Yoona tidak sadar dan terus bermain tebak-tebakan bersama bocah itu
Dan keduanya segera mengemas barang-barang sebelum malam tiba dan turun ke bawah bersama sambil bergandengan tangan
Zai min terlihat sangat senang wajahnya berseri-seri membuat yoona tersenyum lembut pada bocah itu
Saat keduanya berjalan bersama tidak ada siapa-siapa karena semua sudah kembali ke rumah masing-masing untuk makan malam . Yoona tidak berani membiarkan zai min pulang sendiri jadi dia mengantarkan bocah itu pulang
Kebetulan sekali saat dia sedang berjalan ke rumah zai min tak di sangka feng juga akan kembali pulang
Yoona menundukkan kepala merasa bersalah karena telah membuat zai min pulang agak telat
" kamerad feng " suara yoona sangat kecil membuat siapa saja yang mendengar serasa di gelitik
Feng mengangguk sebagai balasan atas panggilan yoona
" ayah " zai min antusias saat melihat ayahnya
Feng mengusap kepala zai min " kenapa kau menyusahkan bibi yoona "
Yoona segera menyangkal " kamerad Feng, zai min sama sekali tidak menyusahkan ku. Dia anak yang baik dan sangat membantu ku "
Zai min di puji menatap ayahnya sambil tersenyum lebar membuat Feng geli dengan putranya sendiri
" kalau begitu aku akan mengantar mu pulang, tidak baik bagi seorang gadis pulang sendirian "
Yoona ingin menolak tapi Feng lebih dulu menyuruh putranya masuk kedalam rumah dan di berbalik siap mengantarkan yoona pulang
Yoona menerima ajakan Feng dan kembali bersama Feng
Karena jalan agak gelap saat yoona berjalan tak sengaja tersandung dan hampir jatuh, untung saja Feng memiliki reaksi cepat dan segera memegang pinggang yoona agar tidak jatuh
Keduanya begitu dekat sehingga tubuh masing-masing menempel
Keduanya agak lama dalam posisi ambigu dan buru-buru berpisah dengan wajah memerah karena malu
Sangat memalukan - batin yoona
Bahkan Feng yang terlihat biasa-biasa saja sebenarnya memiliki rona merah di belakang telinganya
Keduanya Canggung selama perjalanan bahkan begitu tiba di asrama yoona segera berpamitan dan langsung masuk kedalam
Yoona menghela nafas lega dan berusaha mengatur detak jantungnya yang berpacu kencang saat mengingat kejadian itu
Bahkan Feng juga terbayang kejadian tadi entah kenapa tiba-tiba dia merasa sensasi panas ditubuhnya dan segera setelah tiba di rumah dia harus mandi air dingin
Jika masalahnya itu saja mungkin dia akan baik-baik saja tapi malamnya dia juga bermimpi musim semi dengan gadis kota itu
Dia merasa menjadi pria brengsek karena memikirkan hal kotor itu
Besoknya saat bekerja dia berusaha bersikap biasa-biasa saja tapi hatinya terus berdetak kencang memikirkan mimpi itu
Yoona tidak tau kelainan dari feng hanya mengambil peralatan dan naik ke gunung seperti biasa
Sudah tidak ada yang merasa heran dengan pekerjaan yang di dapat yoona saat melihat penampilan pihak lain sangat rapuh
Karena hal itu banyak pemuda yang diam-diam menyukai kecantikan yoona harus menahan diri dan tidak mendekati yoona karena takut omelan ibu mereka. Era ini kecantikan sangat dipandang rendah dan hanya wanita yang mampu menghasilkan banyak poin yang di anggap layak menjadi menantu setiap rumah
Mungkin jika yoona tau pemikiran para bibi dia akan mengatakan pada mereka bahwa mereka terlalu banyak berfikir
Hari ini yoona bersama zai min menyelesaikan pekerjaan lebih awal dan pergi berkeliling mencari beberapa hal baik di gunung
" bibi Chestnut "
Yoona mendengar panggilannya berubah dari kakak menjadi bibi mungkin ini diajarkan kamerad feng , dia tidak masalah jika panggilannya dia ganti hanya saja dia merasa sangat tua
" zai min sangat beruntung "
Zai min sangat suka di puji oleh yoona sehingga dia seperti anak anjing yang sedang menggoyang goyang kan ekornya
Yoona terkekeh melirik ke arah Chestnut yang berserakan di tanah berniat membuat hidangan Chestnut goreng
" zai min duduk disini, bibi akan mengumpulkan Chestnut itu. Ok "
Zai min mengangguk patut pada perintah yoona. Yoona semakin ingin membungkus bocah itu pulang apalagi anak yang patuh dan lucu siapa yang tidak suka, sayang sekali dia terlihat kurus karena gizi yang tidak seimbang
Apalagi melihat bagaimana sikap ibunya benar-benar tidak ada otak
Setelah mengumpulkan banyak Chestnut , yoona membawa zai min turun gunung berniat membuatkan makanan ringan untuk bocah itu
Zai min sangat masuk akal diusianya yang masih muda, dia datang membantu yoona menyalakan api walaupun begitu yoona tidak mau zai min terluka jadi dia meminta zai min agak mundur
Setelah merasa jarak zai min aman dia mengupas Chestnut dengan cepat dan terampil dan kemudian dia mengoreng Chestnut itu dengan gula
Era ini siapa yang mau menambahkan gula seperti dia
Sungguh pemborosan
Tapi karena dia menambah gula hidangan Chestnut goreng itu siap bahkan aroma harum dapat tercium diruangan itu
Yoona mengambil sebiji kemudian meniup sampai dingin sebelum membiarkan zai min mencicipi nya
" bagaimana ? "
Zai min membulatkan mata senang saat merasakan manis di lidahnya " enak "
Yoona senang membungkus Chestnut itu dengan kertas koran dan membiarkan pria kecil itu membawa Chestnut itu pulang
" ingat kembali langsung jangan kemana-mana atau ayah mu akan khawatir "
Zai min mengangguk patuh memeluk Chestnut itu dengan erat sebelum berjalan pulang
Yoona tersenyum mengambil keranjang dengan makanan babi segera melaporkan untuk mendapatkan poin dan kembali dengan suasana bahagia
Disisi lain seseorang terus saja mengutuk yoona dengan perasaan penuh kebencian
" yoona aku pasti akan membalas mu " gerutunya sambil terus menanam bibit dengan membungkuk
Punggungnya seperti akan patah jika terus membungkuk , dia tidak bisa menahan diri untuk menangis dan mengeluh pada hyun setiap ada kesempatan menelpon
Hyun hanya bisa menghela nafas dan terus membujuknya untuk bersabar karena dia pasti akan membawanya pulang ke kota
Dengan kata-kata hyun dia akhirnya bisa lega dan menahan diri dan terus bekerja di ladang
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku terlahir kembali 🌸
Randomkisah seorang gadis yang dikhianati suami dan saudarinya hingga harus meregang nyawa , bukannya mati dia malah kembali tahun-tahun awal sebelum dia mengalami semua penghianatan mereka.... bagaimana kisahnya? apakah dia dapat membongkar kebusukan sau...