berdampingan

1.2K 148 11
                                    


Didalam pelukan yang terasa hangat untuk saat ini, Freyana meneteskan air matanya memeluk erat tubuh gadis pirang itu.

"Kamu udah hebat dek, kakak aja sampai kalah lawan kamu" ucap Chika.

Sembari mengelus rambut hitam Freyana, dirinya merasakan kerinduan mendalam pada adik kecilnya itu.

"Kenapa mereka gak bangun kak, gue udah bisa ngalahin lo, gue udah bisa ngelampauin lo"

"Tapi kenapa mereka malah mati duluan, kalo saja mereka masih disini gue akan memamerkan ini semua" ucap Freyana terisak dipelukan Chika.

Chika yang juga ikut menangis hanya bisa diam membiarkan Freyana meluapkan semua benaknya.

Lalu Freyana mendongak melepas pelukan itu menatap Chika dalam, menerawang mata coklat itu mencari sebuah ketulusan darinya.

"Kenapa? Masih gak percaya kakak ada disini" ucap Chika.

"Kita bisa bareng bareng kan Fre?" Lanjutnya.

Freyana menggeleng perlahan bibirnya mulai bergerak untuk mengatakan sesuatu.

"Ada yang harus gue lakuin, mungkin kita akan bareng setelah kita sama sama lulus" ucap Freyana.

Chika tersenyum lalu kembali mengusap kepala Freyana,
"Kakak bakal tunggu hari itu" ucap Chika.

Lalu dirinya sedikit melangkah kedepan menatap rumah berdebu itu,
"Dulu sebelum insiden itu, kita termasuk keluarga harmonis"

"Sampai akhirnya dimana kamu pergi dari rumah ini, disusul bisnis ilegal orang tua kita bangkrut"

"Papa dan mama yang memutuskan bunuh diri akibat frustasi, sementara aku yang dirawat oleh tante shani"

Freyana hanya diam terduduk mendengar cerita dari kakak kandung perempuannya itu.

"Tante shani emang kuat Fre, terbukti dengan gue yang bisa menjadi seorang pentolan SMA Angkasa"

"Namun jika dibanding dengan tante nabilah, dia belum selevel gue pernah denger rumor dia"

"Seorang gadis yang mampu bertahan ngelawan duapuluh berandalan kelas atas, juga yang mampu membuat SMA Ksatrya tak tersentuh oleh mafia manapun"

"Melihat lo seperti ini, gue yakin lo bakal bisa ngelampauin dia lalu datang kemakam orang tua kita"

"Berteriaklah disana tunjukan lo bisa menjadi apa yang lo mau" ucap Chika.

Dirinya lalu menoleh pada Freyana yang masih duduk namun bibirnya mengembangkan senyuman, walau air matanya juga masih ada.

"Ayo, mau makan gak? Kakak laper" ucap Chika.

Freyana mengangguk lalu berdiri membuat Chika sontak saja menggandeng lengan adiknya itu.

"Mau makan apa?" Tanya Chika.

Freyana terlihat berpikir sambil mengetuk dagunya,
"Apa aja yang penting kenyang" ucap Freyana.

Lalu mereka pun menuju sebuah rumah makan, Chika saat ini sudah memesan makanan untuk mereka makan.

"Nah tuh, udah datang Fre, makan dong" ucap Chika.

Freyana menampilkan senyumnya lalu mulai menyendok satu persatu makanan dimejanya, sementara Chika hanya melihat adik kecilnya.

Dirinya sedikit senang setidaknya untuk sekarang Freyana sedang senang berada didekatnya, Freyana yang sudah akan menyuap tiba tiba saja disodorkan sendok.

KSATRYA GIRL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang