Semesta

1.4K 60 0
                                    

Happy Reading💖

Empat jam telah berlalu setelah dilaksanakannya akad suci pernikahan antara Devan Ghirafalio dan Lafanya Adyameca, saat ini seluruh tamu undangan tengah menikmati hidangan yang ada karena akad nikah yang dilanjutkan dengan acara resepsi sesuai permintaan mereka untuk dijadikan satu hari saja.

Devan dan Fanya tidak menikah seperti pasangan pada umumnya yang menikah karena telah jatuh cinta satu sama lainnya. Mereka menikah karena prrjodohan yang dilakukan oleh kedua orangtua nya.

Devan dan Fanya merupakan teman dekat, mereka satu tongkrongan dalam bermain, hingga saat teman-temannya mendapatkan kabar mereka akan menikah pada awalnya dianggap bercanda oleh teman-teman mereka.

"Van gue capek serius." Keluh Fanya.

"Gue juga cape sayang, tapi ya gimana ini acara belum selesai."

"Dih geli gue Van, gausa gitula."

"Hahahah iya iya."

Setelah selesai acara hari ini, mereka segera untuk memasuki kamar mereka di hotel itu dan segera beristirahat.

Sesampainya mereka di kamar, mereka segera bersih-bersih dan merebahkan badan mereka yang sudah kaku karena berdiri seharian.

"Devan lo sama Dania beneran udah selesai kan?" Tanya Fanya random.

"Iya kan udah lama juga selesainya, udah lo tenang aja sekarang i'm single i'm happy."

Celetukan Devan mendapatkan satu pukulan bantal dari Fanya.

"Single single, belum sehari nikah dah single aja lu."

"Eh iya salah, maaf yangg."

Lalu mendaratkan pukulan bantal lagi dari Fanya sebelum ia memunggungi Devan untuk tidur.

-

Siang ini Devan dan Fanya menuju apartment milik Devan, mereka telah memutuskan untuk tinggal bersama disana.

"Barang lo udah semua gak Van?" Tanya Fanya memastikan.

"Udah kok Nya, udah aman semua disini." Jawab Devan dengan menunjukkan ranselnya.

Karena tak puas dengan jawaban Devan, Fanya memilih untuk mengecek tiap sudut kamar hotel mereka.

"Idih simiwi kik nyi, Noh apa gasper lo ketinggalan di kamar mandi." Protes Fanya dengan melemparkan gasper pada Devan, dan hanya diberikan cengiran saja oleh Devan.

Setelah merasa sudah aman semua, mereka segera check out dan menuju ke apartment Devan. Apartment Devan jarang sekali digunakan olehnya karena ia memutuskan untuk lebih milih tinggal bersama keluarganya di rumah dibandingkan di apartment sendirian.

Devan membeli apartment ini karena untuk investasinya di masa depan, ia pikir nantinya akan berguna entah untuk dirinya sendiri ataupun untuk keluarga kecilnya jika ia sudah menikah. Sudah sejauh itu ternyata pemikiran seorang Devan.

"Wah besar juga apartment lo Van, tapi masih kosong banget ya ternyata." Ucap Fanya saat memasuki apartment dan melihat setiap sisi di apartment itu.

"Iya ini baru selesai dirombak juga sebulan ini, makanya gue belum ada isi apa-apa. Ya cuman perabotan inti doang."

"Lo mau belanja perabotan sekarang gak Nya?" Lanjut tanya Devan.

"Ayo boleh! Eh letak dikamar aja barangnya Van, biar langsung disusun nanti."

"Okey ayok."

Dengan pakaian yang sama seperti mereka pulang dari hotel tadi, Devan dengan kaos hitam dan celana joggernya berwarna army serta tak lupa boots kesayangannya. Dan Fanya yang memakai kaos panjang berwarna hitam, serta celana jogger juga yang berwana army dilengkapi dengan hijab pasmina kaosnya dan kacamata nya. Entah mereka sadar atau tidak saat ini mereka seperti pasangan yang memakai baju couple.

One Shoot (Salmon Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang