14👾

662 56 1
                                    

Zayyan menangis kuat.. Saat ini tubuhnya terikat di sebuah gudang yang membuat Zayyan sangat takut..

Apalagi ketika meliha sing menatapnya tajam..

"B-bang.. Maaf.. Hiks.. Lepasin zay.." Ujar zayyan lemah..

Tubuhnya lebam, beberapa kali di tinju oleh sing karena zayyan meminta untuk kembali bersama wain..

"Tidak!" Hanya itu dan memang itu saja jawaban sing sejak zayyan memohon kepadanya..

"Hiks.. Kenapa abang kaya gini.. Hiks.. Zay lupa sama abang.. semua tentang abang, zay udah lupa hiks.. Maafin zay kalo dulu ada salah.. Hiks.. Jangan seperti ini.. Hiks zay takut.." Ujar zayyan yang membuat tatapan tajam sing melunak..

Walau wajahnya tetap datar..

"Aku benci ini, kau terluka dan melupakanku juga karena aku.. Tapi kau tak salah sayang.. Zay tidak pernah salah.. Asal kau tak memilih kembali bersama si sialan itu, zay tak pernah salah.." Ujar sing sambil berjongkok di depan zayyan..

Mengelus pipi zayyan yang membiru, bekas di tampar sing..

"Hiks.. A-ayah.. Bu-bunda—"

"MEREKA YANG SALAH!" tersulut emosi mengingat masa lalu.. Zayyan terperanjat kaget ketika sing membentak marah..

"Jika saja mereka menyetujui diriku untuk menjadikanmu milikku... Tidak ada kejar-kejaran, tidak ada kecelakaan, TIDAK ADA KEMATIAN!" marah sing yang ngebuat zayyan menangis kuat..

"K-kita saudara kandung bang.. Hiks.. Kenapa abang kaya gitu.. Jangan mencintaiku!" Ujar zayyan dalam tangisnya..

"Jangan? Apa yang kau bisa dari berkata jangan? Hah?! Cinta ini datang sendiri zay!!! Datang sendiri!! Ia hadir ketika aku melihatmu, memandangmu, memujamu!!" Ujar sing emosi..

"Aku sebenarnya menolak ini zay.. Sangat menolak mengingat kau adik kandungku.. TAPI TIDAK BISA.. MAKIN KU TOLAK, MAKIN KUAT RASA INGIN MEMPERKOSAMU! MENJADIKANMU MILIKKU!" Lanjut sing penuh amarah..

Segala emosi yang ia pendam, apalagi saat di siksa selama di pengasingan, meledak kala ia berhadapan dengan zayyan..

Ia hanya terlalu mencinta..

Manusia biasa, tak ada hak untuk memaksa takdir, tapi manusia ini punya hati, dan ia ingin memperjuangkan rasa cintanya ini..

Memang salah..

Memang ga benar..

Tapi ini cinta..!

Memang tolol kalo di lihat-lihat..

Zayyan yang mendengar penuturan abangnya, makin sedih.. Entah apa yang harus ia balas.. Ia tau ini salah, walau ia lupa kalau punya abang kandung selain wain, tapi mengetahui mereka mempunyai darah yang sama membuat zayyan menolak segala afeksi paksa milik sing..

"Aku berharap, aku bisa kembali bersama bang wain.."

"KAU APA?!"

BRAKK










































-

ANAK GUE AMPE LEBAM ANJIR

Posesif [✔] WainzaysingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang