12

16 1 0
                                    

Typo bertebaran guysss

.

.

•Terror•

Hidup Azizah menjadi tak menyenangkan setelah menerima paper bag berisi coklat dan bunga Lily. Azizah juga lebih banyak diam membuat Jehian khawatir

Beberapa hari terakhir ini Azizah juga menerima beberapa barang lagi tapi semuanya dia simpan di gudang karena takut

Johan akhirnya turun tangan untuk mencari tahu siapa dalang dari ini semua

Sakha tentunya diamankan oleh kedua orang tua Jehian dan Azizah,agar anak itu tidak terhasut oleh orang yang menitipkan paper bag itu. Takutnya Sakha akan di jadikan sebagai bahan ancaman terhadap Azizah

Malam ini,yang memasak adalah Karin karena dia tau Azizah sedang tidak baik baik saja,dia, Johan, Raka,dan Zahra akhirnya menginap di rumah utama Pratama untuk menghibur Azizah dan membuat Azizah sedikit tenang tapi bukan Azizah namanya kalau ga gampang kepikiran. Azizah justru selalu melamun memikirkan siapa orang yang memberinya barang barang mewah itu,Azizah penasaran dan apa dia mengenalnya

Azizah mengambil ponselnya lalu menghubungi seseorang

"Halo"

"Halo zah,kenapa kok telfon?"

"Sa,aku boleh minta tolong ga?"tanya Azizah

"Boleh, emang mau minta tolong apa?"

"Kamu sama ayahmu kan detektif yang udah berpengalaman aku mau minta tolong buat selidiki seseorang"

"Kamu kenapa emangnya?"

"Aku kena terror dari orang yang ga aku kenal"

"Hah?! Terror? Kok bisa"

"Aku ga tau hiks sa aku takut,dia udah ngincer Jehi"

"Hey hey don't cry, aku bakal bantu kamu buat selidiki masalah ini aku juga bakal bilang ke ayah kok tenang aja kamu sekarang tenang ya"

"A-aku ga mau Jehi kenapa Napa sa hiks,tolong bantu aku sa"

"Ssttt iya kita bantu kamu,buat sekarang tolong kirim semua nomer temen temen kamu yang ada oke semuanya,kalau untuk temen kuliah aku udah ada tinggal kamu kirim yang emang aku ga punya aja"

"Hiks iya,makasih banyak sa" ucap Azizah sambil sesenggukan

"It's okay,kamu sekarang tenangin diri dulu ya,ini udah malam dan udah waktunya tidur"

"Iya,tolong kabari aku secepatnya"

"Okay, intinya sekarang kamu istirahat udah stop pikirin ini,biar aku sama ayahku yang selesaikan"

"Makasih banyak"

Panggilan terputus,Azizah segera mengirim semua nomor temannya pada orang tadi. Btw orang yang ditelfon Azizah adalah Mahesa aka mantannya dulu di kampus,Mahesa sekarang sudah bekerja menjadi seorang detektif dan sudah menyelesaikan banyak persoalan bahkan yang paling sulit pun bisa dia selesaikan

Azizah memandang Jehian yang sudah tertidur pulas,Azizah khawatir jika orang itu benar benar melukai suaminya. Azizah berharap masalah ini cepat selesai agar dia dan Jehian bisa tenang kembali

"Aku berharap masalah ini cepat selesai,semoga dengan adanya Mahesa sama ayahnya kita bisa kembali tenang tolong tetap disisiku Je" lirih Azizah sambil mengusap kepala Jehian

Azizah kemudian merebahkan kepalanya dan mulai memejam kedua matanya. Sedangkan Jehian membuka matanya,dia dari tadi belum tidur dan mendengar semua ucapan Azizah dan Mahesa di sambungan telfon. Jehian memandang istrinya dengan tatapan sendu, Azizah selama ini kepikiran dengan masalahnya dan Jehian sampai tidak tahu itu. Jehian mengusap kepala Azizah lalu mengecupnya pelan dan kembali memejamkan matanya

[1]Pratama Family  {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang