Chapter 12 : Kebersamaan

80 9 0
                                    

"Serius kau mau membawaku kemana huh?"

Orang yang ditanyai hanya duduk di bangku taman sambil tetap menggenggam tangannya lembut.

"Omi-kun... jika kita hanya duduk seperti ini lebih baik aku membantu kela--"

"Kalau begitu ajak aku keliling. Sangat tidak adil jika aku jauh-jauh kemari hanya jalan sendirian. Lagipula kau yang mengundang ku, Miya"

Atsumu tidak bisa mengelak, "benar juga. Berdirilah, aku akan menemanimu berkeliling pameran."

ㅤㅤ──────── ─ • • ꔡ.. (♧🂱)

Dimulai dari stand depan sekolah, sampai ke pameran per kelas. Hampir semuanya sudah mereka coba dan masuki.

"Bisa tidak kau membeli sesuatu dan membayarnya dengan uang kecil?!" Atsumu pusing. Setiap makanan yang dibeli Sakusa, selalu dibayar dengan uang 10000 yen.

"Mau bagaimana lagi, aku tidak punya uang kecil."

"Diamlah kau orang kaya"

Sekarang mereka berada di taman yang sering digunakan untuk Atsumu makan siang.

"Ah gantungan ini, aku menang dan mendapat dua. Kau mau satu?" kucing. Ya, gantungan kunci berbentuk kucing. Atsumu sangat menyukai kucing, dia tidak akan menolak semua keimutan itu.

Dan Sakusa tau jika dia tidak akan menolaknya, "Baiklah aku menerima pemberian mu!" mengambil cepat gantungan kunci.

"Punyamu bewarna orange, itu cocok untukmu, Miya" tersenyum.

"Benarkah?" Atsumu menatap gantungan kucing itu, lalu menoleh ke Sakusa, "Kau juga, kucingmu bewarna hitam. Dan wajahnya seram, sangat mirip wahaha"

"...." untung sayang, tahan ya Kiyoomi.

Mereka pun menikmati makanan yang sudah mereka beli. Berbincang-bincang, curhat, bahkan menggosip seseorang.

Sakusa yang menjadi pendengar Atsumu, dirinya mengangguk dan mendengarkan dengan seksama. Bahkan telepon masuk pun tidak dia angkat.

"Kenapa gak diangkat? Siapa tau penting"

"Gak, salah sambung itu. Paling iseng" bohong, Atsumu tau jika orang di depannya ini berbohong tentang telepon yang baru saja masuk.

Nomornya saja sampai dirahasiakan ketat oleh semua orang kantornya, tidak mungkin jika itu adalah telepon iseng.

"Lihat, dia menelpon lagi. Angkatlah, pasti penting, Omi-kun" Sakusa menatap handphone nya. Dirinya menghela nafas panjang, lalu berdiri.

"Kalau begitu kuangkat dulu, tetap di sini"

"Iya iya, aku tidak akan kabur. Tenanglah" padahal sebelumnya Atsumu selalu memberontak selama 10 menit. Jika tangannya tidak digenggam erat oleh Sakusa, dia sudah lolos melarikan diri.

Sakusa berjalan menjauh, lalu mengangkatnya. Butuh waktu belasan menit, sampai akhirnya kembali lagi dan duduk di depan Atsumu, "Apa ada sesuatu?"

"Tidak apa-apa, hanya tadi ada yang mengatakan jika tikus kecil memakan kertas berkas saja. Nanti bisa diurus."

"Jangan memaksa dirimu, Sakusa. Jika penti--"

"Bersamamu sekarang lebih penting daripada tikus itu, Miya" akhirnya perkataan itu membuat Atsumu tidak berkomentar dan melanjutkan makannya.

Bukan karena baper, tapi tiba-tiba aura hitam pekat keluar dari Sakusa. Mirip seperti yang dia lihat saat di pertandingan volly nasional.

ㅤㅤ──────── ─ • • ꔡ.. (♧🂱)

"Besok hari terakhir kan?"

"Ah iya"

Hari sudah menjelang sore, semuanya mulai bersiap untuk acara besok.

"Maaf ya, aku tidak bisa mengantarmu pulang" Atsumu menatap Sakusa dari luar mobil, menggeleng perlahan.

"Gapapa, kamu sibuk. Aku juga nanti harus mengurusi kelas bersama yang lain"

Sakusa enggan berpisah terlalu cepat bersamanya untuk hari ini, "baiklah, kalau begitu kemarilah mendekat"

Bingung, Atsumu mendekat ke jendela mobil Sakusa, "Ada ap-"

Cup

Pipinya dikecup singkat, terlalu cepat sampai Atsumu tidak bisa bereaksi apapun.

"Sampai jumpa besok, puding" mobil berjalan pergi, meninggalkan Atsumu yang masih mematung di sana.

"Apa itu tadi?"

ㅤㅤ──────── ─ • • ꔡ.. (♧🂱)

Gedung yang terbengkalai, asap rokok dan debu dimana-mana, "hei, matikan rokokmu. Sebentar lagi Tuan Muda akan sampai di sini."

Putung rokok diinjak, "ketua, kita harus menunggu Tuan Muda di sini tanpa melakukan apapun?"

Orang yang diajak berbicara, kembali duduk di sofa bekas yang masih layak untuk diduduki, "jangan lakukan apapun sebelum mendapatkan perintah lagi. Anggap saja ini istirahat sejenak setelah menangkap tikus itu"

Tangan yang terikat pada belakang kursi, mulutnya yang disekap kain, dan matanya yang ditutup dengan sebuah penutup mata.

Mereka menangkap seseorang, yang sudah mencoba mencuri data penting dari perusahaan Sakusa.

Mobil masuk ke dalam gedung, lalu berhenti di dekat mereka. Semua orang yang ada di sana langsung berdiri dan mendekat ke mobil.

Salah satu orang membukakan pintu mobil, "selamat sore, Tuan Muda" sambut mereka serempak.

Pemuda itu keluar dari mobil, membuka kacamata hitam nya, lalu menitipkan pada bawahannya, "kerja bagus, aku senang kalian bekerja lebih cepat dari yang kukira."

"Terimakasih banyak, Tuan Muda!" menunduk hormat.

Pemimpin dari kelompok mereka menunduk pelan di depan Sakusa, "kami sudah menangkap orang itu, Tuan Muda."

"Bagus bagus.." Sakusa berjalan mendekat ke orang yang duduk terikat itu, "apa kalian sudah menginvestigasi tikus sialan ini?"

Penutup matanya dibuka paksa oleh Sakusa, terlihat jelas pupil mata merah tersebut. Tenang dan mengancam.

"Belum, Tuan Muda. Berikan kami perintah" Sakusa terdiam sejenak.

"Lacak rumahnya, hancurkan semua yang dia miliki sampai tidak bersisa."

"Sudah berani ingin mencuri sesuatu dari kami, itu nyali yang hebat. Baiklah akan kuberi hadiah untukmu" memegang dagunya kasar, memaksa untuk menatap mata Sakusa.

"Bawa dia ke ruang penyiksaan, lalu sisanya terserah kalian ingin melakukan apapun padanya. Asalkan setelah itu dibereskan lagi dengan bersih"

Semua orang menunduk hormat padanya. Para gangster sangat patuh terhadapnya, dan bersyukur mendapatkan pimpinan baru yang lebih kejam dari sebelumnya.







































"Kau salah besar mencari masalah denganku. Karena aku tidak sebaik ayahku."

Ya halo! Q hadir di sini. Kalian gimana kabarnya?? Jangan lupa jaga kesehatan, karena Pagi dan Malam suhunya sangat dingin.

Yang besok Senin masuk, semangat ya!

Kalau begitu sampai jumpa di next chapter!!

You're Mine, Miya Atsumu [SAKUATSU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang