Different Us II

526 34 0
                                    

Happy Reading✨

"Mama lihat kamu sama Haris makin dekat aja nih." Ucap sang mama mendekati Aza yang sedang duduk ditepi kolam berenang

"Enggalah, biasa aja kok."

"Haris anaknya sopan kok nak, keliatannya juga."

"Baru juga sebulan Aza bareng dia Ma, tau darimana coba kalo anaknya baik, bisa aja dia nutupin kan. Kayak Abi tu barulah emang baik sifatnya." Jawab Aza dengan kakinya yang terus memainkan air.

"Kamu gak boleh gitu nak, Karena kamu sama Abi juga udah kenal lama kan kalian, beda sama Haris."

"Mama tau gak kalo dulu Bang Haris itu sempat dekatin aku sampai posisinya kegeser sama datangnya Abi."

"Jadi kamu dulu sempat dekat sama dia? Bagus dong kalo gitu."

Malas berdebat dengan sang Mama Aza hanya menganggukkan kepala nya saja.

'Tapi dulu itu Bang Haris yang ngeghosting Aza Ma dan tau-tau punya cewe lain. Sampai datangnya Abi yang selalu ada disamping Aza.' Batin Aza yang terus memandangi air di kolam berenang.

"Kamu jangan lama-lama di kolam ya nak, nanti masuk angin udah malam ini."

"Iya Maa, btw Papa kapan pulang Ma?"

"Besok mungkin."

"Ohh okey."

Panjang umurnya, dering handphone Aza berbunyi menunjukkan panggilan dari Haris, Aza bingung mengapa ia menghubungi nya di malam hari seperti ini.

Haris kemudian menghubungi Aza dan mengatakan bahwa ia ingin menemui sang Papa, karena Papa yang baru pulang besok, Aza menyuruh Haris untuk datang lusa saja.

'Kalo Bang Haris mau serius gue harus apa. Gue udah janji sama Mama Papa kalau ada orang yang datang gue bakal terima itu. Ya Allah berilah hamba petunjuk untuk menghadapi situasi ini.' Batin Aza, yang terus memandangi air kolam berenang.

-

Haris mengatakan jika hari ini ia akan menemui Papa kerumah. Namun Aza tiba-tiba saja mendapatkan pesan bahwa Haris tidak jadi untuk menemui papa nya hari ini, karena ada rapat mendadak yang harus ia hadiri.

Sebelumnya Aza juga membicarakan niat Haris ini kepada Mama dan Papa, dan mereka memiliki pendapat yang berbeda. Mama yang mengatakan kalau tidak perlu diperlambat niat baik seseorang, jadi kalau memang Haris memiliki niat baik, dipercepat saja. Sedangkan sang Papa berpendapat berbeda, Ia mengatakan untuk tidak perlu terburu-buru, jalani saja sambil terus saling mengenal. Karena pembahasan ini Kedua orangtuanya sempat berdebat panjang saat itu.

"Pa, Ma Haris katanya gak jadi kesini karena ada meeting tiba-tiba. Aza mau ke butik ya sekarang." Pamit Aza, ia tahu bahwa kabar ini bisa saja menimbulkan perdebatan lagi antara kedua orangtuanya.

Sesampainya Aza di butik, ia melihat keributan didalam butiknya.

"Maaf ini ada apa ya ribut-ribut di butik saya?" Tanya Aza mencoba menenangkan situasi, namun menit kemudian ia menjadi target dari orang yang membuat keributan di butiknya itu.

Aza tidak ingin ikut emosi ia segera mundur, dan menjauh dari perempuan yang sedang emosi itu. Ia memutuskan untuk menutup butiknya itu agar tidak membuat keramaian.

"Kesini lo Azalea, dasar perebut cowo orang!" Ucap perempuan itu, dan membuat Aza sendiri bingung. Cowo siapa yang dia rebut? sedangkan pacar saja ia tidak punya.

"Jaga bicara anda ya, Mohon untuk berbicara dengan jelas siapa maksud anda cowo yang saya rebut itu? Karena saya merasa kalau saya tidak memiliki cowo saat ini." Ucap Aza tegas.

One Shoot (Salmon Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang