RINDU??

887 86 29
                                    

~42~

lanjutan bab 41 udah ada yaa..
tandai bagian yang typo ya gais

maaf guys upload nya malem
kalian udah pada tidur ya??
good night ya...

WARNING!!
cermatlah dalam membaca cerita ini
karena terdapat kata kasar didalam
ceritanya

happy reading
*
*
*
*
*

******

kini diruangan itu hanya tersisa mia,adara dan gista setelah kelima inti wolves itu pergi meninggalkan ruangan itu untuk pulang

"cepet sembuh sayang".ucap mia sembari mengusap lembut pipi putranya

gista yang melihat pemandangan didepannya rasa iri sedikit menyelimuti hati dan pikirannya karena bisa melihat ketulusan dan kasih sayang dari seorang seorang ibu yang jarang sekali ia sendiri merasakannya karena orang tuanya yang bolak balik harus keluar kota dengan urusan pekerjaannya

"bohong kalau gue bilang nggak iri dengan ini".batin gista

adara yang duduk disofa ruangan itu sedangkan mia dan gista berada duduk disamping brankar raden,adara yang sejak dari tadi sibuk dengan ponselnya kini teralihkan karena perutnya yang berbunyi "bunda kekantin dulu yuk,adara laper".rengek adara

"astaghfirullah bunda sampai lupa kalau anak bontot bunda belum makan malam ya".ucap mia sembari berjalan mendekati adara yang duduk disofa

"sebentar sayang,kita tunggu papah dulu buat gantian jagain kakak kamu,"lanjut mia sembari mengusap lembut rambut putrinya


melihat adara yang merengek karena merasakan lapar namun reza yang tak kunjung datang untuk menggantikan posisi untuk menjaga raden gista kemudian berinisiatif untuk memberikan solusi untuk itu "eh tan,kalau tante sama adara mau makan dulu gapapa biar raden aku yang jagain".ujar gista

"tapi kamu juga harus makan dulu nak,kamu juga belum makan malam kan??,"tanya mia pada gista

"aku nanti aja tan belum laper soalnya,"

"beneran nggak ngrepotin kamu??,".tanya mia lagi karena tak enak hati jika gista harus menjaga raden diruangan itu sendiri

"ya enggak lah tan aman,".ujar gista sembari mengacungkan jari jempolnya kearah mia dengan senyum manisnya

mia membalasnya dengan senyuman pula dan langsung berdiri dari posisi duduknya karena adara yang sudah mulai merengek disampingnya "ayok sayang,".ajak mia mengulurkan tangannya kearah adara untuk menggandegnya

"yaudah kalau gitu kita tinggal dulu ya,kamu mau titip buat dibeliin apa??,".tanya mia

"gausah tan makasih,"

"titip raden sebentar ya,".ucap mia

gista mengangguk pelan menyetujui ucapan mia "siap tan,"

mia dan adara yang kemudian berjalan keluar meninggalkan ruang rawat itu dengan menyisakan raden dan gista didalam ruangan itu

gista yang sesekali memandang wajah laki-laki disampingnya bahkan saat memandang wajah itu terlintas dipikiran gista rasa penyesalan kalau saja waktu itu dia mengangkat telfon panggilan dari raden mungkin kondisi raden tidak akan separah sekarang

DIA RADENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang