RUANG RAWAT

826 75 24
                                    

~BAB 41~

Kini raden yang sudah dipindahkan dan berada diruang rawat setelah beberapa jam berada diruang ICU kini hanya beberapa alat yang terpasang dibadannya dari sekian banyaknya alat yang tadi dipasang di ruangan sebelum ini

mia,adara dan gista masih setia mendampingi raden disamping brankar itu dengan posisi badan mereka yang duduk dikursi

dan kelima inti wolves duduk disofa didalam ruangan itu karena ruang rawat raden kali ini terbilang VIP sehingga kamar itu terdapat fasilitas yang kamar rawat lain belum tentu ada

mereka berlima sibuk dengan ponsel digenggaman tangannya masing-masing namun tiba-tiba perhatian itu terpecah karena terdengar suara...

kruckkk kruckkk~

arie yang mendengar suara seperti cacing yang sedang kelaparan itu langsung nyolot langsung ngomong tanpa aba-aba "keroncongan perut sape ni??"tanya arie

yang awalnya hanya arie lah yang menyadari suara itu berasal dari perut salah satu diantara mereka kini mereka bertiga affan,vino,dan angga yang langsung mengerti dan tidak mau kalah untuk dituduh "yang pasti bukan gue ya".ujar angga

sudah terlihat jelas bukan setelah arie,affan,vino,
dan angga siapa yang tersisa dan..."suara perut gue kenapa!! laper banget gua".seru rey mengaku dengan sendirinya

mereka yang sebenernya udah tau kalau itu berasal dari perut rey namun jiwa kejahilannya mereka berempat yang meronta-ronta ingin menjahili rey
"santai dong,heran kalo laper hawanya emosi mulu loh".ujar vino

"iya gue juga laper banget lagi".ucap affan dengan satu tangan yang memegang perutnya

"kantin dulu yuk,isi amunisi".ajak arie

tanpa basa-basi rey yang langsung berdiri semangat mendegar ajakan arie untuk kekantin dan kemudian tangannya yang ditarik oleh arie "heh mau kemana loh??"

badannya yang hampir terjungkal kebelakang karena geretan tangan dari arie rey sedikit kesal pasalnya tadi arie lah yang mengajak untuk pergi kekantin namun sekarang malah bertanya ingin pergi kemana "loh gimana sih,katanya mau kekantin".ucap rey kesal


"loh pikir sopan langsung nyolong gitu,izin sama tante mia dulu peak".ujar arie

"hekhh yaudah buru".ucap rey sedikit kesal

mereka berdiri dari duduknya berjalan mendekati ketiga perempuan itu disamping brankar "Tan kita izin bentar ya mau kekantin dulu".ucap affan

"oh iya, kalian kalau mau pulang dulu gapapa besok kalian juga sekolah kan??".ucap mia

"gapapa tan,kita besok bisa izin dulu buat jaga raden".ucap arie

"nah iya tan besok kita izin aja".sahut rey dengan semangat

"aelah si badut bilang aja loh males sekolah kan".imbuh angga

Mia yang langsung tak setuju dengan ucapan Affan tadi karena kelima inti wolves itu juga tidak mungkin meninggalkan kewajiban mereka sebagai pelajar "jangan izin dong, gapapa biar raden tante aja yang jagain kalian pulang dulu aja gapapa"

"beneran tan??".tanya vino

"iya gapapa,lagian papanya raden nanti juga kesini kok"

"yaudah deh tan,tapi kita mau kekantin dulu tante adara sama gista mau titip apa gitu nggak??".tanya rey

"gausah nanti kita bisa kesana sendiri aja,makasih ya".ucap mia dengan senyumannya

"okelah kalau gitu tan"

melihat gista yang duduk tegap memandang kosong tubuh raden yang tarbaring diatas brankar itu tak tahu apa yang gista pikirkan saat itu,yang kemudian mia langsung membuyarkan pandangan kosong gista "gista kalau mau pulang dulu gapapa, besok juga sekolah kan??"

wajah gista yang kini dihadapkan ke mia "oh gista pulang nanti aja tan,nemenin tante sama adara dulu disini".ucap gista

"kamu nggak dicari sama orang tua kamu??".tanya mia

"nggak tan aman,lagipula mama papah lagi diluar kota"

rey tersontak kaget sedikit kecewa karena yang awalnya sudah terlintas dipikirannya untuk pulang bareng dengan gista namun sebelum ditawarkan malah sudah tertolak "yah gista baru juga mau nawarin jok belakang gue,yaudah deh gapapa lain kali aja"


"aelah mundur wir saingan loh bos loh sendiri".seru arie terkesan mengejek dengan satu ujung bibir yang ditarik keatas

mendengar ejekan arie rey yang langsung ingin menabok pipi laki-laki itu dengan raut wajah yang ditekuk "yee eh loh kalau berani ngomong gitu didepan raden langsung dah gimana berani ga??".tantang rey

melihat arie yang hanya berdiam diri tak menanggapi ucapan nya rey sudah langsung faham bahwa arie tak mungkin berani untuk melakukan tantangan yang diberinya "nggak berani kan loh"


Stttttt!!

peringatan dari wakil affan membuat mereka terdiam menghentikan perdebatan yang sudah seperti tom and jerry itu

"yaudah kalau gitu kita sekalian mau pamit tan". pamit affan sembari menyodorkan tangan kanannya untuk bersalaman dengan mia

kemudian diikuti arie,angga,rey,dan yang terakhir vino bergantian untuk bersalaman dengan mia "kalau ada apa-apa kabarin ya tan".ucap vino

"iya makasih ya,hati-hati jalan pulangnya".ucap mia dengan intonasi sedikit keras karena mereka berlima sudah berjalan menuju pintu keluar

mereka yang sudah mulai berjalan kearah pintu keluar dan rey yang menoleh kearah mia "iya tan aman".seru rey 










next ga nih??
jangan lupa follow vote and komen ya biar aku lebih semangat buat bikin ceritanya 🙌🏼

DIA RADENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang