08

19 0 0
                                    

Typo bertebaran guyss

.

.






Saat Azizah terbangun,disampingnya ramai sekali dan saat dilihat ada dokter yang mengelilingi brankar suaminya,Azizah melotot

"Dok,denyut nadinya melemah" Azizah memaksa dirinya untuk bangun hingga dirinya terjatuh

Bruk

Semuanya menoleh mereka terkejut melihat salah satu pasien mereka memaksakan berdiri

"Nona tolong jangan terlalu banyak bergerak" ucap suster yang membantu Azizah berdiri

Azizah tak mengindahkan dia terus mendekati brankar Jehian,Malik paham dia meminta Reyhan melanjutkan dan segera menghampiri Azizah

"J-jehi" lirihnya sesak

"Tenang zah tenang,tarik nafas terus buang pelan pelan" Malik membantu Azizah duduk di kursi roda

Tangisan Azizah membuat seisi ruangan sakit, Azizah terus menggenggam tangan Jehian berharap suaminya tak kenapa Napa

"Jehi hiks bangun"isaknya

Sedangkan Reyhan terus memompa jantung Jehian agar tetap bertahan hidup

TITTTTTTTTTT

Azizah mematung,tidak ini tidak mungkin suaminya tidak meninggalkannya kan? Tidak boleh Jehian tidak boleh pergi

"JEHI" pecahlah air mata Azizah

Tubuh Jehian sudah dingin,bahkan wajahnya memucat

"Kak,ini bohong kan Jehi ga mungkin ninggalin aku hhhh" ucapnya sambil menahan sesak

.

.

"Dek bangun dek"

"DEK"

Azizah membuka matanya dan melihat sekeliling,ada Raka dan Malik yang menatapnya khawatir

"J-jehi" isaknya

"Sayang" Azizah menoleh kesamping mendapati Jehian memegang tangannya dan menatapnya khawatir

GREP

Azizah memeluk Jehian dengan erat lalu menangis dengan keras,mimpi sialan dia sangat ketakutan

"Jehi hiks Jehi"

"Iya sayang,aku disini" balas Jehian sambil mengusap kepala Azizah

"Jangan pergi,jangan tinggalin aku hiks ga mau" Jehian mengernyit bingung lalu menatap Raka dan Malik

"Kamu mimpi apa sayang,aku dari tadi disini" balas Jehian

Jehian melepaskan pelukannya lalu menatap Azizah yang masih sesenggukan

"Sayangku mimpi buruk ya" ucap Jehian sambil mengusap air mata Azizah dengan tangan kanannya,tangan kirinya masih di perban

Azizah menatap bingung sang suami lalu menatap kakaknya

"Ga perlu khawatir, efek demam memang gitu" jawab Malik saat Jehian masih menatapnya

"Udah 4 hari kamu demam,ga sadar ya" ucap Malik

Azizah bingung,dirinya demam terus kenapa terasa nyata sekali hatinya kembali gelisah

"It's okay sayang,jangan diingat ya aku masih disini" ucap Jehian

Azizah menatap tubuhnya,tangannya di perban kaki kirinya pun sama tak lupa selang infus yang masih menempel pada lengannya

"Yaudah kakak tinggal, istirahat yang cukup ya" ucap Malik lalu keluar dari ruangan

[1]Pratama Family  {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang