( cieeee yang kangen pucet ama bocilll muehehee) 😏👻
23.27
KAMAR KOS JIMINJam 8 lebih 7 menit , Jimin kembali ke kosnya , setelah sempat mampir ke warung sate di gang sebelah . Ia memilih membawa pulang makanannya , agar bisa makan dengan tenang . Selesai membersihkan badan , mandi dan merendam cucian , Jimin makan dengan sisa tenaga yang begitu melelahkan . Sedari tadi Ia tak banyak bicara , Yoongi pun tak terlihat saat Jimin sibuk dengan aktifitasnya .
Malam semakin larut , Jimin mulai merebahkan badannya , matanya menatap hampa ke langit-langit kamar . HP yang sedari tadi terus bergetar memunculkan notif , Ia abaikan . Dan Yoongi pun muncul tanpa diminta . Seolah Ia tau Jimin saat ini over thinking dan mengharapkan ketenangan dari Yoongi .
" Udah malem Cil ,Lu gak tidur ? " Yoongi bersuara menatap punggung Jimin yang tidak bergerak sejak setengah jam yang lalu . Jimin mengambil nafas panjang , dan kemudian baru dia bergerak , memandangi langit-langit kamarnya yang temaram oleh cahaya lampu tidurnya . Kepalanya bertumpu pada lengan kanannya .
" Gatau Cet , gue belum ngantuk " Jawab Jimin lemas . Yoongi menatap Jimin dalam . Menyenderkan punggung di dinding , duduk bersila melipat kedua tangannya .
" Lu masih kecewa ? " Yoongi berkata lagi
" Ceet ,, udah deh , gue udah bilang kan , jangan dibahas lagi . Gue beneran gapapa " Jawab Jimin lembut , Ia melirik sebentar ke arah Yoongi dan kembali menatap langit-langit kamarnya .
" Gueee cumaa , emmm , gue tu kaya .. ahh gimana sii ngomongnya " Jimin bersuara kembali namun justru Ia tak bisa mengungkapkan .
Yoongi menghilang sejenak dan dalam hitungan detik , Ia sudah berada di samping Jimin ." Maksudnya gimana sii Cil ? Gue ga paham deh " Yoongi bersuara .
" Gue tiba-tiba gak mau kehilangan lu Cet , itu aja " Jimin bermonolog dalam hati sembari menatap mata Yoongi lekat .
" Hah ?!!! kenapa ?! " Yoongi sedikit tersentak
" Eh , apa sih ? Ngagetin" Jimin menyipitkan matanya yang juga tersentak
" Itu tadi suara Bocil gak sih , kok gue bisa denger ? tadi sebelum naik bus juga gitu deh " gantian Yoongi yang bermonolog , menatap Jimin yang juga sedang menatapnya , dan mereka tatap-tatapan .
" Cet ! " Jimin mengagetkan Yoongi yang masih asik menatap Jimin
" Haah ? kenapa kenapa ? " Yoongi segera merespon , walaupun masih bingung
" Kenapa kenapa , lu itu yang kenapa ? tadi ngapain tiba-tiba bilang HAH ! KENAPA ?! " Jimin menirukan kata-kata Yoongi tadi
" Gue juga gak tau Cil , tadi tuh kaya ... " Yoongi menghentikan kalimatnya
" Kaya apaa ? " Jimin bangkit dan mendekatkan wajahnya lebih ke wajah Yoongi , jiwa penasaranya tidak bisa Ia biarkan begitu saja , dan itu terlihat lucu bagi Yoongi . Mata Jimin yang membulat , dan bibir yang terus menganga menunggu jawaban Yoongi , dan timbul ide Yoongi untuk menggoda Jimin .
" Ihh dijawab duluuu kaya apaaa ? " Jimin masih penasaran saudara-saudara , Ia menggoyangkan tangan Yoongi ke kanan kiri dengan tempo cepat .
" Mau tau banget ,, ato mau tau ajaaaah " Yoongi berkata dengan suara bassnya sembari memainkan alisnya naik turun , menatap Jimin dan menggodanya
" Arrghh jadul ah . Pucet ga asik ! " Jimin memundurkan wajahnya , kecewa . Ia kembali merebahkan badannya . Bibirnya cemberut lucu , dan mengalihkan pandanganya keatas , tanpa melihat Yoongi lagi .Sedangkan Yoongi masih tertawa kecil dengan mata yang tertutup . Jimin melirik sebentar , melihat Yoongi yang masih tertawa
KAMU SEDANG MEMBACA
BALAS DENDAM
AcakMin Yoongi , CEO muda yang mati dibunuh secara tragis , dan arwahnya meminta pertanggung jawaban tapi bingung harus meminta tolong kesiapa . Dan Park Jimin , mahasiswa akhir semester yang hampir bunuh diri karena stres dengan skripshit-nya . Say...