Chapter 1 : Pertemuan Kedua

183 15 0
                                    

"Selamat atas terpilih menjadi anggota Pelatihan Nasional tim muda Jepang, Komori dan Sakusa -kun" semua orang bertepuk tangan.

Ah, ini merepotkan sekali. Kenapa harus mengikuti kegiatan yang harus acara menginap seperti itu. Pasti kasur atau selimutnya penuh bakteri, aku benci.

"Terimakasih" ucapku dilanjut helaan nafas. Membayangkan lima hari penuh, bersama dengan orang-orang yang tidak kukenali.

Rasanya ingin kutolak, jadi aku akan mengharapkan suara hatiku tersampaikan pada sepupuku, Komori. Semoga saja dengan menatap  nya, dia bisa mengerti apa yang kuinginkan.

Ah, dia kembali menatapku. Tunggu, kenapa tersenyum?

"Seperti nya Sakusa sangat menantikan pelatihan ini, sensei!!" Hei bukan itu maksud tatapanku, Komori.

#Keesokan harinya

Kami diantar dari sekolah menuju ke pelatihan dengan mobil ekskul. Yah, aku sudah ditunjuk untuk ikut serta jadi mau bagaimana lagi.

Pandanganku langsung mengarah ke langit yang biru, cuaca hari ini sangat bagus. Lukisan indah yang Tuhan berikan.

Kepalaku bersandar ke belakang, merelaksasi tubuh sebelum sampai ke tujuan itu juga penting. Tapi sialnya, rasa kantukku langsung menyerang.

Dan tanpa sadar, aku tertidur.

ㅤㅤ──────── ─ • •   ꔡ..   (♧🂱)

Saat membuka mataku, aku terkejut. Seperti teleportasi ke tempat lain, ini dimana? bukankah sekarang aku sedang di mobil...

Lapangan yang familiar, anak-anak yang berlarian bermain bola. Ini, tempat di mana aku bermain volly di dekat rumah Komori.

"Hey, kau yang murung dipojok sana!!" aku langsung menoleh kearah suara. Itu kan... anak itu!

Anak itu, menghampiri siapa? rambutnya bergelombang. Jangan-jangan..

Aku berjalan mendekat ke arah mereka, dan terkejut. Ada diriku.. yang masih kecil. Ini mimpi kah??

Lagi-lagi aku memimpikan kejadian ini. Bedanya, aku bisa melihat diriku sendiri, dan anak itu. Baiklah, aku akan mengetahui namamu.

"Siapa namamu?" Ayo katakan dengan lantang siapa namamu. Tubuhku semakin mendekat, ini adalah momen yang sudah kutunggu tunggu sejak lama.

"Aku? Namaku--"

ㅤㅤ──────── ─ • •   ꔡ..   (♧🂱)

Merasakan getaran kecil, aku langsung membuka mataku. Terlihat seperti Komori baru saja membangunkan ku dengan mengguncang kecil tubuhku.

"Kita sudah sampai, apa kau akan tidur terus di mobil?" ucapnya tanpa dosa.

Memperbaiki masker ku, lalu membawa tas dan berjalan keluar duluan. "Komori, kau sialan."

"Eh?! Apa salahku?! Tunggu aku, Sakusa!" jika saja... jika saja aku tidak dibangunkan saat itu.

"Namanya... yang kuingat hanyalah sum.. sum... sumsum?"

"Ah, itu Miya Atsumu bukan?" langkahku terhenti, menatap wajah Komori sejenak, lalu menoleh ke arah yang sedang diperhatikan.

Rambut blonde, dengan jersey merah gelap, anak SMA Inarizaki kah? "kau mengenalnya?"

"Kau tidak tau?"

"Aku tidak peduli siapapun itu, tujuanku sekarang hanya menyelesaikan urusan di sini"

Ah, dulu katanya dia tertarik memberi umpan. Apa sekarang menjadi setter? Jika suatu saat nanti bertemu, Ace dan Setter... kombinasi yang bagus.

Berpikir sejenak, lalu langkahku kembali berjalan masuk ke dalam Gedung. Sampai terhenti kembali ketika mendengar ada yang memanggil namaku.

"Sakusa Kiyoomi dari Itachiyama, bukan? Ah dan di sampingnya ada Motoya Komori" Aku berbalik ke arah suara. Rambut blonde, siapa namanya tadi...

"Apa urusanmu?" dirinya tertawa kecil ketika aku berkata seperti itu. Tertawa? aku tidak bercanda sekarang.

Setelah itu, Atsumu menatap wajah ku, seperti mengintimidasi. Matanya, mata yang memberikan sinyal peringatan.


























"Bermainlah dengan serius. Aura mu. Aku tidak suka aura yang bercampur aduk seperti itu, Sakusa-kun"










Damn... baru ketemu udah intimidasi, Atsumu ngeri. Sekian untuk Chapter kali ini, sampai jumpa di next chapter!

You're Mine, Miya Atsumu [SAKUATSU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang