~Plan~

274 42 4
                                    

Hari senin merupakan hari yang sibuk dan cukup padat. Hari dimana semua orang nampak tergesa juga tak begitu bersemangat menyambut hari itu. Karena letaknya yang berada tepat di awal setelah weekend.

Membuat sebagian orang tak ingin bertemu dengan hari itu.

Termasuk seorang pemuda dengan surai hitamnya yang selalu memikirkan beribu macam cara untuk menyambut hari senin tersebut.

Bukan tanpa alasan pemuda manis itu selalu memikirkan cara yang sedikit aneh dan selalu terkesan penuh alasan omong kosong belaka. Semua karena pemuda itu harus menghindari pimpinan tertinggi di tempatnya bekerja.

Dan hari ini sepertinya pemuda itu sudah kehabisan seribu akal yang dia mainkan selama beberapa bulan.

" Wah.. Kau sudah sampai Rain? Tumben sekali," sapa salah satu karyawan dengan tanda pengenal yang terpasang melingkar di lehernya bernama Sky

" Y-Ya. Aku kan harus menunjukkan integritasku sebagai seorang pegawai magang." jawab Rain sedikit gugup

" Hm.. Kau benar, bukankah minggu ini penilaianmu akan keluar? Semoga beruntung. Kuharap kau bisa menjadi salah satu karyawan yang terpilih." ucap Sky tulus sembari menyemangati pemuda magang bernama Rain



Kuharap sih aku tak akan terpilih,



Rain sangat berharap kalau dirinya tak akan diberi kesempatan menjadi seorang karyawan tetap di perusahaan ini. Karena dirinya tak mau terus menerus bermain kucing-kucingan di setiap hari senin.








°°°







Semua karyawan sudah berkumpul di aula gedung, menjadi kebiasaan rutin di perusahaan besar ini untuk setiap awal minggu, tepatnya hari senin untuk bertegur muka dengan sang pemilik perusahaan.

Kegiatan ini dilakukan sejak pemimpin perusahaan yang baru menggantikan posisi ayahnya untuk mengambil alih bukti kerja keras ayahnya.

Semua orang sangat menyukai kegiatan ini. Selain karena mereka yang bisa mengenal wajah sang pimpinan. Juga semua karena wajah baru pimpinan mereka yang begitu tampan.

Surai hitam panjang yang dikuncir rapi ke belakang, wajah dengan garis rahang tegas, dingin penuh wibawa. Yang akan cocok dengan semua jenis pakaian apapun, terlebih pakaian formal. Menjadi daya tarik sang pimpinan muda.

Semua berlomba menunjukkan wajah mereka agar diingat oleh sang atasan. Kecuali satu orang tentunya. Yang saat ini berdiri dengan kepala tertunduk.

Poninya diatur agar menutupi wajahnya. Tangannya saling bertautan berharap pertemuan kali ini selesai dengan cepat, dan dirinya bisa segera pergi ke meja kerjanya.

Namun..

Hidup ini tentu tak berjalan sesuai keinginan manusia bukan, jadilah entah bagaimana awal mulanya. Rain, pemuda yang mati-matian tak ingin dilihat oleh sang pimpinan tertinggi. Kini justru berada di dalam ruangan sang pimpinan.



Mae, Tolong bawa aku pulang..



Jerit Rain dalam hati mendapati tatapan lurus dan tajam dari arah depannya.

" Jadi, Kau pegawai magang disini?" suara husky yang begitu dikenal oleh pemuda bersurai hitam tersebut

" Ya Tuan."

" Ini minggu terakhirmu menjadi pegawai magang rupanya,"

" Ya Tuan."

" Aku tak tahu kalau kau menjadi pegawai magang disini, aahhh.. Pasti sebelumnya karena Daddy."

Love Is Love (ONESHOOT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang