Happy Reading✨
Sore ini Abi dan Aza telah membuat janji bahwa mereka akan mengunjungi salah satu toko yang membuat kerajinan tanah liat. Dalam satu toko itu memiliki beragam aktivitas yang disediakan. Mulai dari membuat kerajinan dengan tanah liat, melukis, serta bermain air.
Azalea Kalisha nama aslinya, Ia selalu dipanggil Aza oleh orang terdekatnya. Ia memiliki teman seperjuangan sejak kuliah nya s1 hingga s2 yang selalu ada untuknya dimanapun dan kapanpun Abigail Galtero namanya, atau yang kerap kali dipanggil dengan Abi.
"Za dimana sih tempatnya, kita udah muterin tempat ini dua kali tapi gak sampai-sampai juga." Protes Abi.
"Gue juga engga tau, map nya si bilang dekat sini. Coba pela-pelan lagi bi bawa mobilnya biar gue ngeliat rukonya detail." Pinta Aza.
Akhirnya mobil yang dibawa Abi hanya berjalan dengan pelan, jika dilihat dari luar mobil ini akan kelihatan seperti sedang memantau sesuatu.
Security disana pun curiga dengan mereka, hingga mendekati mobilnya dan mengetuk jendela sopir.
"Ada yang bisa saya bantu pak?" Tanya security itu.
"Oh iya pak, tempat kerajinan tanah liat itu dekat mana ya pak?" Tanya Abi pada security.
"Bapak bisa lurus kedepan lagi, terus masuk sebelah kanan nanti bakal langsung ketemu kok itu pak, rukonya dia debelah kanan pak." Jelas Security, kemudian Aza dan Abi memberikan ucapan terimakasih sebelum meninggalkan security itu.
Mereka kemudian menuju kearah yang telah diarahkan oleh pak sopir, dan akhirnya mereka menemukan tempatnya.
"Oalah ternyata ada belokan tau disini Bi, kita ga keliatan karena ketutup sama mobil."
"Iya lagi ya."
Mereka kemudian segera turun dan menuju ke tempat itu, Terbilang sepi karena saat mereka datang ini merupakan jam bekerja.
Mereka ditawarkan beberapa paket dari kegiatan yang ada disana, namun mereka hanya mengambil kegiatan kerajinan tanah liat saja yang memakan durasi selama satu jam, dan setelah satu kali dua puluh empat jam hasil akhirnya baru bisa diambil.
Selama satu jam berkreasi akhirnya mereka selesai, dan besok mereka akan kembali lagi kesini untuk mengambil hasilnya yang sudah jadi.
"Sumpah keliatannya gampang, ternyata gak semudah itu ya tapi seru bangett." Reaksi Aza saat keluar dari tempat itu.
"Iyakan, gue jadi kepo gimana hasil akhirnya. Kalo enggak seperti bayangan gue gak lagi sih kesini."
"Kalo ngeliat testimoni hasil yang pernah kesini emang bagus bagus tau Bi, tuh liat." Ucap Aza sambil menunjukkan hasil akhir orang lain yang di posting dia sosial medianya.
Mereka segera memasuki mobil, dan menuju ketujuan selanjutnya yaitu makan.
"Btw akhir bulan ada konser tau Za, gas gak?" Ajak Abi.
"Yang ada Hivi itu ga si?"
"Iya kayaknya deh, line up nya juga bagus-bagus gue liat kemarin."
"Gue juga sempat liat waktu itu, mau ngajak lo kelupaan, ayo deh gass."
"Okey nanti gue cari tiketnya yaa."
"Okey kabarin aja ya dapat ga dapatnya wkwkwkwkw."
"Iya iyaa."
-
Aza saat ini tengah makan malam bersama Mama dan Papanya.
"Aza kamu mau sampe kapan main terus? Ingat umur nak." Sang mama yang mengkhawatirkan anak gadis satu-satunya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shoot (Salmon Story)
FanfictionKumpulan cerita FIKSI yang berbeda-beda tiap partnya. Bisa menjadi one shoot ataupun multi shoot. always happy ending🤝🏻 ---- love hate family friendship relationship