sana, dimana tengah bertanding kelasnya dan kelas sebelah dalam pertandingan basket.

Semua karena ide Sky yang akan merajuk dan terus menerornya jika Rain tak mau menemaninya menonton sang kekasih yang tengah bertanding di tengah lapangan sana.

" Ayolah Rain, Beri semangat kekasihku." pinta Sky yang dibalas desahan panjang Rain

" Dia kekasihmu atau kekasihku? Kenapa harus aku," ucap Rain malas

" Tentu saja kekasihku. Kau hanya ikut aku menyemangatinya." balas Sky tak mau kalah

" Kalau begitu jangan salahkan aku," ingatkan Rain

Pemuda itu segera bangkit dari duduknya. Mengambil nafas panjang, memposisikan tangannya di depan bibir tipisnya.

" Praphai!! Semangat na!!" teriak Rain membuat semua atensi penghuni yang ada di lingkungan sekolah menatap ke arahnya

Hening.

Ini pertama kalinya sang primadona sekolah meneriakkan nama seseorang untuk memberikan semangat.

Sky merasa menyesal sudah meminta temannya mendukung sang kekasih. Lihat saja sekarang, semua menatapnya nanar. Seolah Sky telah dicampakan dan Praphai sudah terjerat dalam pesona Rain.

Yang benar saja pemikiran picik semua orang, memang apa salahnya kalau temannya mendukung kekasihnya.

" Kan sudah kuingatkan," smirk Rain membuat Sky bungkam

" Kau memang teman yang mengerikan." cibir Sky menarik narik ujung baju miliknya

" Tenang saja, aku tak suka kekasihmu. Kau tahu bukan?" Rain menyenggol bahu Sky, membuat Sky mengangguk setuju

Pemuda manis itu tentu tahu alasan di balik Rain yang tak mudah tergoda pria tampan di area sekolah mereka. Padahal ada banyak orang yang meminta perhatiannya, namun temannya itu tak pernah memberi mereka harapan palsu.

Rain akan menarik garis batas keras pada siapapun yang berusaha masuk ke dalam hatinya.





°°°





Phayu menggeram kesal hari ini. Setelah upayanya yang tak membuahkan hasil sama sekali dalam meminta maaf pada sang kekasih. Kini dirinya baru mengetahui kalau kekasihnya itu memiliki berbagai macam serangga yang berkeliaran di sekitarnya.

Dan lagi, apa yang baru saja terjadi siang tadi di lapangan basket. Membuat darahnya mendidih.

Bukannya meneriakkan namanya, Rain justru meneriakkan nama orang lain. Lebih parahnya, orang itu baru saja dekat dengannya sebagai seorang teman.

Love Is Love (ONESHOOT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang