"Kagitaaaa, aaaa"Rengek seorang gadis pada Gita, kakak kelasnya. Gadis itu merengek karena sang kakak kelas tak memberinya masuk ke dalam sekolah karena ia ketahuan terlambat.
"Lepasin Kath!"Ucapnya saat tangan gadis itu masih saja mencoba merangkul lengannya.
Nama gadis itu kathrina, ia salah satu siswi yang paling di segani di sekolah ini karena ayahnya adalah donatur nomor 1 di sekolah ini. Tak hanya itu, kathrin juga memiliki wajah yang cantik layaknya bidadari. Tak jarang para siswa dan siswi di sana terkagum melihat pesona adik kelas satu ini.
"Kak tolong kak!, biarin aku masuk, aku mohonn!"Rengek kathrin yang masih saja berusaha membujuk Gita.
Bukannya kathrin tak mau bolos, tapi sekarang mata pelajarannya Bu Shanju, bisa-bisa ia di beri tugas yang diluar nurul lagi oleh guru itu karena terlambat masuk jam pelajarannya lagi.
Kathrin sudah merasa jera dulu sewaktu di beri tugas oleh Bu Shanju. Ia disuruh mencari soal tentang kesebangunan, lalu menuliskannya di kertas HVS F4.
Bukan hanya itu, ia juga disuruh menuliskan jawabannya sendiri, tak lupa tulisan yang bertuliskan 'Saya berjanji tidak akan telat lagi' itu juga harus di buatnya di kertas portofolio.
Sungguh ia benar-benar lelah mengerjakan semua tugas dari guru itu, bahkan ia bertekad tak mau lagi datang terlambat di jam guru killer itu. Bisa-bisa hukumannya akan lebih berat dari pada ini. Tapi sekarang?, ia malah terjebak dengan sang kakak kelas di gerbang sekolah ini.
"Ga ya kathrin!, kamu udah telat!, ngeyel lagi!"
"Tapi kak–"
"Saya bilang ga!, berarti ga kathrin!, sekarang jalanin hukuman kamu, keliling lapangan basket sana 5x!"Perintahnya, yang membuat mata kathrin membulat sempurna mendengar itu.
Brukk
Belum sampai Gita melanjutkan bicaranya, tubuh kathrin sudah lebih dulu ambruk ke tanah. Gita yang melihat itu tentu saja kaget. Dengan sigap, ia mulai menggendong kathrin menuju UKS sekolah.
Di perjalanan, semua mata tertuju pada mereka, ada yang melihat dengan tatapan kagum, dan ada juga yang menatap mereka dengan tatapan iri.
Namun Gita, ia dengan langkah sigapnya masih saja berjalan menelusuri lorong sekolah itu. Ia tak perduli tatapan orang-orang padanya, karena sekarang, yang ia khawatirkan adalah kondisi kathrin.
Ia benar-benar cemas, bahkan ia sempat menyalahkan dirinya sendiri karena hal ini. Ia berfikir, jika saja tadi ia membiarkan kathrin masuk, hal ini pasti tak akan terjadi.
Di satu sisi, kathrin yang berada di gendongan Gita kini hanya bisa tersenyum dalam diamnya. Sebenarnya, ia hanya pura-pura pingsan saja agar bisa lolos dari Gita, juga jam pelajaran guru killer itu.
Tapi satu hal yang tak ia sangka. Gita malah menggendongnya saat itu, membuat hatinya berdetak tak karuan.
Kathrin memanglah menaruh rasa pada, bahkan saat awal ia melihat Gita berdiri di podium dengan penuh wibawanya, kathrin sudah terpesona.
Bagaiman tidak?, auranya yang dingin, dapat menarik seseorang untuk jatuh cinta padanya, apalagi dengan wajahnya yang menawan, menambah kesan sempurnanya.
**
Perlahan Gita membaringkan tubuh kathrin di atas ranjang UKS, ia mulai mengambil air hangat dan kain untuk mengompresnya, lalu di letaknya di atas dahi kathrin.
Dan tak lama, datanglah indah bersama Ashel di sampingnya. Indah dan Ashel adalah anggota PMR di sekolah ini, jadi wajar saja jika mereka sekarang berada di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shoot Gita Sekar🔥
Novela JuvenilGita Sekar Andarini x Other Members And Gita Sekar Andarini x Ex Members