☁ happy reading ☁
☁
Ada apa?
Ketiga manusia itu sama-sama terdiam.
"Kenapa nak?" pak satpam bertanya heran. Tak mengerti mengapa Cakrawala menyuruh mereka meninggalkannya.
Cakrawala tak menjawab. Ia masih dalam keterdiamannya. Tak berani menatap kedua orang didepannya itu.
Senja terdiam sejenak. Dilihatnya kedua tangan Cakrawala mengepal kuat. Seolah menahan gejolak dalam hatinya.
Matanya lantas beralih menatap wajah Cakrawala. Wajah lebam itu memandang sendu ke arah lain.Senja mengerti. Cakrawala sepertinya butuh waktu. Gadis itu lantas menepuk pundak pak satpam pelan.
"Pak, bapak lanjutin aja pekerjaan bapak. Biar saya aja yang bawa dia ke uks nanti," pinta Senja pelan.
Kening pak satpam mengerut.
"Gapapa nak? Bisa sendiri?"
Senja mengangguk. Meyakinkan pak satpam.
"Bisa pak. Dia temen saya kok." jawab Senja sembari tersenyum.
Pak satpam nampak berfikir sejenak. Ia lantas mengangguk demi melihat Cakrawala tengah menatap Senja.
"Ya sudah. Tapi panggil bapak kalau ada apa-apa."
Senja mengangguk.
Pak satpam lantas berdiri dan berbalik turun dari rooftop.
Sepeninggalan lelaki paruh baya itu, kedua remaja yang ada disana sama-sama terdiam.
Senja melepaskan tas yang tersampir di bahunya. Membuka resleting dan mengambil sesuatu dari dalam sana.
"Sejak kejadian di pantai dulu, gue jadi bawa saputangan juga kemana-mana. Cuman..haha saputangan gue warnanya pink," celoteh gadis itu sembari menyodorkan saputangan warna baby pink kepada Cakrawala.
Cakrawala terhenyak. Memandang diam saputangan yang ada di depannya itu. Ia beralih menatap gadis manis di depannya yang tengah tersenyum kecil padanya.
Merasa tak ada pergerakan, Senja memberanikan diri meraih tangan Cakrawala yang sedari tadi mengepal. Lantas membukanya pelan dan meletakkan saputangannya di sana.
"Lo bersihin dulu luka lo. Nanti kita sama-sama ke uks buat obatin," ucap Senja sembari berdiri dan memungut satu persatu isi tas Cakrawala yang di hamburkan Vior dan teman-temannya.
Cakrawala masih terdiam. Matanya mengikuti pergerakan Senja yang sibuk memungut barangnya. Ia kemudian beralih menatap saputangan yang berada di genggamnya. Lama ia menatapnya, hingga akhirnya ia pakai untuk membersihkan luka yang ada di wajahnya.
Pemuda itu meringis pelan kala mengusap darah yang ada di sudut bibirnya. Bagian itu yang terasa amat sakit. Belum lagi pipinya yang semakin biru akibat bogeman Vior. Pipi yang sama di tampar oleh papanya.
Senja mendekat membawa tas hitam Cakrawala yang didalamnya sudah berisi barang-barang pemuda itu.
"Ini," gadis itu meletakkan tas tersebut di samping pemiliknya.
![](https://img.wattpad.com/cover/344320426-288-k444025.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja bersama Cakrawala [HIATUS]
Novela JuvenilSetiap orang mempunyai badai dan pelanginya masing-masing. Begitu juga dengan Cakrawala. Pemuda dengan segala pesonanya tapi nyatanya menyimpan luka yang amat dalam. Hingga Senja datang. Mewarnai dan menghangatkan hidup Cakrawala yang penuh abu-a...