Malam tiba kala sing berjalan dengan mengendap ke dapur..
Ia sangat waspada dengan sekitarnya.. Seakan-akan, satu langkah bisa membunuhnya saat itu juga...
Saat sampai di dapur, sing mengambil sebuah nampan, dan segelas air..
Setelah meletakan dua benda tersebut di atas meja, sing mengeluarkan sebuah bungkus kecil, yang ia ambil dari saku celananya..
Dengan cepat, sing menuangkan isi dari bungkus tersebut ke dalam gelas yang berisi air putih..
Mengaduknya perlahan dengan sendok teh, sing pun menyeringai jahat..
"Selamat tidur ayah.." Ujarnya sebelum melangkahkan kakinya menuju kamar orang tuanya...
TOK TOK TOK
"Ayah,,, bundaa.. Buka pintunya.. Sing bawa sesuatu nih.." Ujar Sing dengan suara yang manis..
CEKLEK
"Sing?? Bawa apa??" Tanya bunda ketika ia membuka pintu..
"Bawa kerak telor ama air putih.. Sekalian mau minta maaf.." Ujar sing dengan tatapan mata sedih...
"Minta maaf?" Sahut ayah bingung..
"Iya yah.. Boleh masukk??" Tanya sing sambil celingak celinguk
"Masuklah.. Letakan nampannya di dekat ayahmu.. Bunda mau ganti baju tidur dulu" Ujar bunda sebelum berlalu ke kamar mandi..
Sing sedikit menyeringai sebelum berjalan mendekati ayahnya..
"Aelah kamu nak.. Tau aja kesukaan ayah.." Ujar ayah yang langsung menyantap kerak telor tersebut..
"Pelan pelan kali yah.. Kek ga pernah makan selama sewindu ae.." Ujar Sing dengan tatapan datar..
"Hehehehe... Lagian di korea ga ada kerak telor sih.. Kan ayah rindu dengan makanan khas Indonesia ini.." Ujar sang ayah kemudian dengan beringas ngabisin kerak telor yang sing bawa..
"Bentar lagi pasti kesedak tuh" Ujar sing yang masih menatap datar ayahnya..
"Heh,, kalo ngomong tuh yang bener.. Ga boleh ngomong yang a-UHUK.. UHUK UHUK.."
"Kan.. Si ayah sih beringas bener.. Lagi makan sempet-sempetnya ngomong.. Nih minum yah habiskan.." Ujar sing memberikan gelas minuman tersebut kepada ayah..
ayah pun meminum airnya sampai abis..
"Hahh.. Untung- uhh.. Hah.. Hahh.. Hah.." Tiba-tiba ayah merasa sesak..
Sing yang melihat hal tersebut bukannya bergegas menangani sang ayah.. Malahan memperhatikannya dengan tenang..
"Hah.. Hah.. Hah.. Seshak.. Hah.. Hah.. A-apa yang.. Kau berikan.. Hah.. Hah.. Kepada.. Hah.. Hah.. Ayah...??" Tanya sang Ayah yang saat ini sudah terjatuh dari atas tempat tidur..
"Ah.. Apaya?? Ohh.. Racun keknya.. Hehehe.." Ujar Sing cengengesan..
Ia berjalan meninggalkan ayah yang sekarat di lantai dan membuka pintu kamar mandi..
Ketika pintu terbuka,, nampaklah bunda yang terjatuh dan tak sadarkan diri..
"Hh.. Udah mati keknya.." Ujar sing sambil menyentuh bunda dengan kakinya..
"Iya udah mati.." Ujar sing yakin ketika tubuh sang bunda jatuh terkulai..
"Ka-kau.. Hah.. Hah.. Hah.." Sang ayah merasa geram dengan apa yang di lakukan oleh sing..
Tapi ia tak bisa berbuat banyak.. Jangankan untuk berdiri, duduk saja, bahkan mengangkat tangannya saja ia tak mampu..
Racun yang sing berikan benar-benar merusak saraf di tubuhnya..
"Yo? Apaan?? Aing gitu yang salah...?? Ya enggak lah!! Ayah yang salah.. Makanya, makan tuh jangan beringas plus serakah.. Udahlah di abisin kerak telornya.. Gedoran bunda juga ga di dengar.. Salah ayahkan.." Ujar sing sambil berjongkok di dekat ayahnya yang sekarat..
"Ka-kau yang.. Hah.. Hah.. Hah.. Serahhh.. Kah.." Ujar ayah dengan nafas putuh-putus
"Aku serakah?? Hahahahahaha... Aku tidak serakah dasar pria tua sialan!! Aku hanya menginginkan zayyanku saja.. Dan kau malahan menjauhkannya dariku.. Dasar sialan" Kesal sing..
Ia pun menendang dada ayahnya sebelum berjalan meninggalkan kedua orang tuanya tersebut..
"Permintaan ku hanya satu, yaitu memiliki zayyan seutuhnya.. Kalian lah yang serakah, yang menyimpan zayyan hanya untuk kalian dan menjauhkannya dariku..." Ujar sing emosi..
Sing pun berjalan kembali menuju kamarnya.. Ia tak sadar, jika sang abang, wain, memeperhatikannya dalam gelap..
"Kau akan menyesal sing.. Sangat menyesal.." Ujar wain geram..
Itu bunda mati gegara sing melepaskan gas beracun di dalam kamar mandi..
Jadi, ketika si bunda masuk ke kamar mandi, dan menutup pintu,, pintu tersebut menarik sebuah pelatuk, di mana pelatuk tersebut membuka sebuah botol besar berisi gas beracun..
Gas tersebut pun terbuka dan membunuh bunda secara perlahan..
Pahamm???
Okeh :v
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif [✔] Wainzaysing
Short Storysebagai anak bungsu, di cintai oleh kedua abang itu.. seram :)