-Part 28-

414 80 16
                                    

Demi menjalankan rencana yang sudah direncanakan, Limario bersama yang lain memutuskan untuk tidak ke kampus.

"Gue pergi duluan ya," pamit Joy sebelum berangkat kemansion orang tuanya.

"Kalau ada apa apa, kabarin kita," ujar Jennie.

"Arrasso," sahut Joy.

Gadis itu bergegas memasuki mobilnya lantas dia berlalu pergi dari sana sementara yang lain memutuskan untuk hanya menunggu di apartment.

"Semoga saja rencana ini berhasil," ujar Irene.

"Tapi Om Ha-Won keras kepala si," keluh Jennie.

"Om Ha-Won itu orangnya bagaimana si?" tanya Seulgi penasaran.

"Om Ha-Won itu orang yang cukup tegas. Dia juga tidak adil si. Dia lebih menyayangi June Oppa gara gara June Oppa itu cowok. Selama ini juga Chaeyoung membesar tanpa kasih sayang dari Om Ha-Won. Tapi setelah bertemu Jeffri, Chaeyoung merasa dihargai karena Jeffri memperlakukannya dengan baik. Tapi ternyata Chaeyoung salah. Jeffri hanya ingin mengambil kesempatan keatas Chaeyoung. Dan Chaeyoung semakin dibenci sama Om Ha-Won setelah June Oppa meninggal," jelas Jennie.

"Sekarang lo mengerti bukan kenapa gue sama yang lain terlalu posesif sama Chaeyoung? Kita hanya tidak ingin Chaeyoung kembali mendapat cowok yang salah," ujar Irene menatap Limario dengan serius.

"Nuna tenang saja, gue janji tidak akan menyakiti Chaeng," ujar Limario tanpa ragu.

*
*

Sementara itu, Joy sudah berada didalam mobil bersama kedua orang tuanya. Dia juga sudah menjelaskan semua yang terjadi sehingga kedua orang tuanya setuju untuk ikut membantu.

"Oppa kamu itu benar benar keterlaluan," keluh Junghwa.

"Aku juga bingung sama Oppa aku itu," balas Yoonhee.

Tidak butuh waktu yang lama, mereka akhirnya tiba dimansion keluarga Park.

"Tumben kalian kesini. Ada apa?" tanya Ha-Won ketika mereka sudah berkumpul diruang tamu.

"Kebetulan sekali aku punya urusan disekitar sini makanya aku memutuskan untuk mampir kesini," jelas Yoonhee berbohong.

"Om, bisa aku ketemu sama Chaeyoung?" pinta Joy.

"Kamu ke kamar Chaeyoung saja. Tapi ingat, jangan macam macam!" tegas Ha-Won.

Dengan buru buru Joy berlari kelantai atas untuk ke kamar sepupunya itu.

"Apa apaan ini!?" gerutunya dengan kesal ketika menyadari ada dua orang pria yang berdiri didepan pintu kamar Chaeyoung.

"Siapa kamu?" tanya salah satu dari pria itu.

"Gue sepupu Chaeyoung. Biarkan gue masuk. Gue sudah meminta izin dari Om Ha-Won," ujar Joy.

Kedua pria itu saling tatap sebelum membukakan pintu untuk Joy.

Joy berdecih dengan pelan sebelum melangkahkan kakinya untuk memasuki kamar Chaeyoung.

"Chae," panggilnya menghampiri Chaeyoung yang meringkuk diatas kasur. Tidak lupa juga Joy menutup pintu lantas menguncinya agar tidak ada siapa siapa yang bisa mendengarkan perbicaraan mereka.

"Eonnie!" Chaeyoung langsung saja memeluk Joy dengan erat "Bawa aku pergi Eonnie. Aku tidak ingin tinggal disini," mohon Chaeyoung meneteskan air matanya.

"Chae, kamu tenang dulu ya. Eonnie sama yang lain lagi berusaha memikirkan rencana untuk membawa kamu kabur dari sini," ujar Joy mengusap air mata Chaeyoung.

Sacrifice of Love✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang