Transmigrasi Leona Rosalini

0.9

Setelah mereka berdua selesai makan, leona membereskan piring yang telah mereka gunakan untuk dicuci. Leona berjalan ke arah dapur dan mulai membasuh piring tersebut.

Leo, setelah habis makan tadi langsung naik ke atas ke ruang kerjanya. Leona yang sudah habis mengerjakan pekerjaannya tadi berfikir keras bagaimana dia mau dekat dengan suaminya itu, makan aja ngak ngomong apa² . Ngomong kek *kamu pintar masak, masakan kamu enak banget*.

Leona itu halunya tingkat dewa, masa berharap kalau bakal ada yang peluk pinggang nya kayak di drama² gitu, dia berharap suaminya itu yang memeluknya. Maklumin ya leona dulu itu ngak pernah pacaran tapi sering iri kalau lihat orang pacaran. Lucu sih Lo leona hahaha

Leona masih di dapur dan rasanya dia ingin minum kopi, lalu leona menemukan ide brilliant gimana kalau dia juga membuatkan kopi untuk suaminya itu. Leona lalu membuat kopi dengan mesin kopi yang ada di dapur. Awalnya leona tidak pandai menggunakan mesin kopi tersebut, tapi berkat bantuan  dari google, dia bisa membuat kopi.

Setelah kopi tadi siap leona lalu membawa naik ke atas beserta Cookies yang ada di rumah itu ke ruang kerja nya Leo. Leona sebenarnya rada takut-takut. Ya mana tau kan suaminya itu malas diganggu terus di di usir dari ruangan dan dibentak gimana.

Tapi fikiran itu di tepis jauh². Dia memberanikan diri untuk menghantar kan kopi itu ke suaminya.

******

Tok tok tok

Pintu diketuk dari luar, Leo yang mengerjakan berkas itu menatap senbentar dan beranjak dari kursi nya. Leo lalu melihat ke arah pintu dan berjalan ke arah nya. Leo sempat bingung siapa yang datang ke ruangan nya. Asisten nya? Mana mungkin, kan biasanya assisten nya ini mau dipanggil  dulu baru datang kalau ngak mana mau dianya.

Leo membuka pintu ruangan kerja nya. Hal pertama dia lihat adalah seorang wanita yang membawa nampan berisi dua cangkir kopi dan Cookies. Leo terkejut tentunya tapi dia kembali menetralkan riak muka nya. Wanita yang berdiri di hadapan nya ini ialah leona, perempuan yang semenjak mereka menikah dan punya anak tidak pernah punya komunikasi yang baik.

Leo lalu menanyakan leona mau ngapain ke ruangan kerja nya. Leona itu setahunya tidak pernah mau berinteraksi dengannya.

"Kamu mau ngapain ke ruangan kerja saya"

"I-itu aku hanya ingin meng-menghantarkan kopi ini saja padamu"

"Kopi? Buat Ku? "

"I-iya"

"Masuk lah ke dalam"

Leona lalu masuk ke dalam ruangan Leo. Leona takjub dengan ruangan tersebut, ruangan itu didominasi warna gelap dan kelabu. Banyak gucci juga yang terpajang di rak khas buat pajangan . Terdapat juga banyak lukisan abstrak dan satu lukisan yang sama mirip dengan mukanya. Hal itu tentu membuat leona tertanya-tanya bukan.

Aku sendiri juga tertanya-tanya~author

Leona sebenarnya mau bertanya tapi diurung kan kerana mungkin mereka belum sedekat itu. Leona lalu meletakkan cangkir yang berisi kopi hangat buatan leona tapi walaupun bukan sepenuhnya, kan mesin yang buat hahaha.

Leo lalu duduk di kursi kerja nya untuk melanjutkan pekerjaan yang tertunda tadi. Leona yang melihat Leo duduk disana hanya pasrah mengambil cangkir tadi dan meletakkan nya di atas meja Leo.

Leo hanya diam tanpa menyuruh leona keluar mau pun duduk disini menemani nya buat kerjaan.

Leona yang merasa canggung memutuskan untuk keluar tapi sebelum itu dia meminta izin  keluar dulu sambil mengucapkan perkataan yang sering pasangan romantis katakan sebelum mereka tidur.

"Ermm, aku izin keluar dulu ya mau ke kamar aku soalnya Louis Ku tinggal sendiri tadi, tapi jangan risau Louis lagi bobo kok"

"Ya , Baiklah"

"Selamat malam ya, semoga kamu tidur lena and,Sweet dreams .😊"

Blushh~ leo salting

"Y-ya, kamu juga. "

Leona lalu keluar dari ruangan Leo dengan senyum menghiasi. Ekspektasi nya salah ternyata, dia tidak di usir kok sama di bentak. Walau sangat menyebalkan kerana harus leona dulu yang memulai bicara baru dia juga ikut bicara itu juga sangat singkat. 🙄.

*****

Maaf telat lagi 🥲

Aku sudah up kok. 🌷

V+k pweisss💗 hehehe😉