Chapter 4

126 9 1
                                    

Di esok hari, pagi yang lumayan cerah. Matahari terbit dari arah Timur, akan sangat berbeda jika matahari tiba-tiba terbit dari arah Barat. Hari ini hari minggu.

"Zzzzzzz, izhanaa syang... Zzz" (name) sedang bermimpi.

Viona yang tidur sampingnya terbangun, anak ini kalau mengigau tak pernah mengecilkan volume. Viona ingin sekali memberi mulut (name) dengan kaos sikil.

Translete:
Sikil= Kaki.

"(Name), bangun. Udah pagi. Jangan ngimpi terus lu. Betah amat." Viona terus mencoba membangun (name) yang makin lama, mimpinya makin aneh.

"Zzzz... Izhanaaa... Pelan pelan.. Zzz"

Viona yang sedang menggoyangkan badan (name) sontak membelalakan matanya. Batinnya tidak bisa berhenti beristighfar.

"ASTAGFIRULLAH (NAME), BANGON!! JANGAN MIMPI ANEH ANEH WOY!!" Teriak Viona tepat ditelinga (name).

(Name) yang kaget langsung berdiri sambil berpose ala kungfu.

"WAHHH!! SIAPA?!?!" Kaget (name) yang masih mengumpulkan nyawa, lebih tepatnya masih setengah sadar.

Viona memijit pangkal hidungnya. Gak di irl, gak di ISEKAI, sama aja. Sama-sama punya mimpi kecap.

Translete
Kecap= 👉👌

You know lah :v

"Mandi sono, kemarin pagi lu gak ada mandi. Cepet mandi!" Tegasnya pada (name) yang sedang menggaruk pinggangnya.

Aduh, kebiasaan author nih.

Viona melihat (name) yang berjalan menuju kamar mandi, jalannya seperti di game wobbly life. Aneh.

Viona masuk kekamar kakaknya. Tidak ada. Sepertinya sudah pergi dengan pendiri Toman? Ralat, maksudnya teman-temannya.

Viona gak perlu mandi, soalnya tadi malam udah. Hemat air. Tapi lain lagi kalau kamar mandinya sudah dihuni (name).

"(Name)! Udah belum mandinya!! Lo udah di kamar mandi setengah jam loh! Makanannya keburu dingin atuh!" Celoteh Viona dengan pintu kamar mandi. Guna agar (name) bisa mendengar.

Tapi, bukan (name) namanya kalo gak congek :v.

"ASSALAMU'ALAIKUM DUNIA TIPU TIPU! SIAP BERAKTIVITAS." Teriakan (name) secara tiba-tiba itu hampir membuat telinga Viona seakan tuli.

"Terima lagi, gw ambil Mikey lu." Ancam Viona yang lanjut memakan sarapannya.

Viona mengisyaratkan untuk memakai baju dulu lalu makan. (Name) dengan mager melaksanakannya, bajunya emang anak rumahan, tapi lakik kayak Viona. Ya, kata Pachin (kakaknya) mereka lebih cocok memakai pakaian lelaki daripada daster.

"Masak apa?"

"Masak kare, lagi mager masak yang ribet soalnya." Balas Viona yang menyelesaikan sarapannya.

(Name) memakan sarapannya sambil meng scroll tiktok di ponselnya. Sebenarnya lebih nyari husbunya dibanding nonton doang. Yaiyalah, (name) gituu.

"Mau pergi ketempat nii-chan? Saha tau lu mau liat husbu elu ye kan." Viona berujar saat selesai mencuci piringnya.

(Name) menghentikan acara makannya sebentar. Aneh. Ia mengerutkan dahinya seperti nenek yang sudah bau tanah. Heran, kenapa tiba-tiba Viona memberikan saran seperti itu?

Ah, ia teringat sesuatu.

"Tumben nyaranin~ biasanya mah ogah ogahan~ oh, apa jangan jangan karena ada Kazutora ya~" Goda (name) membuat semburat merah ala tsundere muncul.

|| we are ᥴᥱgᥲᥒ || Tokyo Revengers x Readers ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang