3 👻

105 15 10
                                    


Yook kasiiih bintang nya jangan lupaa yoook , bisa yoookk ⭐




.
.
.
.
.
.


14:39

BANGTAN UNIVERSITY 

Jimin memperhatikan Jungkook diam-diam , bola matanya mencuri lirikan-lirikan kecil kepada sahabatnya yang sedang fokus mengemudi . Ia melihat mata Jungkook yang berbinar , kadang bibirnya menciptakan senyum kecil nan tipis , dan Jimin bisa melihat itu dengan sempurna .

Berteman dengan Jungkook selama mereka menjadi maba beberapa tahun lalu ,membuat Jimin selalu merasa bersyukur dianugerahi sahabat yang baiknya kelewat batas .
Jeon Jungkook anak tunggal yang tinggal tak jauh dari kota , dilahirkan ditengah keluarga kaya dengan segala fasilitas yang layaknya magic , ingin apapun , dan langsung terkabul . Sempat membuat Jimin ciut hati , merasa dirinya tak pantas berteman dengan Jungkook karena status ekonomi , Jimin yang lahir ditengah keluarga sederhana . Menempuh perjalanan 2 jam jika diukur dari kampus kerumahnya . Dengan berbekal motor Sang Ayah yang cukup tua umurnya , Jimin pulang kampung seminggu sekali , kadang dua minggu sekali , kadang juga tiga minggu sekali , dan sudah sebulan ini Jimin belum sempat pulang kerumah karena kesibukannya dengan skrips*itnya yang sedikit membuatnya hampir bunuh diri ( tapi pake mouthwash ). Ah bukan sedikit tapi sangat parah ! .
Eh bahas skripsi , ngomong-ngomong , kabar Jimin hari ini gimana ya ? Berhasilkah Ia bertemu Pak Brewok ? 

|

|

" Eumm Kook ,, " Jimin memulai 

" Hmm " Respon Jungkook singkat 

" Soal yang tadi pagi ,, gue minta maaf ya " Jimin memelankan suaranya 

" Hmm ,, gue paham kok Jim. Ada beberapa cerita dari temen , kalau kita lagi stres , emang kita jadi suka berhalusinasi , ngomong sendiri , pikiran jadi overthingking . Cuma gue harap lu baik-baik aja ye , jangan lagi ah ngatain gue setan , robek hati gue Jim " Mendengar penjelasan dari Jungkook, mata Jimin menyipit 

" Berarti Jungkook beneran ngira gue udah mulai gila donk , hufft " Jimin bermonolog 

Sadar sahabatnya tidak merespon, Jungkook melirik sebentar ke Jimin . Dan kembali fokus mengemudi 

" Are You Oke Jimintul .. ? " 

" Ahh yess yess iam Fine ,, gue gak papa  . Btw Thanks ya lu udah ngertiin gue . Doain aja sahabatmu ini segera bisa lulus wisuda bareng lu Kook , Lu mah enak , udah kelar tinggal nunggu sidang doank , Lah gue ? hmm tahun ini kekejar gak ya ? "

" Yakin aja Jim , dan terus semangat ! pokoknya gue siap anter lu , dan bantu lu kalo lu butuh gue . Mau anterin kemanaaapun ayoo aja , ke kampus jugaa oke , ke cafe juga ayo , nemenin lu dikosan juga ghas , ketemu pak Brewok juga cusss " Jungkook tersenyum lebar dikalimat terakhirnya , membuat Jimin membuang pandangannya sambil tersenyum 

" Thanks Kook , lu baik banget ga ada duanyaaaaa !!  . Emang sih gue lagi butuh banget ditemenin .  Eeumm tapi gue tau kok, kalo elu itu yaa ibarat sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui " 

" Hmm maksudnya ? " 

" Seneng kan lu nemenin gue ketemu Pak Brewok, demi bisa liat Mas Taehyung , si asdos tampan itu ? hm ?" Mendengar kalimat Jimin, Jungkook tertawa keras 

" Hahaha, heey mintul ! gak usah sok tau deh ah " Jungkook mencoba menepis apa yang dibilang sahabatnya , tapi matanya tidak bisa berbohong 

" Halah , gue udah temenan sama lu dari lama keleuuss , bahkan dari pancaran sinar mata lu  yang berbinar pas liat Mas Taehyung aja, gue paham kook, pahaam, semuanya kebaca Kook ah elaah  " Jimin menepuk bahu Jungkook agak keras 

BALAS DENDAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang