RUANG??

668 31 9
                                    

“oke to the point,gue mau lo jadi pelayan gue malam ini,dan melayani semua orang yang ada didalam sini”.ucap raden memberitahu permintaan pertama pada gista

“apa?? Jadi pelayan,Sorry tapi gue ga serendah itu”.ucap gista yang terkesan menolak terhadap permintaan yang keluar dari bibir raden saat itu

“udah gue tebak,lo emang sepengecut itu buat menepati janji yang lo buat sendiri aja lo gabisa”.lanjut raden dengan posisi kaki yang beberapa kali melangkah membelakangi gista

“tapi permintaan lo ini sangat kurang ajar menurut gue,jadi apa salahnya gue membela harga diri gue sendiri”.sahutu gista plagi

Mendengar penuturan gista barusan raden mengangkat satu alisnya seperti terheran-heran karena dalam kalimat yang gista tuturkan itu terdapat dua kata yang menurutnya memiliki makna lain dan keluar dari permintaan yang ia berikan
“kurang ajar??”

harga diri??”

“gue seperti menemukan makna lain yang tersirat dalam kalimat yang lo ucapkan barusan.....heh gue ga sebej*d seperti yang ada diotak lo,emang pikiran lo aja yang selalu negative tentang gue”.lanjut raden menanggapi kalimat yang gista ucapkan itu

“ya terus maksut lo apaan??”.tanya gista dingin pada raden

“gue mau lo jadi pelayan gue ,dan saat gue menyuruh lo buat memberikan gue sesuatu lo harus mau buat melakukan apa yang gue suruh”.jelas raden

Mendengar penuturan raden gista memutar kedua bola matanya malas mengapa tidak,karena yang biasanya ia yang dilayani sekarang berbanding terbalik dirinya lah yang harus menjadi pelayan dimalam yang menurutnya sangat sial itu

“lo mau apa??”.tanya gista

“gue mau lo ambilin gue minuman didapur”.ucap raden yang terkesan memerintah

“gue temenin gis,disana banyak tikus soalnya”.ucap rey tiba-tiba yang terkesan seperti sedang mencari perhatian pada gista dengan posisi badannya yang mulai berdiri

Raden yang melihat salah satu anggotanya itu selayaknya ingin menjadi seorang pahlawan hanya terkekeh yang sepertinya dirinya sudah tau tujuan rey untuk mencari perhatian pada gista

“aelah rey rey pinter amat lo ngerayu cewe”.seru arie sedikit meledek

biarin iri bilang bos….ayo gis”.ujar rey menanggapi ledekan dari arie dan kemudian mengajak gista meuju dapur untuk mengambilkan minuman untuk raden

“dimana kak dapurnya??”.tanya gista pada rey kebingungan karena memang baru pertama kali ia berkunjung ke tempat itu

“ikut gue yuk”.ajak rey yang kemudian mulai melangkahkan kakinya berjalan didepan dan diikuti gista dibelakangnya 

Rey dan gista itupun berjalan menuju dapur yang dipandu oleh rey didepan karena memang gista sangat kebingungan melihat satu persatu sisi ruang yang ada disana,namun saat gista ingin melangkahkakn kakinya lagi pandangannya terfokus pada sebuah ruangan yang terlihat seperti sangat misterius dan rahasia karena pintunya yang tergembok serta ruangan itu berada dipaling ujung dengan pencahayaan yang redup

Rey dan gista itupun berjalan menuju dapur yang dipandu oleh rey didepan karena memang gista sangat kebingungan melihat satu persatu sisi ruang yang ada disana,namun saat gista ingin melangkahkakn kakinya lagi pandangannya terfokus pada sebuah rua...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DIA RADENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang