Gita-Jinan

893 101 10
                                    

Requestsan kak gheoo_
Selamat membaca🤓👋

_____

Plakk

Satu tamparan berhasil mendarat di pipi manis seorang wanita,tamparan itu ia dapat dari kekasihnya eh ralat,pasangan sahnya.

"Awsss"ringis sang wanita yang kini sudah terjatuh sambil memegangi pipinya yang terasa panas.

"Udah berapa kali gue bilang!,stop lu urus urusan gue!, apapun yang mau gue lakuin Lo ga berhak buat ngelarang!,ingat kita itu nikah karena di jodohkan!,bukan karena gue yang cinta sama Lo!,dan sampai kapanpun gue ga akan pernah jatuh cinta sama Lo!,camkan kata itu!"bentak pasangan sah dari wanita yang ia tampar.

"T-tapi kak,a-aku cuman khawatir sama kakak"ucap sang wanita yang masih memegang pipinya,jika seandainya ada yang peka,wanita ini sedang menahan tangisnya.

Pasangannya tersenyum miring"gue ga nerima alasan apapun itu!,ingat ya Gita,ingat!,gue mau nikah sama Lo,itu karena bokap gue!,bukan karena gue suka sama Lo!"ucapnya lalu dengan sengaja menendang kaki istrinya dan pergi dari sana.

Ya,Jinan dan Gita sudah menikah sekitar 3 bulan yang lalu,tapi selama 3 bulan itu,Jinan memperlakukan Gita seolah olah Gita bukanlah istrinya.

Setiap hari yang Jinan lakukan adalah menyiksa Gita,kadang ia menamparnya,kadang ia mencekik Gita,bahkan yang lebih parah lagi,ia pernah menendang Gita,tepat di bagian perutnya yang membuat darah segar mengalir dari mulut dan hidung Gita.

Tapi apa balasan Gita?,ia hanya diam, sejujurnya ia sudah lelah akan semua ini,tapi ia ingat pesan ayahnya untuk menjaga siapapun nanti calon pendampingnya.

Tak di pungkiri,Gita juga jago dalam beladiri,tapi,ia tak pernah sama sekali menggunakan beladirinya itu untuk membalas perlakuan sang suami.

Selain karena ia tak mau melukai Jinan,ia juga ingat janji yang ia sampaikan saat itu sebelum ia dilantik menjadi pejuang,ia tak mau menggunakan beladirinya dalam hal yang salah.

"Kak Jinan"lirih Gita sambil memegangi pipi dan kaki kanannya yang terasa sakit,air matanya juga jatuh, bersamaan dengan dia menatap Jinan yang sudah berlalu kekamarnya.

**

Keesokan harinya, seperti biasa,Gita melakukan tugasnya sebagai seorang istri,bangun pagi dan memasak untuk sarapan paginya bersama sang suami.

Meskipun disana sudah ada Art,tapi Gita ingin dialah yang memasak untuk sang suami,karena bagaimanapun itu adalah tugasnya sebagai seorang istri.

Jinan baru saja turun dari kamarnya dengan setelan kantornya,Jinan bahkan melihat Gita sedang menyiapkan makanan di meja makan.

Tapi,entah mengapa,Jinan seolah tak perduli dan langsung melewati meja makan itu tanpa menyentuh makanan yang sudah di buat sang istri dengan susah payah.

Dan saat Jinan ingin membuka pintu,Gita tiba tiba memanggilnya.

"Kak,ga makan dulu?"tanya Gita lembut dengan tangan yang masih setia menata makanan di meja.

"Gue ga pernah Sudi makan sama Lo!"ucap Jinan dingin.

"T-tapi kak,kalau kakak emang ga mau makan sama aku,aku bisa pergi kok kak,kakak bisa makan sendiri di sini"ucap Gita hati hati takut kalau Jinan membentaknya.

Tapi Jinan tetaplah Jinan,dengan keras kepalanya ia berkata"udah gue bilang gue ga mau makan!, walaupun Lo ga makan sama gue,tapi gue tau itu Lo yang masak kan!,dan gue gaakan pernah Sudi makan makanan sampah!"bentak Jinan lalu dengan keras ia membanting pintu rumahnya itu.

One Shoot Gita Sekar🔥 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang