chpt 5 🌸

1K 147 3
                                    

Kembali kembali ke rumah zai min menepuk sakunya dengan perasaan bahagia tapi begitu melihat ibunya dia segera panik dan takut

" ibu " suara kecil karena takut

" kemana saja kau dasar anak pembawa sial " teriaknya marah

" aku _ "

Zai min ketakutan segera wanita tua yang merupakan nenek zai min keluar dari kamar

" apa yang kau teriakan " suara wanita itu kesal

" ibu aku hanya bertanya pada zai min "

" kenapa bertanya seperti itu, tidak bisakah kau bertanya dengan pelan pada putra mu sendiri "

Ruyen yang mendengar kata putra dari mulut ibu mertuanya merasa jijik

Pandangan menantu putranya pada cucunya membuat hati ibu feng merasa kesal dan menampar pihak lain dengan kesal

Ruyen yang dipukul hanya kesakitan dan tidak bisa melawan karena tidak sekuat ibu feng

Setelah memberi pelajar pada ruyen dia mendengus kesal pada wanita gila itu dan menatap cucunya dengan penuh kasih sayang " pergilah kedalam,nenek akan memanggil saat makan malam "

Zai min hanya mengangguk dan pergi

Ruyen mengeram melihat bocah itu tidak peduli pada ibunya dan membuat kebencian padanya semakin besar, ibu feng yang melihat tatapan tajam ibu feng mengeram marah terutama memarahi otak wanita gila itu...

Feng yang baru saja selesai menghitung jumlah poin semua orang baru saja pulang dan menemukan wajah ibunya gelap

" ibu ada apa? "

" apa lagi yang bisa ibu katakan, otak istri mu semakin tidak waras "

Feng mengerutkan kening dia bingung dengan perilaku abnormal dari menantunya ini apalagi setiap kembali dari rumah kelahiran dia akan membawa pikiran tidak masuk akal dan akan membuat ibunya muak denganya...

" ibu jangan marah, aku akan menangani hal ini "

"Hmm "

Feng berbalik kembali ke kamar dan tak lama terdengar berdebat dan kemudian tangisan ruyen yang terus mengatakan dia memiliki seorang putra yang tidak berguna

Ibu feng mendengar itu ingin sekali datang dan menampar wajah wanita itu

Ibu feng merasa semakin kasihan pada cucunya sedangkan cucunya yang dia khawatirkan sedang makan setengah telur dan menyimpan setengahnya lagi

Saat dia sedang menyimpan telurnya dia melihat ayahnya masuk segera mengeluarkan telur itu dan memberikan pada ayahnya

" apakah ini untuk ayah "

Pria kecil itu mengangguk , feng tersenyum mengusap kepala putranya " kau mendapatkan dari nenek "

Pria kecil itu menggelengkan kepala , feng bertanya dengan bercanda tapi pria kecil itu menutup mulut dan tetap tidak mau memberi tau membuat feng cukup terhibur dan penasaran

Ayah dan anak itu kemudian bermain sebentar sebelum tertidur

Esok paginya sebelum ayam berkokok yoona sengaja bangun lebih awal dan mengunakan dapur untuk memasak sebelum pemuda pelajar yang lain bangun

Dia tidak mau jika harinya di mulai dengan makan-makanan tidak enak

Jadi dia makan lebih awal dan segera bersiap untuk pergi lebih awal

Tak lama setelah dia pergi  mioye bangkit dengan males untuk menyiapkan makan, dia belum pernah masak bagaimana bisa menyiapkan makanan

Dia sangat bingung tapi tidak mau kalah dari yoona, jika yoona dapat membuat makanan enak kenapa dia tidak bisa

Dengan susah payah akhirnya dia bisa membuat bubur tapi bubur itu begitu pekat dan lembek membuat para pemuda pelajar langsung merasa mual saat melihatnya

Mioye yang melihat itu merasa wajahnya di tampar dengan keras, dia memerah malu

mereka mencoba untuk menyantap makanan itu tapi tidak bisa masuk kedalam perut sehingga mereka harus mengencangkan perut dan pergi bekerja dengan perut kosong

Yoona tidak tau masakan mioye akan begitu parah tapi keputusannya untuk  makan sendiri sudah bagus

Yoona hari ini mendapatkan pekerjaan mengambil makanan babi lagi

Yoona sangat senang mendapatkan pekerjaan itu bahkan senyumnya tidak bisa berhenti tercipta diwajah cantiknya

Feng senang jika penyelamat putranya puas dan dia juga penasaran dari mana putranya mendapatkan telur berniat mencari putranya

Tapi anehnya putranya sudah dua hari tidak bermain dengan anak-anak desa

Dia khawatir dan bingung dan saat mencari ke gunung sesuai arahan anak yang biasa bermain dengan zai min

Dia naik ke gunung dan tak menyangka menemukan putranya sedang bersama pemuda pelajar yang terlahir kali menyelamatkannya ,mereka juga bermain dengan gembira bahkan tawa lepas di wajahnya dapat menujukan betapa bahagianya keduanya..

Hatinya terasa hangat dia tak bisa menahan tatap untuk keduanya dengan tatapan penuh emosional

Apalagi pada sosok putranya, dia semakin berterima kasih pada pemuda pelajar dari kota itu sehingga putranya sangat bahagia

Dia melihat bahwa putranya baik-baik saja segera pergi dari sana sebelum ada yang mencarinya atau keduanya menyadari kehadirannya disana..

Aku terlahir kembali 🌸Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang