16 👻

85 13 13
                                    

Jimin dan Yoongi tengah duduk di halte bus setelah berjalan 10 menit yang lalu . Mereka sama-sama terdiam setelah mereka keluar dari ruangan Namjoon tadi .

Jimin tidak menyangka , Ia bisa bertemu dengan kedua orang tua Yoongi , ternyata selama ini yang diceritakan Yoongi tidak ada yang mengarang , semua benar . Jimin melirik sebentar ke Yoongi yang juga terdiam . Wajahnya terlihat menumpuk banyak duka , dan itu bisa dirasakan Jimin .

Waktu terus berjalan , sore itu cuaca sangat panas . Dan Jimin harus kembali ke kos sekarang juga .

" Cil , lu daritadi belum makan nasi . Cuma cemilan dari Hoseok yang lu makan , gak laper ? " Yoongi tiba-tiba bersuara .

" Gak Cet , gue gak laper " Jimin menjawab tanpa melihat Yoongi , sedari tadi Ia menunduk lesu

" Lu masih inget kan kata-kata gue beberapa waktu lalu? . Lu boleh bantuin gue , asal lu penuhin syarat yang gue kasih " Jawaban Yoongi membuat Jimin mengarahkan pandangan . Perlahan Jimin menoleh , dan melihat Yoongi yang juga sedang melihatnya .

" Lu jangan sampe sakit Cil , cuma itu yang gue minta " Suara Yoongi begitu jelas di telinga Jimin . Wajah serius Yoongi perlihatkan , walaupun Jimin melihat kesedihan di matanya . Jimin menarik nafasnya panjang , dan kembali Ia menunduk .

" Iya nanti gue pasti makan Cet , cuma sekarang belum pengen , emmm gueee ... "

" Kenapa ? Lu masih kepikiran masalah tadi ? " Yoongi memotong kalimat Jimin , membuat Jimin kembali menatap wajah Yoongi lekat .

" Lu gapapa kan Cet ? " Jimin bertanya dengan tempo pelan , dengan mata yang terus melihat Yoongi .

" Gue kan udah kenapa-napa Cil , mana mungkin gue gapapa " Yoongi menjawab dengan santai , jangan lupakan senyum manisnya yang tak pernah Ia tinggalkan .

" Kenapa ? Lu khawatir sama gue ? " Yoongi berkata kembali sembari membalas tatapan Jimin .

" Gue heran aja , kenapa tiba-tiba Lu ajak gue balik Cet , bukannya ini tadi kesempatan kita buat bisa sedikiitt aja cari petunjuk . Dan bahkan gue gak nyangka loh bisa ketemu sama Mama Papa Lu juga diwaktu yang sama , dari situ kan Lu bisa ..... ? " Jimin belum selesai dengan kalimatnya , Yoongi sudah bersuara

" Cil , gue lamaaa bgt gak liat wajah Mama dan wajah Papa . Lu tau gak? setelah gue sadar kalau gue udah mati , Gue ga punya daya buat sekedar melihat wajah mereka . Gue gak bisa nemuin siapapun yang gue kenal Cil , Gue kaya orang linglung , gue tersesat . Gue gak bisa ngapa-ngapain . Dan saat itu Gue cuma minta sama Tuhan , untuk menolong gue dan pertemukan gue dengan siapapun yang bisa liat gue. Dan akhirnya gue ketemu Lu "

HENING

" Cil .. "

Jimin tak menjawab karena Ia tau Yoongi belum selesai berbicara .  Ia hanya menatap Yoongi lebih lekat , seolah Ia tak ingin sekedar mengedipkan matanya , demi tak ingin kehilangan sedetikpun wajah Yoongi dari netranya .

" Makasih ya Cil , Gue gak tau ini apa , tapi karena Lu , gue bisa liat Mama dan Papa , Gue bisa lihat sahabat gue Joonie , Gue bisa kembali ke kantor kebanggaan gue , yaaaa meskipun mereka ga bisa liat gue "

" Kenapa harus makasih sama Gue ? " Jimin menyipitkan matanya

" Lu sadar gak sihh Cil , ternyata gue gak bisa apa-apa kalau gak deket sama Lu "

" Hm? maksudnya ? "

" Dengan gue ada disamping Lu nih, ternyata gue bisa liat dan bisa ketemu sama orang yang gue kenal . Gue baru sadar tadi , ternyata gue ga bisa apa-apa kalau gak deket sama Lu " Yoongi dengan sabar menjelaskan apa yang Ia rasakan . Jimin terdiam dan terlihat seperti berpikir .

BALAS DENDAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang