16 - Dia, Alana

1.8K 143 3
                                    

🧸🖤Komen dan Vote nya jangan lupa! Dan juga, tandain kalo ada typo ya!!💕
🧸Selamat membaca🧸

❥❥❥

Sudah pukul delapan malam, Alana baru memasuki kamar setelah berbincang ringan dengan orang tuanya di ruang tengah. Ia mengambil ransel lalu melangkah dan duduk bersila di atas ranjang.

Dengan senyum manisnya itu, Alana mengeluarkan sebuah dream book pemberian dari Elio. Menarik nafas panjang lalu membuka lembaran pertama.

Matanya menelusuri setiap kalimat yang tertera di kertas itu. Halaman pertama dengan judul

Dia, Alana Grayce

Dia Alana, perempuan cantik yang mengulurkan tangannya untuk berkenalan di tanggal 14 February pagi. Dia cantik, cuma sedikit berisik, tapi gue suka.

Alana tanpa sadar tersenyum membaca lembaran dream book yang Elio berikan kepadanya. Tangannya kembali membuka lembaran selanjutnya

Keindahan itu, ternyata Alana.

Gue suka rambut Alana yang bergelombang indah. Gue suka senyum Alana, ternyata semua tentang Alana gue suka.

Alana itu... indah.

Lembaran selanjutnya

Masih tentang Alana.

Hari ini Alana merawat gue. udah seperti ibu serta istri untuk gue. gue suka dia khawatirin gue, tapi gue gak mau bikin dia khawatir
jadi gimana Alana?

Alana terkekeh kecil membaca nya, matanya beralih di kalimat yang Elio tulis memakai huruf kapital.

PESAN UNTUK ALANA!

LAN, GUE GAK SUKA LO DEKET DEKET BARA SI BAKTERI ITU. TAPI GUE GAK TAU MAU GIMANA BILANG ITU KE LO LANGSUNG. JADI GUE TULIS DISINI LAN.

Tawa Alana pecah membacanya, "Bakteri itu Bara ya?" Tanya nya sendiri.

Orang tua Alana baik, sama seperti anaknya. selama satu bulan sama mereka, gue jadi tau rasanya berkumpul sama keluarga. terima kasih Alana;)

Alana, lo cantik.

Alana, lo itu dunia gue.

Alana juga cinta pertama dan terakhir gue.

Bahagia selalu ya Lan.

Sebenarnya masih banyak lagi tulisan Elio yang tak Alana baca karena ia sudah tidak sanggup lagi membaca dan mengundang geli diperutnya. Terakhir, ia membaca surat yang di lipat di halaman pertengahan buku itu.

Tertera disana Elio menyuruh Alana membacanya. Alana membuka selembar kertas itu, berisi pesan...

Besok, temuin gue di rooftop di jam istirahat pertama, Lan.

Alana mengerutkan dahinya samar, "Tumben banget ngajak ke rooftop?" Gumamnya.

Gadis itu menaruh dream book milik Elio di atas meja belajar, lalu melangkah kembali ke ranjang, berbaring dengan perasaan senang yang memuncak. Bagaimana tidak? Hanya karena tulisan tangan Elio, gadis itu seperti akan terbang dibuatnya.

Alana suka ini, seperti ada kupu-kupu berterbangan di perutnya, senyum itu tak pernah luntur sedari membaca, dia merasa dirinya istimewa di hidup Elio.

Alana memejamkan matanya, tak sabar menunggu hari esok yang ia sendiri tidak tahu akan terjadi seperti apa. Semoga ada kebaikan yang selalu menyertai setiap harinya, dan juga Elio.

❥❥❥

Sma Atlanta

Para murid sudah berdatangan termasuk Alana dan Elio yang baru menginjakkan kaki di kelas mereka. Sedikit heran karena seiring mereka berjalan Elio sepertinya tidak banyak omong hari ini.

"Lan, lo udah baca?" Tanya Elio bersamaan dengan mereka duduk di bangku.

Alana mengangguk, tak melepaskan tatapan nya dari Elio di sampingnya.

"El" panggil Alana

Elio menoleh, menaikkan sebelah alisnya tanda bertanya

"Gue, indah ya?" Tanya Alana. Pertanyaan yang sedari pagi yang ingin ia tanyakan namun urung ketika melihat Elio tak banyak berbicara.

"Definisi sempurna itu lo, Alana. Lebih dari indah" jawab Elio serius.

Alana tak berkedip mendengarnya. Apa ia tak salah dengar? Dirinya, sempurna? Ya, Elio berhasil mengambil hatinya sekarang.

Kringg!!!

Pelajaran pertama akan segera dimulai, guru memasuki kelas tak lupa mengucapkan selamat pagi sebelum memulai pelajaran. Pelajaran matematika adalah mata pelajaran yang Alana benci. Dan yah, sekarang matematika!

Lima menit lagi istirahat setelah otak bekerja dengan kerasnya. Elio mengangkat tangan, meminta izin untuk ke toilet, tak lupa mengatakan pada Alana saat istirahat ia akan menunggu gadis itu di rooftop.

Yang ditunggu-tunggu Alana akhirnya tiba, dimana bel yang berbunyi menandakan istirahat. Ia tidak ikut ke kantin saat Mira dan Agatha mengajaknya.

Alana melangkah lebar menuju rooftop. Tiba di pintu rooftop yang tertutup, Alana membukanya perlahan, dan melihat punggung tegap Elio yang duduk membelakanginya seraya memangku gitar.

"Elio" panggil Alana sembari berjalan mendekat.

Elio menarik sudut bibirnya melihat kedatangan Alana. "Duduk Lan" suruhnya

Alana pun duduk, tepat di hadapan Elio. Ia melihat gitar itu "Mau nyanyi?" Tebak Alana. Yang seratus persen benar.

"Gue mau nyanyi lagu ini buat lo. Kalo suara gue jelek jangan diketawain" pesannya.

Alana mengacungkan jempolnya, mulai mendengar petikan gitar yang di mainkan Elio, mengalun indah di telinga Alana, ditambah suara beratnya saat bernyanyi.

Elio memandangi Alana lekat "Baby I'm... dancing in the dark, with you between my arms... barefoot on the grass, listening to are favorite song I have faith in what I see... now I know I have met an angel in person, and see looks perfect...

Prok prok prok

Alana bertepuk tangan kala Elio selesai bernyanyi. "Suara lo bagus" nilainya.

"Lo suka?" Elio bertanya, sembari menyandarkan gitarnya di dinding pembatas rooftop dan beralih melihat objek yang memanjakan mata, yaitu Alana.

Alana mengangguk antusias sebagai jawaban

"Lagu perfect yang gue nyanyi buat lo, yang berarti sempurna." Elio berucap serius tak mengalihkan tatapannya dari manik mata indah Alana

"Gue tau, perfect kan artinya sempurna" balas Alana

"Lagu sempurna gue nyanyiin buat orang yang sempurna"

Alana sempat memberi jeda untuk bereaksi dalam ekspresi, detik setelahnya ia mengukir senyum manis, tak bisa mendapat kata-kata lagi. Sialan, Elio selalu bisa membuat perasaannya tak karuan

Elio merogoh saku celananya, mengambil cincin. Tanpa aba-aba meraih tangan Alana, memasangkan cincin itu di jari manis Alana. Membuat gadis itu mematung dengan perlakuannya yang tiba-tiba

"Gue gak butuh persetujuan, hari ini kita pacaran Alana"

-To be continued-

World's NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang