Part 27

16 2 0
                                    

B
"S bangun, bangun S. Sadarlah."








S
"emmhh..."
memegang tangan B dengan pandangan tak bisa di artikan.








B
"ayo, cepat kita pergi. Aku akan membantumu. Tetaplah sadar S. Naik.. yakk, kalian bantu aku.."





Flashback





B
"kalian, jika kita terkepung siapkan helkop di atap gedung ***, tunggu aba² ku untuk menyerang, selamatkan appa S terlebih dahulu, jangan apa²kan dia, kurung dia jika memberontak."






T
"Baik tuan."







B
"kalian harus menyebar bersama saat Top membawa anak buah nya. Itu akan mempermudah kita untuk membereskanya. Tetaplah hati²".








B
"panggil temanmu yang di swees untuk membersihkan rumah yang disana, untuk berjaga²."








T
"baik tuan"




Flashback off








T
"baik tuan. Tuan ayo. Duduklah disini.."







S
"a-aahhh.. dimana appaku ??"







Appa
"appa disini kooky. Bertahanlah.."








B
"maaf permisi. aishh.. bajingan itu. Bertahanlah S."

B melihat dokter sekilas. Melihat nya sedikit panik dia tidak jadi minta bantuan.





B
"Jungkook-a, aku tidak memiliki alcohol !!"








S mengerti apa yang dimaksud B.
"lakukanlah. Aku percaya padamu Hyung."







B
"tahanlah sebentar."








Appa
"apa yang kau lakukan ??"







S
"a-aahh.."
memegang tangan appa untuk meyakinkannya kalau dia tidak apa².






30 menit sudah. Jahitanya sudah selesai. Dari luka tusuk perut hingga tembakan di lengan nya.








B
"minumlah,."








S
"emhhh.. kau tak sedang membunuhku kan ???"
meminumnya







B
"yaa. Aku melakukanya.. matilah kau sudah membuatku khawatir. Bagaimana bisa kau nekat tanpaku tadi. Beruntung kau tidak mati konyol ditangan nya."







S
"nyatanya aku berhasil melakukanya. makasihh."
Tertawa







B
"jangan tertawa, diam. Jangan banyak bergerak. Istirahatlah. Dan kau lihat bagaimana appa khawatir tadi, aku tidak jadi minta bantuanya tadi. Kau berhutang padaku."








S
"iya , ku akui. Aku banyak berhutang padamu. Jangan mengomeliku lagi."







B
"bagus jika kau sadar. Tidurlah."
Melihat suhu badanya.








Appa
"makasih nak."








B
"sama² appa. Dia adikku yang keras kepala. Tidak, dia sudah ku anggap adikku. Seharusnya akulah yang berterimakasih pada mu sudah mau merawat adikku."





In call.

...
"Hallo, sayank.."


B
"hallo, A. Sebentar lagi aku dan S sampai sekitar 30mnt.an. apa kau di rumah ??"


A
"aku sedang di luar. Akan ku usahakan sudah sampai dirumah lebih awal."

B
"baiklah, hati²lah."


A
"okk sayank. Tumben kau dan S pulang tidak memberitahuku lebih awal !! Apa terjadi sesuatu ??? Aku har..."
belum selesai bicara sudah di jawab.

B
"iya, aku baik² saja, tapi tidak dengan S."


A
"baiklah aku akan pulang sekarang."


TITTTT.

And call.


B
"jang... Hallo.. hallo... Yaaakkk... Orang ini.."





S
"hheemmm..."
tertawa.
"dia sangat mirip denganmu.. selalu tidak peduli dengan diri nya sendiri. Seharus nya kau tak bilang seperti itu padanya tadi."








B
      "anniii... kita bertiga memang mirip, karena kita tumbuh besar bersama sejak kecil. Bahkan tanpa kau bicarapun aku tau semua yang ada dikepalamu dan apa yang kau mau.."







S
      "setidak nya kau dan aku masih hidup saat ini. Kita tidak mati konyol di tangan Top. Bahkan dengan orang kita yang minim."
Tertawa tak percaya.








B
     "yaaa,, jika di fikir lagi itu seperti mustahil untuk melawanya dengan keadaan kita yang seperti ini. Sebuah keajaiban. Tapi kau berhasil bermain dengan anak buah mereka. Kau lebih awal bergerak, dan aku menyukainya. Kita bisa tau apa yang akan di lakukan Top, karena kita sudah terlalu lama bekerja bersamanya. Itu mempermudah pergerakan kita. Semua strategi pergerakannya sangat mudah terbaca. Karena strategi itu kita yang memulainya."
Tersenyum.








S
     "ya,, kau benar. Kita bertiga yang selalu di panggil ketika ada klien. Kita yaang selalu di paksa menyusun strategi dari awal hingga akhir. Tanpa ada kesalahan. Atau nyawa kita yang jadi taruhanya. Dan aku muak dengan itu."










B
    "kau benar, dari itu aku lebih memilih hidup terpisah dengan mereka, dan memiliki rumahku sendiri. Kadang mereka datang menemuiku atau aku sendiri yang datang. Kita sudah sangat terlatih untuk bertahan hidup seperti ini selama ini bukan."







S
"hmmm.."







T
"tuan, kita sudah sampai.."

LOTUS (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang