☁ happy reading ☁
☁
9 tahun yang lalu
Faris tengah menyetir mobil ditemani Cakrawala di sampingnya yang tengah memegang mainan robot. Mereka berdua tengah dalam perjalanan untuk menjemput Maria dan Angkasa.
"Pah, nanti Cak mau beli mainan yaa," pinta Cakrawala sembari memandang Faris penuh harap.
Faris tersenyum. Ia menoleh sejenak menatap anak laki-lakinya.
"Kamu kan udah kelas 2 nak. Masa beli mainan lagi?"
Cakrawala yang mendengar hal itu seketika cemberut.
"Iyaa. Tapi kan aku pengen punya mainan robot terbaru. Temen sekelasku aja udah punya paa. Cak juga mau. Yaah, boleh yaaa," bujuk Cakrawala lagi. Demi robot keluaran terbaru, pemuda kecil itu akan merengek sekalipun.
Faris terkekeh gemas. Tangannya terulur mengusap rambut legam Cakrawala.
"Iyaa. Nanti papa beliin. Tapi sama kak Asa yaa. Nanti pas pulang kita beli." ujar Faris mengiyakan. Asa ialah Angkasa, anak sulungnya.
"Horeee. Yess, akhirnya Cak punya robot baruuu!" seru Cakrawala senang. Di kursinya, ia berjingkrak senang.
Faris tertawa melihat tingkah gemas anaknya. Meski sudah kelas 2 sd, anak laki-lakinya itu masih tetap saja menggemaskan sama saat ia masih bayi.
Dari kejauhan lampu lalu lintas berubah warna menjadi merah. Semua mobil berhenti untuk menunggu oergantian warna berikutnya.
Drrt drrt drrt
Ponsel Faris bergetar tanda panggilan masuk. Lelaki itu lalu mengangkatnya.
"Haloo mahh,"
"Udah dimana paa?"
"Iya ini udah deket kok. Lagi nunggu lampu hijau,"
"Ooh iya kalau gitu pa. Mama tunggu."
"Iya ma."
Tut.
"Itu mama ya pa?" tanya Cakrawala.
Faris mengangguk.
"Iya nak."
Cakrawala mengangguk mengerti. Lelaki kecil itu mengedarkan pandangannya ke sekeliling.
Tak sengaja matanya tertuju pada sebuah toko mainan yang tak jauh dari tempatnya berada. Dari luar toko yang di halangi oleh kaca tembus pandang, Cakrawala bisa melihat robot yang diinginkannya terpajang disana.
"Pa!! Itu robot yang Cak mauu. Kita beli sekarang aja paa," seru Cakrawala sembari menggoyangkan lengan Faris.
Faris menoleh menatap toko yang Cakrawala maksud.
"Kan udah janji tadi pas pulang aja. Nanti yaa,"
"Iiih paa, nanti kalau kehabisan gimana?? Cak mau nya sekaranggg," rengek Cakrawala lagi. Masih dengan menggoyangkan lengan Faris terus-menerus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja bersama Cakrawala [HIATUS]
Novela JuvenilSetiap orang mempunyai badai dan pelanginya masing-masing. Begitu juga dengan Cakrawala. Pemuda dengan segala pesonanya tapi nyatanya menyimpan luka yang amat dalam. Hingga Senja datang. Mewarnai dan menghangatkan hidup Cakrawala yang penuh abu-a...