07

25 4 0
                                    

Typo bertebaran guyss

.

Sudah seminggu semenjak kecelakaan itu dan baik Jehian maupun Azizah masih belum sadarkan diri dan Sakha yang jadi pendiam. Semenjak kecelakaan Sakha jadi menolak untuk makan tapi untungnya kakek dan neneknya bisa membujuk Sakha agar anak itu mau makan walau hanya sedikit

"Dek,udah seminggu Lo belum bangun seindah apa mimpi Lo sampe Lo ga mau bangun"

"Liat Sakha,dia jadi kurus pipinya ga bisa di tarik lagi"

Raka menggenggam tangan Azizah sambil mengusapnya, merindukan Azizah yang selalu mengomel padanya jika dia cerewet

"Zahra juga mogok makan,dia sedih Lo belum bangun"

"Bangun lah dek,gw juga kangen sama lo"

Pecah sudah air mata Raka,sudah seminggu dia mencoba sabar tapi kali ini dia tidak kuat lagi,dia merindukan momen kebersamaan antara dirinya dan Azizah

saat tengah menangis,Raka merasakan tangan Azizah bergerak dengan cekatan Raka menekan tombol darurat

Tak lama Malik masuk bersama dua suster

"Kenapa Azizah?"tanya Mark sambil memasang stetoskopnya

"T-tadi tangannya gerak gerak dok,z-zizah sadar?" Tanyanya linglung

Malik langsung memeriksa kondisi Azizah,sedangkan suster disana mencoba melihat apakah ada yang salah

Raka menunggu dengan perasaan campur aduk,tangannya gemetar dan dingin

Mahen berbalik dan menatap Raka,dia tersenyum yang jelas membuat Raka makin deg degan.

"Azizah udah lewatin masa kritisnya,mungkin nanti atau besok udah siuman" Raka menghela nafas lega

"Ajakin ngobrol juga,mungkin dia denger" Raka mengangguk semangat lalu menunduk membiarkan dokter dan suster pergi

Raka mengabari kepada keluarga jika sebentar lagi Azizah siuman dan di sambut antusias oleh semua pihak keluarga

Raka menggenggam tangan Azizah lalu kembali berceloteh panjang lebar,anak sulungnya Pak Aji ini emang beneran cerewet banget jadi wajar kalau Azizah ngamuk

Raka juga ketiduran, posisinya tidak mengenakan karena dia tidur dalam posisi duduk sambil menggenggam tangan Azizah

.

.

Raka terbangun ketika merasakan sebuah usapan di kepalanya,dia mendongak dan melihat senyum manis adiknya. Matanya melotot

"DEK" kaget Raka

"Kakak" panggil Azizah lirih

"Hm,butuh sesuatu?"balas Raka cepat

"Sakha" lirihnya

"Sakha dirumah dek,sama mama papa"

"J-jehi" Lirihnya lagi

Raka dengan pelan menunjuk kearah samping dan Azizah menoleh,matanya memanas saat melihat kondisi suaminya yang masih belum sadar

Raka dengan cepat memeluk Azizah,mencoba menenangkan adiknya itu

"Jehi udah lewatin masa kritis,tunggu dia bangun oke pasti sebentar lagi dia bangun" Azizah masih terisak tak kuasa melihat suaminya

"Kamu tau,kamu koma seminggu dek mama papa khawatir" Azizah berhenti menangis dan menatap mata bulat kakaknya

"Sakha sekarang mogok makan,Zahra juga kakak capek bujuk mereka" ucap Raka sambil mengusap kepala Azizah

"Sakha sempet demam 4 hari,dia rewel soalnya ibunya belum bangun,ayahnya juga terus dia ga mau sekolah"

[1]Pratama Family  {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang